Diskusi intens berlangsung di kalangan Pomparan Raja Sitanggang membahas sejarah marga dan penyelesaian Tarombo. Dalam percakapan yang melibatkan berbagai tokoh, muncul perdebatan tentang garis keturunan yang perlu diperjelas.
Percakapan dimulai dengan penyampaian pendapat dari St. Nurdin Sitanggang yang menekankan pentingnya mengkaji ulang informasi keturunan dan asal-usul. Pernyataan ini kemudian ditanggapi oleh Kadir Sitanggang dengan harapan suksesnya peresmian tugu yang direncanakan.
Pada diskusi berikutnya, St. Nurdin mengangkat daftar jambar ulaon untuk acara adat yang melibatkan marga Sitanggang, Simbolon, dan lainnya. Dalam acara tersebut, dijelaskan peran masing-masing marga dalam upacara adat yang akan dilangsungkan di Tomok.
Bungaran Sitanggang sebagai koordinator Tim Tarombo menyampaikan klarifikasi terkait pengakuan keturunan dalam Tarombo yang didasarkan pada data sejarah dan literasi yang tersedia. Hal ini menimbulkan diskusi lebih lanjut tentang validitas data yang digunakan.
Dalam percakapan selanjutnya, St. Drs. Saut Sitanggang menyampaikan apresiasi terhadap semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh para anggota dalam mendukung kegiatan adat.
Perdebatan semakin mendalam ketika beberapa peserta mengajukan bukti dan fakta sejarah yang perlu diklarifikasi lebih lanjut. St. Nurdin kembali menekankan pentingnya penyelesaian dengan mengumpulkan semua Pomparan Raja Sitanggang untuk berdiskusi secara langsung.
Diskusi ini juga menyoroti pentingnya tugu dan jabu parsantian yang dianggap sebagai simbol pengakuan sejarah dan warisan leluhur. Beberapa peserta berpendapat bahwa tugu sebaiknya mencerminkan fakta sejarah yang akurat.
Topik lain yang mencuat adalah lokasi persisnya wilayah leluhur yang dikaitkan dengan HKBP Bolon Pangururan Samosir, yang dijelaskan dengan detail oleh beberapa anggota.
Di tengah diskusi, terjadi juga pembahasan terkait shuttle bus gratis yang disediakan untuk memudahkan akses warga dalam mendukung acara adat yang akan datang.
Perdebatan terus berkembang dengan adanya pertanyaan mengenai garis keturunan yang disebutkan dalam Tarombo yang dinilai perlu diperjelas lebih lanjut untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang.
Selanjutnya, P. Sitanggang dari Kaltim mengusulkan agar segala klarifikasi yang ada diunggah melalui platform digital agar dapat diakses oleh seluruh keturunan Sitanggang.
Isu tentang dana pembangunan tugu juga muncul, dengan adanya laporan donasi rutin yang dikirimkan oleh berbagai anggota keluarga besar Sitanggang sebagai bentuk dukungan untuk keberlangsungan acara adat.
St. Nurdin Sitanggang mengusulkan agar pertemuan tatap muka diadakan di Gedung Manihuruk di Parbaba guna menyelesaikan perdebatan dan menyamakan persepsi.
Diskusi ini ditutup dengan penekanan akan pentingnya menjaga persatuan dan menghargai sejarah bersama sebagai bagian dari identitas keluarga besar Pomparan Raja Sitanggang.
0 Comments
Terimakasih