Percakapan Punguan Sitanggang Batam: Kebersamaan dalam Tradisi dan Persaudaraan

 Batam, 14 November 2024 - Grup komunikasi Punguan Sitanggang Batam kembali menjadi ajang diskusi yang hangat di antara para anggotanya. Percakapan yang berlangsung dalam grup ini menunjukkan eratnya ikatan kekeluargaan serta semangat kebersamaan dalam mempertahankan tradisi dan sejarah leluhur mereka.



Dalam beberapa waktu terakhir, grup ini dipenuhi dengan berbagai pembahasan, mulai dari pergantian nomor anggota, penambahan anggota baru, hingga berbagi informasi mengenai silsilah keluarga Sitanggang. Salah satu anggota, Satria Sitanggang, berbagi sejumlah foto yang berkaitan dengan sejarah keluarga, memicu diskusi lebih lanjut mengenai garis keturunan dan keterkaitan dengan tarombo (silsilah) leluhur mereka.

Diskusi semakin menarik ketika beberapa anggota mulai mengaitkan silsilah dengan tempat asal mereka masing-masing. Satria Sitanggang, yang berasal dari Tanjung Balai Asahan, turut berbincang dengan anggota lain, seperti Jadi Gabe PS yang tinggal di Batam Center. Percakapan ini menunjukkan keakraban yang terjalin di antara mereka, meskipun terpisah oleh jarak.

Dalam salah satu sesi obrolan, muncul pembahasan mengenai tarombo yang dibagikan melalui foto-foto yang dikirimkan dalam grup. Beberapa anggota mengungkapkan rasa penasaran terhadap silsilah yang mereka lihat, sementara yang lain memberikan masukan agar informasi tersebut diperjelas sebelum disebarluaskan.

Tidak hanya membahas sejarah keluarga, percakapan di grup ini juga diwarnai dengan canda tawa khas kekeluargaan. Satria Sitanggang dan Jadi Gabe PS saling melempar candaan mengenai sapaan dalam budaya Batak, memperlihatkan kehangatan dan keakraban dalam komunitas mereka.

Selain itu, ada pula diskusi mengenai tugas dan pekerjaan para anggota yang tersebar di berbagai daerah. Jadi Gabe PS sempat berbagi informasi mengenai tempat tugasnya di Galang, Jembatan 5, yang kemudian disambut dengan tawa oleh anggota lain.

Di tengah obrolan ringan, beberapa anggota mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik dan tidak terpecah dalam perbedaan pendapat mengenai sejarah atau silsilah. Ajakan untuk tetap bersatu dan menghormati setiap pandangan pun disampaikan, mengingat bahwa persaudaraan lebih utama dari sekadar perdebatan tentang garis keturunan.

Percakapan pun kembali ke pembahasan utama mengenai tarombo, dengan beberapa anggota berusaha memastikan keakuratan informasi sebelum menyebarkannya ke komunitas yang lebih luas. Satria Sitanggang, yang mengirimkan foto-foto tarombo, meminta anggota lain untuk melihat apakah ada nama yang sesuai dengan leluhur mereka.

Di sela-sela diskusi, beberapa anggota juga menyampaikan harapan agar pertemuan tatap muka bisa diadakan, sehingga pembahasan mengenai sejarah keluarga dapat lebih mendalam. Hal ini disambut dengan antusias oleh sebagian besar anggota, yang merasa bahwa pertemuan langsung akan lebih efektif dalam mempererat tali persaudaraan.

Pada akhirnya, diskusi ini menegaskan bahwa Punguan Sitanggang Batam tetap menjadi wadah bagi anggotanya untuk berbagi cerita, mengenang sejarah, serta mempererat hubungan kekeluargaan. Keberadaan grup ini tidak hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari persatuan dan kekuatan adat yang terus dijaga oleh generasi penerus Sitanggang.

Dengan semangat kebersamaan, para anggota berharap dapat terus menjaga nilai-nilai budaya Batak, sekaligus mempererat persaudaraan yang telah terjalin selama ini. Percakapan yang hangat ini mencerminkan bahwa meskipun zaman terus berubah, nilai kekeluargaan dan penghormatan terhadap leluhur tetap menjadi bagian yang tidak tergantikan bagi Punguan Sitanggang.

Post a Comment

0 Comments