Pagi di Batam tampak penuh dengan aktivitas dari para pengawas sekolah yang sedang menyelesaikan berbagai tugas administratif. Sebagai bagian dari komunikasi rutin, Sekolah Model Batam 37, melalui Bahrun, mengingatkan para pengawas untuk segera menindaklanjuti beberapa laporan yang belum lengkap. Melalui pesan yang dikirim, Bahrun meminta agar segera diselesaikan masalah terkait SPT yang belum diterima, serta melibatkan pihak-pihak terkait agar proses ini dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat. Salah satu pengawas, Kamaliah, bahkan menekankan pentingnya langsung mengirimkan SPT yang diterima kepada Bekti untuk menghindari keterlambatan pengolahan data.
Situasi ini mencerminkan komitmen pengawas di Batam untuk menjaga kualitas administrasi dan memastikan setiap laporan yang ada dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Beberapa pengawas kemudian memberikan tanggapan cepat, termasuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan sudah diterima dan diproses sesuai prosedur yang berlaku. Meskipun demikian, proses ini diwarnai dengan sedikit humor, seperti yang dilakukan oleh Pak Hendri yang memberikan tanggapan ringan tentang keberhasilan dalam menjalankan tugas.
Beberapa jam setelah itu, Bahrun mengingatkan kembali kepada semua pengawas di grup WhatsApp mengenai apel awal bulan yang dilakukan pada tanggal 4 Desember di Pemerintah Kota Batam. Hal ini menjadi simbol penting bagi para pengawas untuk memulai bulan dengan penuh semangat dan keseriusan dalam menjalankan tugasnya. Meski terkesan administratif, suasana dalam percakapan tetap akrab dan penuh perhatian, mengingat pentingnya koordinasi dalam setiap langkah kerja.
Tidak lama setelah itu, percakapan berlanjut dengan permintaan informasi lebih lanjut mengenai siapa saja pengawas yang bertanggung jawab di masing-masing kecamatan, khususnya di Kecamatan Sagulung. Beberapa pengawas, seperti Darsudi dan Pardomuan, mengajukan pertanyaan yang sama terkait data pengawasan di wilayah tersebut. Ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan komunikasi yang solid antar pengawas di Batam untuk memastikan setiap sekolah dan wilayah mendapatkan perhatian yang tepat.
Setiap pengawas dengan sigap memberikan jawabannya, dengan nama-nama yang terus bertambah seiring berjalannya waktu. Mulai dari Bahrum, Kamalia, hingga Heni, Darsudi, dan lainnya, semua memberikan klarifikasi mengenai siapa yang bertanggung jawab di setiap kecamatan. Hal ini membantu memastikan bahwa tidak ada daerah yang terlewatkan dalam pengawasan.
Namun, suasana percakapan ini juga dilengkapi dengan sedikit humor dan candaan yang mempererat hubungan antar rekan kerja. Misalnya, ketika ada yang bercanda tentang siapa yang berhak mendapat penghargaan atau seragam PGRI, Pak Hendri memberikan komentar yang mengundang tawa. "Karena rajin bayar iuran APSI, sepertinya mendapat seragam dan kupon," ujarnya. Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga semangat positif meski di tengah tugas yang terkadang cukup berat.
Semangat kebersamaan ini semakin terasa saat Parange Humisar ikut berpartisipasi dalam percakapan. Dengan menambahkan nama dirinya sendiri dalam daftar pengawas yang bertanggung jawab, ia ikut memperkuat solidaritas antar pengawas. Dalam suasana seperti ini, setiap pengawas merasa dihargai dan dihormati, yang mendorong mereka untuk lebih giat lagi dalam menjalankan tugas.
Namun, tidak semua percakapan berjalan mulus tanpa hambatan. Di tengah-tengah percakapan mengenai pendataan pengawas di Kecamatan Sagulung, muncul sedikit kekeliruan. Noperlinda menyampaikan bahwa ada salah tulis dalam daftar, di mana seorang pengawas ternyata sudah dipindah tugasnya ke Batam Kota. Ini menunjukkan bahwa meskipun sudah ada banyak koordinasi, kesalahan administrasi masih bisa terjadi, dan pentingnya perhatian ekstra agar informasi yang disebarkan selalu akurat.
Kemudian, percakapan berlanjut dengan lebih banyak pengawas yang menambahkan nama mereka ke dalam daftar tersebut. Hendri Naldi, yang sebelumnya mengajukan pertanyaan mengenai tujuan pendataan ini, turut melengkapi daftar dan memastikan bahwa semuanya sesuai dengan kebutuhan. Pertanyaan mengenai seragam khusus untuk pengawas juga tetap menjadi topik ringan yang dibicarakan dengan penuh tawa.
Dalam waktu singkat, grup WhatsApp itu menjadi wadah untuk menyelesaikan tugas administratif sekaligus ajang bagi para pengawas untuk saling berbagi informasi. Percakapan yang semula terkait dengan administrasi berubah menjadi lebih santai dan akrab, dengan candaan yang membuat suasana semakin hangat. Keterlibatan para pengawas dalam menyelesaikan pendataan ini menunjukkan bahwa kerja sama yang baik dapat tercipta meskipun dalam kondisi yang penuh tantangan.
Pada akhir percakapan, Bahrun memberikan pesan positif kepada rekan-rekannya, memberikan semangat untuk terus bekerja keras dan tidak lupa untuk menjaga kekompakan. Suasana ini menggambarkan bahwa meskipun pekerjaan mereka penuh dengan tantangan dan tanggung jawab, semangat kebersamaan dan kekeluargaan tetap menjadi bagian penting dari tim pengawas di Batam.
0 Comments
Terimakasih