Dalam suasana penuh kekeluargaan dan nilai budaya, peresmian Tugu Raja Sitanggang di Pangururan, Samosir, berlangsung dengan khidmat. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh marga Sitanggang, termasuk pengurus Punguan Raja Sitanggang dari berbagai daerah.
Ketua Panitia Rakernas I Sitanggang, Ariden Sitanggang, menyampaikan pentingnya menjaga kekompakan dan keharmonisan dalam pelaksanaan acara tersebut. Beliau menegaskan bahwa momen ini adalah wujud nyata penghormatan terhadap leluhur dan persatuan di antara keturunan Raja Sitanggang.
Proses peresmian diwarnai dengan ritual adat yang melibatkan seluruh pomparan atau keturunan Raja Sitanggang. Salah satu tokoh yang hadir, Bungaran Sitanggang, menyoroti pentingnya menjaga kesakralan nilai-nilai leluhur dalam prosesi adat.
Diskusi sempat terjadi di kalangan peserta terkait penggunaan nama dalam silsilah keturunan Raja Sitanggang. Namun, perbedaan pendapat tersebut diakhiri dengan semangat kebersamaan untuk menjaga keharmonisan.
Jefri Sitanggang dalam pernyataannya menegaskan bahwa keberadaan Tugu Raja Sitanggang di Rianiate adalah simbol kehormatan bagi leluhur dan tidak perlu menjadi perdebatan di antara keturunan yang hadir.
Salah satu momen yang menyentuh adalah ucapan terima kasih dari keluarga besar Op. Manompi atas dukungan moral dan materi yang diberikan oleh Punguan Raja Sitanggang dalam prosesi pemakaman keluarga mereka. Dukungan tersebut menunjukkan solidaritas tinggi dalam marga Sitanggang.
Pdt. Timbul Sitanggang dalam renungan singkatnya mengingatkan seluruh hadirin akan pentingnya menjaga iman dan persatuan dalam menghadapi tantangan hidup. Ia mengajak semua pihak untuk meneladani nilai-nilai jemaat mula-mula yang tetap bersatu meski menghadapi berbagai tantangan.
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh adat dan keagamaan. Parhobas Raja Sitempang, Drs. Raun Sitanggang MM, menegaskan bahwa acara ini merupakan cerminan persatuan yang harus dijaga oleh generasi muda.
Selama peresmian, dilakukan penandatanganan prasasti sebagai simbol peresmian resmi Tugu Raja Sitanggang. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni budaya Batak yang memeriahkan suasana.
Dukungan penuh dari seluruh keturunan Raja Sitanggang, baik yang berdomisili di Samosir maupun perantauan, terlihat dengan kehadiran perwakilan dari berbagai daerah seperti Medan, Jakarta, Batam, dan lainnya.
Dalam suasana penuh haru, dilakukan prosesi doa bersama untuk keselamatan dan kemakmuran seluruh keturunan Raja Sitanggang. Prosesi ini dipimpin oleh Pdt. Freddy Sitanggang yang juga memberikan pesan moral tentang pentingnya menjaga persatuan.
Kastro Sitanggang, salah satu tokoh yang hadir, menekankan bahwa peresmian tugu ini adalah bukti nyata bahwa generasi muda Sitanggang mampu menjaga warisan budaya leluhur dengan baik.
Pardomuan Sitanggang dari Batam mengajak seluruh keturunan Raja Sitanggang untuk tetap menjaga komunikasi yang baik dalam forum-forum diskusi agar kekompakan tetap terjaga.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama di depan tugu yang telah diresmikan, menandakan simbol persatuan yang abadi di antara keturunan Raja Sitanggang.
Peresmian Tugu Raja Sitanggang ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga nilai-nilai budaya Batak yang luhur serta mempererat tali persaudaraan.
Dengan selesainya acara ini, harapan besar tertanam untuk terus melestarikan budaya dan nilai kekeluargaan yang sudah diwariskan sejak zaman leluhur.
0 Comments
Terimakasih