Batam, 30 Juli 2024 - Kabar terkait proses amprah Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) bulan Juni di lingkungan Dinas Pendidikan Batam menjadi perbincangan di antara para pegawai. Salah satu staf, Nurul, harus mencetak ulang dokumen amprah TPP yang dikabarkan hilang. Subandiah dari Dinas Pendidikan pun mengingatkan kepada pegawai yang hadir di kantor untuk mengamankan amprah agar tidak mengalami kejadian serupa.
Kehebohan ini memicu reaksi dari berbagai pihak. Pak Irwansyah Munthe dengan nada bercanda menyatakan bahwa ada ketidakpercayaan di antara mereka, yang dibalas dengan canda tawa lainnya. Sementara itu, Hendri Naldi mengunggah video yang ternyata merupakan rekaman lama, menambah dinamika dalam percakapan mereka.
Keesokan harinya, 31 Juli 2024, Subandiah kembali mengingatkan tentang pengumpulan amprah gaji bulan Agustus. Pertanyaan pun bermunculan, salah satunya dari S.Pd.MM Djumadi yang menanyakan apakah dana sudah cair. Jawaban yang muncul beragam, mulai dari canda hingga kepastian waktu pencairan yang masih harus menunggu.
Di tengah kesibukan terkait amprah gaji dan TPP, sebuah pengumuman penting muncul mengenai pembaruan data pegawai di aplikasi Sitara. Pegawai yang terdaftar diharapkan segera melakukan updating data mereka. Hal ini menjadi perhatian bagi sebagian pegawai yang mempertanyakan informasi lebih lanjut tentang Tapera dan kewajiban mengisi data.
Selain persoalan administratif, sebuah kabar duka menyelimuti grup tersebut. Bahrun KoordWas dari Sekolah Model Batam menginformasikan bahwa Hj. Rosmiati, Kepala SMPN 8 Batam, mengalami pendarahan di batang otak dan tengah dirawat intensif di ICU RSOB. Para anggota grup pun memberikan doa dan dukungan moral untuk kesembuhannya.
Di samping itu, suasana grup juga dihangatkan dengan perayaan ulang tahun salah satu anggota, Sunarto. Ucapan selamat mengalir dari berbagai pihak, disertai doa agar diberikan umur panjang dan kesehatan. Beberapa anggota bahkan menyisipkan candaan ringan, yang mencerminkan keakraban di antara mereka.
Pada 2 Agustus 2024, kabar duka kembali datang. Wiwit Pengawas Batam mengabarkan bahwa ibundanya, Jumirah binti Sukijo, telah berpulang ke rahmatullah. Ucapan belasungkawa dan doa segera mengalir dari rekan-rekan seprofesi. Banyak yang turut berduka cita serta mendoakan agar almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
Selain kesedihan, ada pula tantangan teknis yang dihadapi beberapa pegawai. Beberapa di antara mereka mengalami kesulitan mengakses aplikasi atau dokumen yang diperlukan untuk keperluan administratif. Percakapan terkait kendala teknis ini menjadi perbincangan yang cukup aktif di grup.
Di tengah berbagai kejadian yang terjadi, semangat gotong royong dan solidaritas tetap terlihat. Para pegawai saling berbagi informasi, memberikan dukungan, dan membantu rekan mereka yang mengalami kesulitan. Keakraban ini menjadi salah satu nilai positif yang mempererat hubungan kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Batam.
Meski berbagai tantangan dan dinamika terjadi, para pegawai tetap berusaha menjalankan tugas mereka dengan baik. Dari isu amprah gaji hingga pembaruan data, semuanya menunjukkan bagaimana komunikasi dan koordinasi menjadi faktor penting dalam kelancaran administrasi.
Pada akhirnya, grup ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah komunikasi kerja, tetapi juga sebagai ruang berbagi dukacita dan sukacita. Baik dalam situasi sulit maupun bahagia, kebersamaan tetap menjadi kekuatan utama yang mempererat hubungan mereka.
Perbincangan dalam grup WhatsApp ini mencerminkan dinamika kehidupan para pegawai Dinas Pendidikan Batam. Dari pekerjaan administratif hingga urusan pribadi, semuanya menjadi bagian dari keseharian mereka. Solidaritas yang terjalin di antara mereka membuktikan bahwa di balik kesibukan, masih ada kepedulian yang tulus.
Dengan berbagai peristiwa yang terjadi, semoga setiap tantangan dapat dihadapi dengan baik dan setiap kebahagiaan dapat dirayakan bersama. Kesehatan, kelancaran pekerjaan, dan kebersamaan menjadi harapan bagi semua yang terlibat dalam komunitas ini.
0 Comments
Terimakasih