Dalam sebuah grup percakapan keluarga besar Sitanggang yang berlangsung pada 15-16 November 2024, berlangsung diskusi hangat seputar silsilah marga dan sejarah leluhur Raja Sitanggang. Percakapan ini dimulai dengan pembahasan mengenai kaitan marga Sigalingging dengan Sitanggang yang menjadi perhatian banyak anggota grup.
Salah satu anggota grup, Dongan P. Sitanggang, mempertanyakan keterkaitan antara marga Sigalingging dengan tugu Raja Sitanggang yang sedang dalam proses pembangunan. Hal ini memicu tanggapan dari anggota lainnya yang mencoba memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai sejarah dan garis keturunan.
Marhiras Sitanggang dari Medan menegaskan bahwa marga Sitanggang memiliki hubungan erat dengan Sigalingging, Simanihuruk, dan Sidauruk dalam jalur silsilahnya. Ia menekankan bahwa pemahaman terhadap sejarah ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menentukan garis keturunan.
Diskusi ini semakin mendalam ketika Pardomuan Sitanggang dari Batam turut menambahkan pandangannya dengan menekankan pentingnya klarifikasi yang cermat sebelum dibahas dalam grup besar. Ia menyarankan agar pembahasan dilakukan secara mendalam di luar grup sebelum hasil akhirnya dipublikasikan.
Selanjutnya, percakapan bergeser pada topik lain mengenai persiapan peresmian Tugu Raja Sitanggang yang direncanakan akan dilaksanakan pada 28 Februari hingga 1 Maret 2025. Salah satu anggota, St. Drs. Saut Sitanggang dari Medan, menginformasikan bahwa donasi sebesar Rp. 1.500.000 telah diberikan oleh K. Sitanggang, SH/br. Nainggolan dari Yogyakarta sebagai dukungan atas acara tersebut.
Selain membahas sejarah dan persiapan acara adat, grup ini juga menampilkan pesan motivasi dan rohani. Bernhard Sitanggang dari Semarang membagikan pesan rohani yang berisi semangat untuk menghadapi tantangan dengan iman yang kuat.
Tidak hanya itu, Kamiden Sitanggang dari Jakarta membagikan link renungan harian dari YouTube sebagai bagian dari upaya menyebarkan nilai-nilai spiritual di tengah komunitas keluarga besar.
Ir. Buchtiar Sitanggang turut merespons dengan penuh apresiasi terhadap pesan rohani yang disampaikan, menunjukkan adanya suasana kekeluargaan yang erat dalam grup tersebut.
Seiring dengan diskusi yang terus berkembang, beberapa anggota mengingatkan agar pembahasan mengenai silsilah keluarga dilakukan dengan bijak. Mereka menekankan pentingnya memastikan keakuratan informasi sebelum dipublikasikan secara luas di grup tersebut.
Pada akhirnya, percakapan ini mencerminkan upaya keluarga besar Sitanggang dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah leluhur mereka. Diskusi yang dilakukan dengan penuh hormat dan saling menghargai menunjukkan kekompakan dalam menjaga nilai-nilai adat dan tradisi.
Rangkaian diskusi ini ditutup dengan pesan dari P. Sitanggang yang mengingatkan agar setiap anggota berhati-hati dalam membahas topik sensitif, terutama yang berkaitan dengan garis keturunan dan adat istiadat.
Komunikasi dalam grup ini memperlihatkan bahwa meskipun terdapat perbedaan pendapat, semangat kekeluargaan dan penghargaan terhadap sejarah leluhur tetap menjadi fondasi utama dalam komunitas marga Sitanggang.
Dengan adanya klarifikasi yang mendalam dan kontribusi positif dari berbagai pihak, diharapkan acara peresmian Tugu Raja Sitanggang pada tahun 2025 dapat berlangsung dengan penuh hikmat dan mempererat tali persaudaraan antaranggota keluarga besar Sitanggang.
0 Comments
Terimakasih