PARDOMUANSITANGGANG.COM - Acara diskusi tentang kebijakan pendidikan dan kesejahteraan guru digelar di Universitas Negeri Medan (Unimed) dengan menghadirkan sejumlah narasumber penting. Diskusi dimulai dengan sambutan hangat dari Prof. Sawal, yang mengajak peserta untuk lebih memperhatikan pentingnya pendidikan dalam menuju Indonesia Emas. Beliau menyampaikan bahwa tanpa pendidikan, cita-cita Indonesia Emas bisa terancam.
Sesi pertama dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber kedua, Bang Husni, yang membahas tentang kebijakan pemerintah terkait makan bergizi gratis bagi pelajar dan tambahan penghasilan untuk guru. Dalam kesempatan ini, Bang Husni mengawali pembicaraannya dengan salam dan menyampaikan rasa hormat kepada seluruh civitas akademika Unimed, termasuk Rektor, Wakil Rektor, Ketua Senat, serta pengurus Ikatan Alumni (IKA) Unimed.
"Indonesia adalah negara kaya yang memiliki banyak sumber daya alam. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru di seluruh Indonesia," ujar Bang Husni. Beliau menjelaskan bahwa salah satu program utama Presiden Prabowo adalah memberikan makan siang gratis kepada anak-anak di seluruh Indonesia, sebuah langkah yang diambil untuk menciptakan generasi penerus yang lebih sehat dan cerdas.
Bang Husni juga menyinggung visi Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta ketahanan pangan yang kuat, dengan dimulainya penanaman padi di Papua dan pembukaan lahan baru untuk meningkatkan produksi pangan.
Acara ini tidak hanya membahas kebijakan pendidikan, tetapi juga tentang tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan Indonesia Emas, serta upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi tenaga pendidik dan siswa. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk mahasiswa, alumni, dan tamu undangan, yang bersama-sama menggali berbagai solusi untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Kebijakan Makan Siang Gratis dan Kesejahteraan Guru
Dalam rangka mendukung program Indonesia Suasembada Pangan dan memperkuat pertahanan negara, pemerintah Indonesia berencana membuka sekitar 15.000 dapur pada tahun 2025. Setiap dapur akan melayani 2.000 hingga 3.000 anak-anak yang akan menerima makan siang gratis. Rencana ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah kota Medan, yang telah melaksanakan program serupa dengan melibatkan pihak swasta dan ibu-ibu rumah tangga dalam penyediaan makanan.
Bang Husni, dalam pemaparan mengenai kebijakan ini, menjelaskan bahwa program makan siang gratis ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak serta mengurangi beban ekonomi keluarga, khususnya para pelajar. "Selain itu, program ini juga akan merangsang pertumbuhan industri rumah tangga dan potensi-potensi lokal di seluruh negeri," ujarnya.
Bang Husni menambahkan bahwa tingkat pendidikan Indonesia saat ini rata-rata setingkat SMP, sementara tingkat kemiskinan masih tinggi. Hingga saat ini, sekitar 10 juta jiwa di Indonesia menerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial lainnya. Presiden Prabowo Subianto, melalui kebijakan ini, bertujuan untuk tidak hanya memperbaiki gizi anak-anak, tetapi juga mengurangi kemiskinan dengan membantu keluarga-keluarga kurang mampu.
Lebih lanjut, Bang Husni juga menyampaikan perhatian besar Presiden Prabowo terhadap masalah ketahanan pangan, seperti kurangnya produksi susu nasional yang hanya memenuhi 20% dari kebutuhan dalam negeri, dengan sisanya 80% diimpor. Presiden telah menanggapi masalah ini dengan turun langsung ke lapangan untuk mendorong solusi yang dapat meningkatkan produksi dalam negeri.
Dalam kesempatan yang sama, Bang Husni mengungkapkan kebijakan Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan guru, yang akan mengalami peningkatan gaji pokok satu kali lipat pada tahun 2025, serta pemberian insentif sebesar Rp 2 juta bagi guru non-ASN. Program ini diharapkan menjadi hadiah spesial untuk para guru, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka terhadap dunia pendidikan.
Bang Husni menutup pembicaraannya dengan mengenang masa lalu, ketika Indonesia mengirimkan banyak dosen dan guru ke Malaysia pada 1970-an, yang kemudian memilih untuk tetap tinggal di sana karena mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik. “Ke depannya, pemerintah akan terus menjaga dan meningkatkan kesejahteraan guru, agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan pendidikan yang lebih baik,” tegasnya, disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Diskusi tentang Indonesia Emas dan Peran Mahasiswa dalam Mewujudkannya
Dalam acara diskusi yang digelar di Universitas Negeri Medan (Unimed), narasumber yang hadir membahas tentang pentingnya peran pendidikan dalam mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045. Dalam pidatonya, Bang Husni mengingatkan seluruh hadirin bahwa Indonesia Emas bukan untuk dinikmati oleh generasi saat ini, melainkan oleh anak-anak bangsa yang akan menjalankan roda negara di masa depan, terutama mahasiswa Unimed yang hadir pada kesempatan tersebut.
