Kunjungan ini diinisiasi untuk membangun silaturahmi serta mendengar langsung masukan dari tenaga pendidik, sesuai Arahan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti. “Kami datang untuk mendengarkan aspirasi dan masukan secara langsung, khususnya dari para guru,” ujar Wamen Atip dalam pertemuannya dengan para guru di SMA Plus Muallimin Rajapolah.
Sejak dilantik, Wamen Atip bersama timnya bekerja intensif merancang strategi kebijakan. Ia mengungkapkan bahwa langkah awal yang diambil kementeriannya adalah relaksasi, deregulasi, dan re-regulasi kebijakan. “Relaksasi untuk mempermudah, deregulasi untuk memangkas aturan yang tidak relevan, dan re-regulasi untuk memperbaiki aturan yang sudah ada,” jelasnya.
Dalam Perayaannya, Wamen Atip memaparkan prioritas kementerian yang menitikberatkan pada pendidikan karakter. Arahan ini, katanya, berasal langsung dari Presiden Prabowo yang menegaskan pentingnya membangun karakter manusia sebagai landasan pembangunan bangsa. “Pembangunan fisik tidak ada artinya jika manusia yang menjalankannya tidak memiliki kualitas,” tuturnya.
Salah satu langkah konkret yang disampaikan Wamen Atip adalah upaya mencapai quick win dalam pendidikan. Fokusnya adalah peningkatan literasi, numerasi, serta pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila. “Pendidikan karakter tidak boleh sekadar wacana. Harus ada implementasi model yang membangun karakter siswa sesuai nilai Pancasila,” ujarnya.
Untuk meningkatkan literasi dan numerasi, kementerian akan merevitalisasi pembelajaran sains dan teknologi, khususnya Matematika. Wamen Atip menekankan pentingnya menjadikan Matematika sebagai pelajaran yang menyenangkan untuk menghapus stigma intimidasi yang sering dikaitkan dengannya. “Kami akan mengembangkan konsep pembelajaran Matematika berbasis animasi untuk anak sekolah dasar,” tambahnya.
Upaya revitalisasi ini juga bertujuan mengejar skor Program for International Student Assessment (PISA) yang saat ini masih tertinggal dibandingkan negara lain. “Literasi dan numerasi adalah kunci utama dalam persaingan global,” jelas Wamen Atip di depan para siswa dan guru.
Di SMP/SMA Plus Nashrul Haq Sukasari, Wamen Atip memaparkan program baru bertajuk “7 Kebiasaan Baik” yang akan diluncurkan pada Hari Guru Nasional. Program ini mencakup kebiasaan bangun pagi, beribadah, sarapan, olah raga, membaca, serta dua kebiasaan lain yang akan diumumkan pada peluncurannya nanti.
“Program ini bertujuan membangun fondasi karakter siswa melalui kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya program ini untuk membentuk nilai-nilai positif pada siswa sejak usia dini.
Selain itu, Wamen Atip memaparkan proyek yang menjanjikan pembangunan Sekolah Unggul Garuda. Proyek ini terdiri dari dua model: Sekolah Unggul Garuda yang dibangun baru dan Sekolah Unggul Garuda Transformasi yang merupakan pengembangan sekolah-sekolah yang ada, baik negeri maupun swasta.
“Tujuan kami adalah menghasilkan sarjana yang kompeten dan mampu bersaing di Top 100 perguruan tinggi dunia,” tegasnya. Wamen Atip juga berharap proyek ini akan mendorong standar pendidikan Indonesia menuju tingkat yang lebih tinggi.
Menutup kunjungannya, Wamen Atip menyampaikan motivasi kepada para siswa. “Belajarlah dengan riang gembira, tanpa stres. Biasakan membaca, karena itu adalah kunci pembuka dunia,” pesan Wamen Atip. Setelah itu, ia melanjutkan diskusi dengan para guru untuk mendengarkan aspirasi mereka secara langsung.
Kunjungan kerja ini menunjukkan komitmen Wamendikdasmen untuk terus mendekatkan kebijakan pendidikan dengan kebutuhan nyata masyarakat. Dengan program-program unggulan yang telah dicanangkan, tayangan berharap dapat membawa pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik di masa depan.
0 Comments
Terimakasih