Ribuan Keluarga Besar Sitanggang Hadiri Peresmian Tugu di Samosir


Samosir - Peresmian Tugu Sitanggang yang berlangsung di Samosir menjadi momentum penting bagi keluarga besar marga Sitanggang. Acara yang berlangsung dengan penuh khidmat ini dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, membuktikan kuatnya ikatan kekeluargaan dalam adat Batak.

Dalam peresmian ini, berbagai DPC, DPD, dan DPW dari berbagai wilayah turut serta. Daftar kehadiran mencatat lebih dari 1.000 orang dari Samosir dan Bonapasogit serta ratusan peserta dari daerah lain seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Papua.

Acara dimulai dengan ibadah syukuran yang diisi oleh para tokoh agama dan adat. Doa bersama dipanjatkan sebagai ungkapan syukur atas pembangunan Tugu Sitanggang yang menjadi simbol persatuan bagi seluruh keturunan Raja Sitanggang.

Ir. Jonni Sitanggang selaku perwakilan panitia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam acara ini. "Mauliate godang kepada semua yang telah datang dari berbagai daerah. Semoga kehadiran kita di sini semakin mempererat tali persaudaraan antar sesama marga Sitanggang," ujarnya.

Tak hanya sekadar peresmian, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi antar anggota marga yang sudah lama tidak bertemu. Suasana haru dan kebersamaan sangat terasa ketika para peserta saling berbagi cerita dan pengalaman dari berbagai daerah asal mereka.

Selain prosesi adat, acara ini juga diisi dengan berbagai pertunjukan seni budaya Batak, seperti tor-tor dan gondang sabangunan. Para peserta dengan penuh semangat ikut serta dalam tarian tor-tor sebagai ungkapan kegembiraan atas peresmian tugu ini.

Dukungan donasi dari berbagai pihak juga menjadi faktor utama terlaksananya acara ini. Salah satu penyumbang utama, Zefanya Megan Naomi Sitanggang, mendapat apresiasi khusus atas kontribusinya dalam mendukung suksesnya peresmian tugu.

Salah satu peserta dari Yogyakarta mengungkapkan kebanggaannya bisa turut hadir dalam acara ini. "Kami datang jauh-jauh karena ingin merasakan kebersamaan ini. Meskipun tinggal di luar Sumatera, rasa memiliki terhadap tanah leluhur tetap kuat dalam hati kami," katanya.

Momentum ini juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda Sitanggang agar tetap mengenal dan mencintai budaya Batak. "Anak-anak muda harus tahu dari mana mereka berasal. Dengan adanya tugu ini, mereka memiliki simbol nyata tentang jati diri mereka," ujar seorang tokoh adat.

Tidak hanya diikuti oleh warga dari dalam negeri, beberapa keturunan Sitanggang dari luar negeri juga turut hadir dalam acara ini. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan kekeluargaan dalam komunitas Sitanggang di berbagai belahan dunia.

Peresmian tugu ini diharapkan menjadi awal dari lebih banyak kegiatan yang dapat memperkuat persatuan dan solidaritas antar marga. Ke depannya, panitia berencana mengadakan pertemuan rutin untuk terus menjaga komunikasi dan kebersamaan antar anggota marga.

Sebagai penutup, panitia menyampaikan harapan agar seluruh anggota marga Sitanggang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur dan menjaga kekompakan. "Semoga kita semua tetap solid dan saling mendukung, baik dalam suka maupun duka," tutup Ir. Jonni Sitanggang.

Acara pun ditutup dengan sesi foto bersama di depan tugu sebagai kenang-kenangan, serta jamuan makan bersama yang semakin mempererat kebersamaan di antara seluruh peserta.

Post a Comment

0 Comments