Kegiatan Keluarga Besar Pengawas Batam: Berbagi Dukacita, Semangat, dan Purna Tugas

 

  1. Pada 25 September 2024, grup WhatsApp keluarga besar Pengawas Batam dibanjiri doa dan harapan untuk kesembuhan Pak Amrilyadi, yang sedang sakit. Doa-doa tulus mengalir dari berbagai anggota grup, mulai dari Pak Munandar, Bu Noperlinda, hingga para pengawas lainnya, seperti Bu Sofi dan Pak Henri, yang mendoakan agar Pak Amrilyadi segera pulih dan bisa kembali beraktivitas.

  2. Beberapa pesan juga menunjukkan dukungan untuk kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung, seperti workshop Microsoft365 yang sedang diselenggarakan oleh Bu Noperlinda, yang berharap semua peserta bisa mengikuti dengan baik meski dalam situasi yang penuh dengan empati. Pesan-pesan penuh semangat dan doa terus mengalir, menunjukkan kebersamaan dalam grup ini.

  3. Tidak lama setelah itu, kabar duka datang dari Pak Hendri Naldi, seorang pengawas SMP, yang kehilangan ibunya pada 30 September 2024. Para anggota grup segera menyampaikan ucapan belasungkawa dengan penuh rasa simpati. Pak Irwansyah, Bu Zurnelis, dan banyak lainnya turut mengirimkan doa agar almarhumah diterima di sisi-Nya.

  4. "Innalillahi Wainnailaihi Raji'un" menjadi kalimat yang sering terdengar dalam grup WhatsApp, sebagai ungkapan kesedihan dan doa bagi almarhumah ibu dari Pak Hendri. Doa agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan juga menjadi tema utama dari percakapan pada pagi hari itu.

  5. Para anggota grup, termasuk Bu Mila, Pak Irwansyah, dan Bu Kulsum, menunjukkan kepedulian mereka dengan mengirimkan pesan-pesan belasungkawa, memberikan semangat kepada Pak Hendri dan keluarganya untuk tetap tegar menghadapi cobaan ini.

  6. Di sisi lain, meskipun sedang berduka, semangat untuk beraktivitas tetap ada. Beberapa anggota grup mulai mengingatkan tentang kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan, seperti apel pagi yang dijadwalkan pada 30 September. Mereka saling mengingatkan agar hadir tepat waktu, dan pengawas senior diharapkan memberikan contoh yang baik bagi yang lainnya.

  7. Berita dukacita ini juga dibarengi dengan informasi terkait kegiatan-kegiatan lainnya yang berjalan di lingkungan Dinas Pendidikan, seperti rencana pelaksanaan kegiatan rutin dan berbagai dokumen administrasi sekolah yang disebarkan oleh Pak Bahrun.

  8. Sebagian besar anggota grup turut memberikan semangat untuk keberhasilan tim takraw Dinas Pendidikan, yang bertanding pada tanggal 30 September 2024. Meski pertandingan sudah berakhir dengan hasil imbang 1-1, harapan agar tim dapat menang pada pertandingan selanjutnya terus digelorakan.

  9. Pada malam yang sama, Pak Motoruddin Nainggolan, seorang asesor BAN Kepri, mengumumkan bahwa pada pukul 00.00 WIB 1 Oktober 2024, ia akan resmi purna tugas. Banyak anggota grup yang mengucapkan terima kasih dan memberikan doa agar Pak Nainggolan selalu sehat dan bahagia di masa pensiun.

  10. Pesan-pesan berisi ungkapan penghargaan atas dedikasi Pak Motoruddin dalam mengemban tugas selama ini mengalir deras. Pak Irwansyah mengungkapkan rasa terimakasih atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan, sementara Bu Kulsum dan beberapa lainnya menyatakan rasa kehilangan atas sosok senior yang sangat dihormati.

  11. Dengan penuh haru, Bu Kulsum mendoakan agar Pak Nainggolan menikmati masa pensiun dengan kebahagiaan dan kesehatan yang selalu menyertai. Ia mengenang sosok Pak Nainggolan sebagai teman kerja yang baik hati dan selalu semangat dalam berbagi pengetahuan.

  12. Malam itu, berbagai pesan kesan mengenai purna tugas Pak Nainggolan terus berdatangan, mencerminkan kedekatan emosional yang terjalin di dalam grup tersebut. Banyak yang berharap dapat mengikuti jejak baik beliau dalam mengemban tugas dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.

  13. Pada tanggal 2 Oktober 2024, Henri kembali mengingatkan para anggota grup mengenai pertandingan tim takraw Dinas Pendidikan yang akan berlangsung hari itu. Dengan penuh semangat, ia memohon doa dari semua anggota agar tim takraw bisa menang dan melaju ke semi final.

  14. "Amin, semoga menang!" seruan semangat pun terus berdatangan, menguatkan rasa kebersamaan di antara anggota grup yang meskipun menghadapi berbagai ujian, tetap bersatu dan mendukung satu sama lain dalam setiap langkah.

  15. Tidak lama setelah itu, Pak Motoruddin secara resmi keluar dari grup WhatsApp, meninggalkan kenangan indah bersama rekan-rekan kerja yang telah menjadi keluarga. Satu babak baru dalam kehidupan beliau dimulai, sementara para anggota grup berharap agar beliau selalu diberkahi kesehatan dan kebahagiaan di masa pensiun.

Kesimpulan: Grup WhatsApp Pengawas Batam telah menjadi tempat bagi para anggotanya untuk saling memberikan dukungan dalam suka dan duka. Melalui doa, semangat, dan perhatian satu sama lain, mereka membentuk ikatan yang kuat, bukan hanya sebagai rekan kerja, tetapi juga sebagai keluarga yang saling menjaga dalam setiap langkah kehidupan.

Post a Comment

0 Comments