"Siapa yang akan menikmati Indonesia Emas? Bukan kita yang ada di sini, tetapi generasi yang akan datang—anak-anak bangsa yang cerdas, yang akan menjadi pelaksana-pelaksana di negeri ini. Kalian, para mahasiswa Unimed, adalah generasi yang akan menikmati kemajuan itu," ujar Bang Husni, disambut tepuk tangan dari hadirin.
Beliau melanjutkan, bahwa dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas, peran guru sangat penting. "Guru tidak hanya mengajarkan, tapi juga terus belajar untuk diri mereka sendiri. Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahad," katanya, menegaskan pentingnya pendidikan berkelanjutan bagi tenaga pendidik.
Selain itu, Bang Husni juga menggarisbawahi beberapa kebijakan pemerintah yang akan dilaksanakan untuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia mengutip pesan yang telah disampaikan oleh Rektor Unimed dan Prof. Sawal Gultum, bahwa tujuan dari kebijakan pemerintah adalah untuk menciptakan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. "Kita sudah mulai melihat kebijakan pemberantasan korupsi dan perbaikan pendidikan sebagai langkah untuk mengurangi kemiskinan dan kebodohan," tambahnya.
Bang Husni menekankan bahwa pada tahun 2025, Presiden Prabowo akan mencanangkan program untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Indonesia. "Saat ini, kemiskinan ekstrem berada pada angka 0,28%. Ke depan, kami akan terus berupaya mengentaskan masalah ini, serta mempercepat kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Acara ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah berfokus pada pendidikan dan kesejahteraan rakyat, serta bagaimana mahasiswa sebagai generasi penerus memiliki peran besar dalam memajukan bangsa menuju Indonesia Emas.
Peran Makan Siang Gratis dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Dalam acara diskusi yang digelar di Universitas Negeri Medan (Unimed), Bang Husni menyampaikan pentingnya peran teknologi dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu hal yang disoroti adalah perkembangan teknologi yang semakin pesat di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, yang terkenal dengan masyarakatnya yang rajin bersekolah. Namun, Bang Husni juga menekankan pentingnya dukungan kebijakan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran, salah satunya melalui program makan siang gratis.
"Makan siang gratis ini bukan tanpa alasan. Di India, sejak tahun 1995, mereka sudah melaksanakan kebijakan serupa, dan hasilnya sangat signifikan. Ekonomi India kini berkembang pesat, dan anak-anak yang menerima makan siang gratis pada masa kecil mereka kini tumbuh menjadi generasi cerdas yang menguasai teknologi," jelas Bang Husni.
Menurutnya, kebijakan makan siang gratis ini telah melalui berbagai tahapan penelitian dan pengalaman dari negara-negara seperti India, yang diyakini akan membawa dampak positif bagi Indonesia, khususnya untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045. Ia juga menekankan pentingnya pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh anak-anak Indonesia, di mana setiap anak harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar tanpa terkendala masalah gizi.Selain itu, Bang Husni juga menyampaikan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru. "Pemerintah sedang berfokus pada peningkatan kesejahteraan guru. Kami yakin, dengan dukungan ini, pendidikan di Indonesia akan semakin maju, dan kita akan menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan," katanya.
Pada kesempatan ini, Bang Husni juga mengenang masa-masa sekolahnya, ketika masih menggunakan kapur dan papan tulis sebagai alat belajar. "Sekarang, teknologi sudah berkembang pesat. Tapi meskipun kita sudah menggunakan teknologi canggih, penelitian menunjukkan bahwa menulis tangan lebih efektif dalam membantu daya ingat dibandingkan hanya menggunakan gadget," tuturnya. Ia mengajak mahasiswa untuk tetap mencatat pelajaran secara manual, meskipun mereka juga memindahkannya ke dalam laptop, untuk meningkatkan daya ingat yang lebih baik.
Di akhir pidatonya, Bang Husni kembali mengajak seluruh pihak untuk mendukung program makan siang gratis, yang diyakini akan memberikan manfaat besar bagi generasi penerus bangsa. "Mari kita dukung kebijakan ini, agar anak-anak kita, khususnya di pendidikan dasar, dapat belajar dengan tenang tanpa harus merasa lapar," tutupnya.
Diskusi ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara kebijakan pemerintah, teknologi, dan pendidikan untuk mencapai masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
0 Comments
Terimakasih