Samosir, 02 Februari 2025 – Suasana kekeluargaan yang erat dan semangat kebersamaan terus menguat di kalangan Pomparan Raja Sitanggang menjelang Pilkada serentak 2024 dan dalam rangkaian pembangunan Tugu Raja Sitanggang. Sebagai kelompok yang solid, mereka terus berupaya menjaga keutuhan dan persatuan yang sudah dideklarasikan sejak tahun 2022. Hal ini tercermin dalam berbagai pesan yang dibagikan melalui grup WhatsApp, yang menggambarkan komitmen mereka terhadap keberlangsungan nilai-nilai yang telah lama dijunjung tinggi.
Pada tanggal 3 Agustus 2024, Parhobas Raja Sitempang menyampaikan pesan penting bagi para anggota, mengingatkan akan pentingnya menjaga persatuan dalam menghadapi berbagai dinamika politik yang terjadi menjelang Pilkada. Ia menekankan bahwa meskipun banyak calon yang berlomba-lomba menarik dukungan masyarakat, hal yang lebih penting adalah menjaga semangat "Satahi Saoloan" yang berarti saling mendukung dalam kesatuan dan kebersamaan. Pesan ini turut mengingatkan agar hubungan pribadi atau kekeluargaan dalam politik tidak dibawa ke ruang publik, terutama media sosial, demi menjaga keharmonisan dalam kelompok.
Pada tanggal 19 September 2024, dalam rangka memperingati progress pembangunan Tugu Raja Sitanggang, anggota dari Purasitabor Yogyakarta, Yully Tony Sitanggang, mengusulkan agar peresmian Tugu yang direncanakan pada akhir Desember 2024, diundur ke bulan Maret 2025. Ini diusulkan untuk memberikan waktu lebih bagi penyelesaian pembangunan dan mengatasi kendala logistik bagi anggota yang tinggal jauh dari Bona Pasogit, terutama terkait biaya transportasi yang tinggi selama liburan.
Di tengah perjalanan pembangunan Tugu, pada 23 September 2024, Pst. Nelson Sitanggang, OFMCap, dari Parapat mengingatkan kembali akan pentingnya kebersamaan. Ia mengajak semua anggota Pomparan Raja Sitanggang untuk terus mendukung proyek ini dengan semangat, serta saling mendoakan agar segala rencana dapat berjalan lancar dan diberkati Tuhan. Tugu ini bukan sekadar simbol, melainkan representasi dari kebersamaan yang telah terjalin erat di antara mereka.
Pesan yang sama juga diungkapkan pada tanggal 26 Oktober 2024, di mana Pst. Nelson menekankan pentingnya partisipasi setiap anggota dalam mendukung pembangunan, baik itu melalui donasi maupun doa. Menurutnya, proyek ini adalah wujud nyata dari semangat kebersamaan dan keinginan untuk merayakan persaudaraan yang telah lama terjalin. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pengurus dan panitia yang telah bekerja keras demi tercapainya tujuan bersama.
Tanggal 8 November 2024, Pst. Nelson kembali mengingatkan anggota Pomparan Raja Sitanggang bahwa perayaan kebersamaan akan dilaksanakan pada akhir Februari hingga awal Maret 2025. Ia mengajak seluruh anggota untuk tetap bersatu hati, saling mendoakan, dan mengisi perayaan tersebut dengan semangat kasih dan sukacita. Harapannya, perayaan ini dapat mempererat tali persaudaraan dan memperkuat rasa kebersamaan yang telah lama dibangun.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap upaya bersama, pada 11 November 2024, Pst. Nelson kembali mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah menyumbangkan waktu, tenaga, dan dana untuk kelancaran proyek Tugu dan Ruma Parsantian Raja Sitanggang. Ia menekankan bahwa nilai kebersamaan dan persatuan yang telah tercipta adalah bukti nyata dari apa yang dapat dicapai ketika semua pihak bekerja dengan hati yang tulus.
Tahun 2025 pun membawa harapan baru bagi Pomparan Raja Sitanggang. Di tengah kebersamaan yang terjalin kuat, mereka terus berupaya untuk menegakkan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para leluhur. Pada 14 November 2024, Pst. Nelson kembali mengingatkan seluruh anggota agar tetap bertekun dalam doa dan dukungan terhadap proyek pembangunan yang hampir selesai. Bagi mereka, ini bukan hanya soal fisik Tugu dan Rumah Parsantian, tetapi juga tentang membangun rasa kebersamaan yang semakin kuat dari hari ke hari.
Tak hanya pembangunan fisik, nilai spiritual yang terkandung dalam setiap tindakan dan doa juga tak kalah penting. Semua anggota Pomparan Raja Sitanggang sepakat untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjaga semangat kebersamaan, terlepas dari tantangan yang ada. Mereka meyakini bahwa melalui doa dan kerja keras, segala rencana akan diberkati.
Hingga akhirnya, pada 18 November 2024, Pst. Nelson menutup diskusi dengan pesan yang penuh semangat. Ia mengingatkan semua anggota Pomparan Raja Sitanggang untuk tetap optimis dan penuh semangat dalam menghadapi segala halangan. "Dari kita, oleh kita, dan untuk kita," ungkapnya, menggambarkan kesatuan yang tak terpecahkan. Melalui pesan-pesan ini, semangat kebersamaan tetap terjaga, dan mereka semua semakin yakin bahwa kesuksesan hanya dapat dicapai melalui kerja sama dan doa yang tulus.
Di tengah perjalanan menuju peresmian Tugu Raja Sitanggang, semangat "Satahi Saoloan" terus bergema di seluruh pelosok, dari Samosir hingga Yogyakarta. Melalui kerja keras dan doa bersama, mereka siap menyambut masa depan dengan penuh keyakinan dan harapan, menjaga agar setiap langkah mereka selalu diberkati oleh Tuhan. Horas!
0 Comments
Terimakasih