Pada Jumat, 17 Januari 2025, berbagai pesan rohani dan kesaksian iman dibagikan dalam sebuah percakapan grup yang berisi tokoh-tokoh Kristen dari berbagai daerah. Percakapan ini diawali dengan sapaan hangat dari Bernhard Sitanggang, SH, yang menyampaikan ucapan selamat pagi serta penguatan rohani bagi anggota grup.
Dalam pesannya, Bernhard mengingatkan bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup. Pesan ini kemudian diperkuat dengan renungan harian yang disampaikan oleh Pdt. Kamiden Sitanggang dari Ressort Palmerah Petamburan.
Renungan hari itu diambil dari Mazmur 118:14 yang berbunyi, "TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku." Dalam penjelasannya, Pdt. Kamiden menekankan tiga poin utama dari ayat ini.
Pertama, Tuhan adalah kekuatan bagi umat-Nya. Seperti yang diungkapkan dalam Filipi 4:13, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Dalam hidup, manusia sering dihadapkan pada berbagai pergumulan dan tantangan, namun Tuhanlah yang memberikan kekuatan untuk menghadapinya.
Kedua, Tuhan adalah mazmur kita. Artinya, setiap pujian dan penghormatan seharusnya hanya ditujukan kepada Tuhan, bukan kepada dunia ini. Seperti yang tertulis dalam Mazmur 145:2, "Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya."
Ketiga, Tuhan telah menjadi keselamatan bagi manusia. Keselamatan hanya bisa didapat melalui Yesus Kristus sebagaimana dinyatakan dalam Kisah Para Rasul 4:12, "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Setelah renungan ini disampaikan, beberapa anggota grup memberikan respons berupa ucapan syukur dan amin sebagai bentuk penerimaan serta dukungan atas firman yang telah dibagikan. Di antara mereka, Ir. Buchtiar Sitanggang dan beberapa anggota lainnya turut mengungkapkan apresiasi mereka.
Selain itu, diskusi dalam grup ini juga membahas sejarah beberapa tokoh yang menentang Tuhan dan mengalami konsekuensi dari perbuatan mereka. Kisah-kisah ini diangkat sebagai pengingat bagi semua orang agar tetap setia kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kisah yang dibahas adalah tentang pemilik kapal Titanic yang pernah dengan sombongnya berkata bahwa bahkan Tuhan pun tidak dapat menenggelamkan kapal tersebut. Namun, seperti yang diketahui, Titanic akhirnya tenggelam dalam tragedi besar yang mengguncang dunia.
Selain itu, dibagikan pula cerita seorang ibu yang menyarankan putrinya agar Tuhan Yesus menyertai perjalanannya. Namun, sang putri dengan angkuh menjawab bahwa tidak ada ruang bagi Tuhan di dalam mobilnya. Ironisnya, dalam perjalanan tersebut terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa semua penumpang, sementara bagian bagasi yang disebutkan tetap utuh.
Kisah lain yang diangkat adalah tentang seorang pria yang menerima pesan rohani tetapi menghapusnya karena menganggap Tuhan Yesus tidak memiliki tempat dalam kehidupannya. Beberapa waktu kemudian, pria tersebut mengalami tekanan mental yang berkepanjangan hingga akhirnya meninggal dunia. Sebaliknya, ada juga seseorang yang membagikan pesan rohani ini kepada banyak orang dan justru mengalami peningkatan dalam kehidupannya.
Dalam percakapan tersebut, para anggota grup diajak untuk selalu setia kepada Tuhan dan tidak mengabaikan firman-Nya. Pesan ini ditekankan agar semua orang menyadari bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya sumber kehidupan dan keselamatan.
Percakapan ini ditutup dengan doa dan harapan agar setiap orang yang membaca serta mendengarkan firman Tuhan dapat semakin dikuatkan dalam iman mereka. Para anggota grup pun saling mendoakan agar tetap sehat, kuat, dan diberkati dalam setiap langkah kehidupan mereka.
Renungan serta kesaksian yang dibagikan ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala situasi. Semoga kita semua senantiasa diberkati dan dikuatkan dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Amin.

0 Comments
Terimakasih