Meluruskan Akar: Strategi Menangani Penyebaran Silsilah Palsu di Media Sosial

 

Fenomena penyebaran silsilah marga atau keluarga yang tidak akurat di media sosial kian marak. Banyak individu, baik disengaja maupun tidak, membuat dan menyebarkan informasi silsilah yang keliru atau belum tervalidasi oleh pihak yang berwenang. Hal ini berpotensi menyesatkan generasi muda, menciptakan konflik internal antarkeluarga/marga, dan mengganggu pelestarian warisan budaya yang otentik. Berikut langkah-langkah penyelesaiannya secara rinci:


1. Identifikasi dan Klarifikasi Sumber

Lacak sumber penyebaran: Temukan akun, halaman, atau individu yang pertama kali menyebarkan silsilah yang diragukan.
  • Klarifikasi maksudnya: Hubungi secara baik-baik untuk menanyakan niat dan asal-usul data yang dipublikasikan.


2. Konsolidasi dengan Lembaga Adat atau Tokoh Marga

  • Kumpulkan tokoh-tokoh adat atau pengurus marga yang memiliki legitimasi dalam struktur silsilah.

  • Bentuk tim verifikasi silsilah yang bertugas meneliti dan mengoreksi informasi yang beredar di media sosial.

  • Libatkan sejarawan lokal, budayawan, atau tokoh masyarakat yang memahami konteks budaya dan historis.


3. Publikasi Resmi Silsilah yang Akurat

  • Digitalisasi dan dokumentasi resmi silsilah yang telah tervalidasi.

  • Buat portal resmi atau media sosial terverifikasi milik marga/lembaga adat untuk menyajikan informasi sejarah dan silsilah yang benar.

  • Gunakan bahasa yang edukatif dan mudah dimengerti agar generasi muda juga tertarik memahami.



Dengarkan diakhir video perlambat videonya biar jelas suaranya



4. Edukasi dan Literasi Digital

  • Buat kampanye literasi budaya dan digital, bekerja sama dengan sekolah, komunitas, dan lembaga adat.

  • Edukasi masyarakat agar tidak sembarangan menyebarkan informasi, apalagi yang menyangkut warisan sejarah seperti silsilah.

  • Dorong pengguna untuk mengecek kebenaran data sebelum menyebarkannya (berpikir kritis dalam bermedsos).


5. Respons yang Tegas namun Elegan

  • Jika terjadi penyebaran informasi yang menyesatkan terus-menerus, berikan klarifikasi resmi secara terbuka melalui postingan publik atau media massa.

  • Bila perlu, ambil langkah hukum berdasarkan UU ITE terkait penyebaran informasi palsu yang meresahkan masyarakat.


6. Kolaborasi dengan Platform Media Sosial

  • Ajukan permintaan ke platform (misal: Facebook, Instagram, TikTok) untuk menandai atau menurunkan konten yang terbukti palsu dan merugikan kelompok adat atau marga.

  • Gunakan fitur laporkan konten secara kolektif dengan komunitas untuk menekan penyebarannya.


7. Pelibatan Generasi Muda sebagai Duta Budaya

  • Ajak generasi muda marga untuk menjadi "Duta Pelestari Silsilah" yang aktif membuat konten positif dan akurat seputar silsilah dan sejarah keluarga di media sosial.

  • Libatkan mereka dalam pembuatan video pendek, podcast, atau tulisan blog yang menggugah dan faktual.


Penutup:
Menghadapi penyebaran silsilah yang asal-asalan bukan hanya tentang membenarkan informasi, tetapi juga menyelamatkan warisan leluhur dari kepunahan makna. Langkah preventif, edukatif, dan korektif harus berjalan beriringan agar sejarah tidak hanya hidup di masa lalu, tetapi juga menjadi sumber identitas yang kuat di masa depan.

Post a Comment

0 Comments