Solidaritas Keluarga Besar Sitanggang dalam Pembangunan Tugu dan Bantuan Kebakaran

Tanggal: 6-7 Agustus 2024

Lokasi: Berbagai daerah di Indonesia

Keluarga besar Punguan Raja Sitanggang terus menunjukkan solidaritas dan kepedulian mereka melalui berbagai kegiatan sosial. Pada tanggal 6-7 Agustus 2024, berbagai informasi dan inisiatif disampaikan dalam grup WhatsApp resmi mereka, termasuk penggalangan dana untuk pembangunan Tugu Raja Sitanggang dan bantuan bagi korban kebakaran di Desa Sitoluhuta, Pangururan.

Dalam grup tersebut, anggota keluarga besar Sitanggang dari berbagai daerah, seperti Medan, Kediri, Jombang, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Cirebon, memberikan donasi spontanitas untuk mendukung pembangunan tugu yang akan menjadi simbol kebanggaan bagi keturunan Raja Sitanggang. Berbagai individu dan kelompok turut berpartisipasi dengan menyumbangkan dana dalam jumlah yang bervariasi, menunjukkan kebersamaan dan semangat gotong royong yang kuat.

Di antara donatur yang berkontribusi, terdapat nama-nama seperti Yully Tony Sitanggang dari Yogyakarta, Op Jose Sitanggang dari Pematangsiantar, serta Purasitabor dari Bandung dan Surabaya. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk melanjutkan proses pembangunan tugu agar dapat segera rampung dan menjadi warisan bagi generasi mendatang.

Selain itu, dalam diskusi grup, Ir. Jonni Sitanggang dari Medan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota yang telah berkontribusi dan berharap agar Tuhan melimpahkan berkat bagi mereka yang telah berbagi untuk tujuan mulia ini. Ucapan syukur dan doa juga mengalir dari berbagai anggota grup yang merasa bangga akan kebersamaan yang terjalin.

Di tengah euforia penggalangan dana pembangunan tugu, berita duka datang dari Desa Sitoluhuta, Pangururan. Dua unit rumah milik keluarga A. Mona Sitanggang dan A. Berto Sitanggang mengalami kebakaran hebat hingga tidak ada barang yang dapat diselamatkan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian material yang dialami cukup besar.

Sebagai bentuk kepedulian, keluarga besar Sitanggang langsung bergerak cepat menggalang dana untuk membantu keluarga yang terdampak. Donasi mulai dikumpulkan, dan dalam waktu singkat, berbagai pihak menyatakan kesediaan mereka untuk memberikan bantuan finansial. Beberapa nama yang sudah menyumbang antara lain Fransiskus Star Sitanggang, Luhut Sitanggang, Martua Sitanggang, dan Pdt. F. Sitanggang, dengan nominal bervariasi sesuai kemampuan masing-masing.

Pdt. Freddy Sitanggang yang turut serta dalam koordinasi bantuan menyampaikan bahwa setiap bentuk kepedulian sangat berarti bagi keluarga yang sedang mengalami cobaan. Bantuan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak serta membantu proses pemulihan kehidupan keluarga yang terdampak.

Di sisi lain, ada diskusi mengenai mekanisme penyaluran dana agar lebih transparan dan terorganisir. Beberapa anggota mengusulkan agar dana bantuan disalurkan melalui rekening resmi yang dikelola oleh DPD Raja Sitanggang Samosir. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap bantuan dapat diterima dan dimanfaatkan dengan baik oleh keluarga korban.

Tak hanya itu, dalam grup juga dibagikan informasi kesehatan mengenai cara mencegah stroke serta ajakan untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa selain solidaritas dalam bentuk finansial, keluarga besar Sitanggang juga saling berbagi informasi bermanfaat untuk kesejahteraan bersama.

Ucapan terima kasih terus mengalir dari berbagai anggota grup kepada para donatur dan koordinator yang telah mengatur jalannya penggalangan dana. Semangat kebersamaan dan kepedulian yang ditunjukkan dalam peristiwa ini menjadi cerminan nilai luhur yang terus dijaga oleh keluarga besar Sitanggang.

Diharapkan, baik pembangunan Tugu Raja Sitanggang maupun bantuan bagi korban kebakaran dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi seluruh anggota keluarga besar. Kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa kekeluargaan dan solidaritas tetap hidup dalam komunitas Punguan Raja Sitanggang di berbagai daerah.

Dengan adanya aksi sosial ini, keluarga besar Sitanggang sekali lagi menunjukkan bahwa mereka tidak hanya terhubung secara garis keturunan, tetapi juga melalui kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap sesama. Semoga kegiatan serupa terus dilakukan di masa mendatang untuk mempererat tali persaudaraan dan membantu mereka yang membutuhkan.

Post a Comment

0 Comments