Pada 6 Oktober 2024, Prikjen br Sitanggang memberikan tanggapan tentang pentingnya menjaga toleransi dalam komunitas. Ia menyatakan ketidaksetujuannya terhadap unggahan tertentu yang dianggap kurang mencerminkan semangat kebersamaan di tengah latar belakang agama yang beragam. Respons ini disambut baik oleh Drs. Calomoni Sinaga, yang berterima kasih atas masukan tersebut.
Keesokan harinya, 7 Oktober 2024, Pardomuan Sitanggang menyampaikan kabar membanggakan tentang salah satu anggota IKA UNIMED Kepri yang mendapatkan penghargaan dari Pak Moeldoko. Ia berharap penghargaan ini menjadi motivasi bagi alumni lainnya untuk terus berkarya di bidang masing-masing.
Diskusi berlanjut dengan kabar dari Marthin Sihombing pada 8 Oktober 2024, yang mencari informasi terkait rekan alumni yang mengajar di SMP Negeri 40 Tanjung Piayu. Permintaan ini menggambarkan semangat saling mendukung antaranggota grup, terutama dalam konteks pendidikan.
Pada 11 Oktober 2024, informasi tentang pelatihan nasional guru juara dengan tema “Etika dan Moralitas dalam Penggunaan Teknologi” menjadi sorotan. Diklat ini diharapkan dapat membantu para pendidik mendidik generasi muda agar berkarakter di era teknologi. Informasi tersebut diiringi dengan detail pendaftaran, jadwal pelaksanaan, serta fasilitas yang akan diterima peserta.Di hari yang sama, Prikjen kembali menginformasikan tentang alumni yang potensial, seperti Bapak Yudi Umara, seraya memperkuat jaringan profesional antaralumni. Tidak lama setelah itu, anggota grup lainnya, +62 821-1707-6210, turut membagikan peluang yang bisa dimanfaatkan oleh anggota grup atau kerabat mereka.
12 Oktober 2024, Pardomuan Sitanggang mengangkat topik penting tentang relevansi Kurikulum Merdeka di Indonesia. Ia mengutip pendapat Yusuf Kalla yang menganggap kurikulum tersebut terlalu maju. Pardomuan mengajak anggota grup untuk merenungkan apakah pandangan ini benar, atau apakah ada hal lain yang perlu dipertimbangkan. Topik ini menggugah kesadaran para pendidik untuk berkontribusi dalam pengembangan kurikulum yang lebih efektif.
Ungkapan semangat juga terlihat dalam pembahasan Pardomuan tentang konsep “Merdeka Belajar.” Ia mendorong anggota grup untuk memberikan masukan berdasarkan pengalaman mereka sebagai pendidik di lapangan. Narasi ini menunjukkan betapa pentingnya peran guru dalam mengimplementasikan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan siswa.
Diskusi yang berlangsung selama rentang waktu ini mencerminkan semangat kolektif untuk terus mendukung satu sama lain. Mulai dari isu pekerjaan, pelatihan, hingga kebijakan pendidikan, grup ini menjadi ruang bertukar pikiran yang inklusif.
Melalui interaksi yang saling melengkapi, alumni UNIMED menunjukkan komitmen mereka untuk tidak hanya mempererat hubungan personal, tetapi juga mendorong kemajuan pendidikan dan profesi. Kolaborasi seperti ini menjadi bukti bahwa hubungan yang terjalin di masa kuliah dapat menjadi modal penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Semangat toleransi, profesionalisme, dan solidaritas terus menjadi dasar dari percakapan yang berlangsung di grup ini. Dari topik ringan hingga isu strategis, grup ini membuktikan bahwa mereka adalah komunitas yang aktif dan relevan di tengah perkembangan zaman.
Sebagai penutup, diskusi yang beragam ini memberikan inspirasi bahwa kebersamaan adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di dunia pendidikan maupun kehidupan profesional.
0 Comments
Terimakasih