Kebersamaan dan Solidaritas Punguan Raja Sitanggang dalam Pembangunan Tugu dan Pengangkatan Pengurus Gereja

Sitanggang, 27 Juli 2024 - Dalam rangka mempererat tali persaudaraan dan mendukung pembangunan tugu, anggota Punguan Raja Sitanggang dari berbagai daerah berdiskusi serta memberikan sumbangan melalui grup komunikasi mereka. Percakapan yang berlangsung di grup WhatsApp ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap warisan leluhur.

Diskusi dimulai dengan pembahasan mengenai kelancaran pengumpulan donasi untuk pembangunan Tugu Sitanggang. Beberapa anggota menyampaikan harapan agar dana yang terkumpul bisa segera memenuhi kebutuhan pembangunan, sehingga proyek ini dapat berjalan tanpa hambatan. Hal ini ditekankan oleh Ir. Jonni Sitanggang dari Medan, yang mengajak semua anggota untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan pembangunan.

Dalam suasana kebersamaan ini, salah satu anggota grup, Jefri Sitanggang, menyampaikan permohonan maaf kepada anggota lainnya. Ia mengungkapkan kekhawatiran bahwa kata-katanya mungkin telah menyinggung beberapa anggota grup. Sikap saling menghormati dan memahami menjadi nilai yang terus dijaga dalam komunitas ini.

Sementara itu, di tengah diskusi pembangunan tugu, beberapa anggota juga berbagi informasi terkait kunjungan ke rumah sakit serta kegiatan sosial lainnya. Dukungan moral bagi sesama anggota yang sedang mengalami kesulitan menjadi bagian penting dalam komunikasi yang terjalin di dalam grup.

Selain itu, momen penting terjadi pada malam harinya, di mana sebuah pengangkatan pengurus gereja Katolik berlangsung. Dalam acara ini, RP. Laurensius Sihaloho, OFM Conv., secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan kepada pengurus gereja di Stasi St. Timotius Gunung Purba, Kecamatan Dolok Pardamean. Acara ini menjadi wujud nyata kepedulian Punguan Raja Sitanggang terhadap kehidupan beragama dan sosial.

Pada tanggal 28 Juli 2024, grup kembali dipenuhi dengan pesan-pesan penyemangat dalam rangka menyambut hari Minggu. Pdt. Timbul Sitanggang membagikan renungan tentang kehadiran Yesus yang membawa sukacita dan pemulihan bagi umat-Nya. Dalam pesan tersebut, ia mengingatkan agar setiap anggota Punguan Raja Sitanggang senantiasa mengandalkan iman dan tidak menyia-nyiakan berkat yang telah diberikan Tuhan.

Ungkapan "Amin" pun membanjiri grup sebagai tanda dukungan dan refleksi atas renungan tersebut. Beberapa anggota lainnya juga mengajak untuk menghadiri ibadah di gereja, menegaskan pentingnya menjaga kehidupan rohani dalam komunitas ini.

Namun, dalam perjalanan diskusi, terjadi dinamika di dalam grup. Salah satu anggota, Jefri Sitanggang, dikeluarkan dari grup oleh administrator. Penyebab pengeluarannya tidak dijelaskan secara rinci, tetapi menimbulkan pertanyaan di antara anggota lainnya. Salah satu anggota mempertanyakan keputusan ini dan berharap ada kejelasan mengenai alasan di baliknya.

Di sisi lain, percakapan dalam grup tetap berlangsung dengan semangat persatuan. Anggota terus membahas berbagai agenda, termasuk penyelenggaraan acara adat dan budaya. Salah satu anggota membagikan informasi tentang penyerahan Dekke Siuk, sebuah tradisi yang tetap dilestarikan dalam komunitas ini.

Sementara itu, percakapan juga berlanjut dengan semangat membangun kekuatan bersama antara Pomparan Raja Sitanggang (Raja Sitempang) dan Pomparan Raja Sonang. Salah satu anggota menekankan pentingnya persatuan di antara kedua kelompok ini sebagai upaya memperkuat solidaritas keluarga besar.

Menanggapi berbagai diskusi yang berlangsung, Sitanggang Parende Medan mengingatkan agar segala hal yang berkaitan dengan pembangunan tugu tetap difokuskan dalam grup WhatsApp tersebut. Ia mengajak seluruh anggota untuk tetap menjaga kekompakan dan berpartisipasi dalam setiap program yang telah dirancang demi kebaikan bersama.

Punguan Raja Sitanggang terus menunjukkan kekuatan persatuan dan nilai kebersamaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan. Mulai dari pembangunan tugu, dukungan sosial, pengangkatan pengurus gereja, hingga diskusi budaya, semua ini mencerminkan semangat gotong royong yang tetap terjaga dalam komunitas ini.

Dengan semangat kebersamaan yang terus diperkuat, diharapkan Punguan Raja Sitanggang dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya, serta tetap menjadi wadah yang menghubungkan keluarga besar di berbagai daerah.

Post a Comment

0 Comments