Duka Mendalam Menyelimuti Keluarga Besar Punguan Raja Sitanggang



 Medan, 16 Februari 2025 – Keluarga besar Punguan Raja Sitanggang tengah berduka atas kepergian salah satu tokoh yang dihormati, Rimbun Sitanggang, Ketua Purasitabor Martoba. Ucapan belasungkawa dan doa mengalir deras dari berbagai penjuru, mencerminkan kebersamaan dan solidaritas yang kuat dalam komunitas ini.

Berita duka ini pertama kali disampaikan dalam grup Punguan Raja Sitanggang Nasional, yang langsung disambut dengan ungkapan simpati dari anggota di berbagai daerah. Salah satu pesan pertama datang dari WAG Punguan Raja Sitanggang Nasional 171 yang menyampaikan doa agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan.

Pdt. Manihar Sitanggang, salah satu penasihat komunitas, juga mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam. Ia menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi kehilangan ini serta mengajak semua anggota untuk tetap solid dalam kebersamaan.

Ucapan belasungkawa datang dari berbagai kalangan, termasuk tokoh-tokoh penting dalam Punguan Raja Sitanggang seperti Parhobas Raja Sitempang 18 Pst. Nelson Sitanggang, yang memberikan doa agar almarhum diterima di sisi Tuhan serta keluarga yang ditinggalkan diberi penghiburan.

Pesan serupa juga disampaikan oleh DPW Purasitabor Sumut, DPW DPD Purasitabor Yogyakarta, serta anggota dari berbagai wilayah seperti Batam, Jakarta, dan Kutai Timur. Solidaritas ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antaranggota komunitas, tidak hanya dalam suka tetapi juga dalam duka.

Salah satu anggota, Kastro Sitanggang, turut berbagi kenangan tentang almarhum, mengenang bagaimana beliau berperan dalam mempererat persatuan marga Sitanggang dan dalam persiapan peresmian Tugu Raja Sitanggang yang akan datang. Kepergian beliau, yang terjadi hanya beberapa hari sebelum acara besar tersebut, menambah kesedihan bagi komunitas.

Beberapa anggota, seperti Marhiras Sitanggang dari Medan dan St. Rusman Sitanggang, juga membagikan doa melalui pesan singkat yang penuh makna. Mereka berharap agar keluarga yang ditinggalkan tetap kuat dan diberkati dalam menghadapi masa sulit ini.

Ucapan duka terus berdatangan dari berbagai grup Punguan Raja Sitanggang Nasional, mencerminkan betapa besar pengaruh dan jasa almarhum bagi komunitas. Bahkan, beberapa anggota membagikan foto-foto kenangan sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Di tengah suasana berkabung, anggota komunitas juga saling mengingatkan untuk tetap bersatu dan menjaga warisan yang telah ditinggalkan oleh almarhum. Mereka percaya bahwa kebersamaan dalam menghadapi kehilangan ini akan semakin memperkuat persaudaraan di antara mereka.

Dalam pesan terakhir yang dibagikan oleh Parhobas Raja Sitempang 18 Pst. Nelson Sitanggang, beliau mengajak seluruh anggota untuk terus bertekun dalam doa, saling menyemangati, dan berkontribusi dalam mempersiapkan acara peresmian Tugu Raja Sitanggang sebagai bentuk penghormatan bagi leluhur mereka.

Di akhir pesan, DPW DPP Purasitabor Indonesia menyampaikan ungkapan duka yang mendalam, menegaskan bahwa kepergian almarhum merupakan kehilangan besar bagi komunitas. Mereka berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.

Duka ini menjadi pengingat bagi seluruh anggota bahwa kehidupan adalah anugerah yang harus dijalani dengan penuh kebersamaan dan cinta kasih. Komunitas Punguan Raja Sitanggang berjanji untuk terus menjaga nilai-nilai persatuan yang telah diwariskan oleh leluhur mereka.

Selamat jalan, Rimbun Sitanggang. Warisan dan jasa-jasa yang telah diberikan kepada komunitas akan selalu dikenang dan dihormati oleh generasi yang akan datang.

Post a Comment

0 Comments