Parapat, Sumatera Utara, 28 Agustus 2024 - Parapat, 28 Agustus 2024 – Keluarga besar Punguan Raja Sitanggang terus menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya. Salah satu aksi nyata yang tengah berlangsung adalah penggalangan dana untuk pembangunan Tugu Raja Sitanggang, sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan peninggalan budaya Batak. Hingga saat ini, dana yang terkumpul telah mencapai Rp 124.502.224,00, hasil dari sumbangan spontanitas dari berbagai anggota keluarga di seluruh Indonesia.
Penggalangan dana ini mendapat respons positif dari berbagai pihak, termasuk dari anggota yang berdomisili di Yogyakarta, Medan, Surabaya, Bandung, Lampung, Kalimantan, dan berbagai daerah lainnya. Kontribusi yang masuk bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 5.000.000 per individu atau kelompok, menunjukkan betapa besar rasa memiliki yang dimiliki oleh komunitas ini terhadap pembangunan tugu tersebut.
Selain pembangunan tugu, Punguan Raja Sitanggang juga aktif dalam membantu sesama. Dalam beberapa bulan terakhir, komunitas ini telah menyalurkan bantuan bagi keluarga yang membutuhkan, termasuk korban musibah kebakaran di Desa Sitoluhuta, Pangururan. Bantuan yang diberikan mencapai Rp 15.000.000 dan disalurkan langsung kepada keluarga yang terdampak, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama pomparan (keturunan) Raja Sitanggang.
Tidak hanya berhenti pada aspek finansial, komunitas ini juga aktif dalam kegiatan sosial lainnya, seperti pengadaan seragam jas dan ulos bagi anggota yang akan menghadiri peresmian tugu pada bulan Desember mendatang. Usulan mengenai ulos seragam ini menjadi salah satu pembahasan utama dalam pertemuan daring dan diskusi komunitas, dengan tujuan menciptakan keseragaman dan memperkuat identitas budaya Batak.
Ketua Umum Punguan Raja Sitanggang menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota yang telah berpartisipasi dalam donasi dan berbagai program lainnya. Ia juga mengajak semua keturunan Raja Sitanggang untuk mengisi data ke dalam aplikasi khusus yang telah disediakan guna mempermudah pendataan dan memperkuat jaringan komunitas di seluruh Indonesia.
Selain aspek budaya dan sosial, komunitas ini juga menaruh perhatian pada pembangunan Ruma Parsantian, sebuah rumah adat yang dirancang sebagai pusat kegiatan bersama bagi keluarga besar Punguan Raja Sitanggang. Proses pembangunan ini berjalan bertahap, dan panitia telah memastikan bahwa setiap kontribusi digunakan secara transparan dan bertanggung jawab.
Di sisi lain, pengelolaan data anggota juga menjadi perhatian serius bagi komunitas ini. Dalam beberapa diskusi, muncul perdebatan mengenai perlunya menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk memastikan keakuratan dan menghindari duplikasi data. Namun, beberapa anggota menyuarakan kekhawatiran tentang perlindungan data pribadi. Diskusi ini masih terus berlanjut untuk mencari solusi terbaik.
Punguan Raja Sitanggang juga mengapresiasi peran besar yang dimainkan oleh komunitas di Pekanbaru, yang telah banyak memberikan dukungan dalam bentuk ulos untuk peresmian tugu. Dukungan dari berbagai daerah ini semakin memperkuat solidaritas di antara anggota komunitas yang tersebar di berbagai wilayah.
Tak hanya dalam urusan pembangunan fisik, anggota komunitas juga rutin mengadakan pertemuan daring untuk membahas berbagai program dan perkembangan terbaru. Pertemuan ini menjadi ajang untuk berbagi informasi, mendukung satu sama lain, serta mempererat tali persaudaraan di antara sesama pomparan Raja Sitanggang.
Semangat kebersamaan ini juga tercermin dalam berbagai diskusi yang dilakukan terkait pengadaan ulos dan jas seragam. Beberapa anggota mengusulkan agar selain jas, disediakan juga ulos khusus bagi perempuan agar bisa digunakan dalam berbagai acara adat dan perayaan komunitas.
Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga nilai-nilai budaya dan adat istiadat, komunitas ini juga merencanakan perayaan besar pada saat peresmian tugu di bulan Desember. Rangkaian acara akan meliputi ibadah bersama, penampilan seni budaya, serta sesi ramah tamah yang melibatkan seluruh anggota komunitas dari berbagai daerah.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Punguan Raja Sitanggang terus menunjukkan bahwa nilai-nilai leluhur tetap hidup dan berkembang di tengah modernitas. Pembangunan tugu bukan hanya sekadar simbol sejarah, tetapi juga menjadi pengingat bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya Batak.
Panitia pembangunan mengajak seluruh anggota komunitas untuk terus berpartisipasi dan memberikan dukungan, baik dalam bentuk finansial, tenaga, maupun ide kreatif untuk memastikan keberhasilan semua program yang telah direncanakan. Semangat kebersamaan ini diharapkan dapat terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya.
0 Comments
Terimakasih