Peresmian Tugu Raja Sitanggang Berlangsung Meriah, Simbol Kebersamaan dan Warisan Budaya


Kabupaten Dairi menjadi saksi sejarah dengan peresmian Tugu Raja Sitanggang yang berlangsung meriah dan penuh haru. Acara ini menjadi momen berharga bagi pomparan (keturunan) Raja Sitanggang yang datang dari berbagai daerah untuk menghadiri perhelatan akbar tersebut.

Peresmian tugu yang digelar selama beberapa hari ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk panitia dan masyarakat setempat. Acara ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan adat dan kebudayaan khas Batak yang memperkuat nilai-nilai kekeluargaan serta kebersamaan di antara keturunan Raja Sitanggang.

Momen istimewa ini diawali dengan ibadah syukur yang dihadiri oleh tokoh-tokoh adat, pemuka agama, serta para undangan kehormatan. Dalam suasana yang penuh hikmat, doa dan berkat dipanjatkan agar Tugu Raja Sitanggang menjadi simbol persatuan dan kebanggaan bagi generasi penerus.

Setelah ibadah syukur, acara dilanjutkan dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti sebagai simbol resmi peresmian tugu. Sorak sorai kebahagiaan terdengar dari seluruh hadirin yang merasa bangga atas keberhasilan pembangunan monumen bersejarah ini.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan panitia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini. Tak lupa, mereka juga menegaskan pentingnya menjaga dan merawat tugu ini agar tetap berdiri kokoh sebagai warisan budaya bagi anak cucu kelak.

Tak hanya itu, peresmian Tugu Raja Sitanggang juga dimeriahkan dengan penampilan seni budaya seperti tortor Batak, yang melibatkan para peserta dari berbagai generasi. Prosesi adat ini menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur kepada keturunannya.

Sejumlah tokoh dan pemimpin masyarakat yang hadir turut memberikan sambutan, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini dengan baik. Mereka berharap agar kebersamaan ini terus terjalin erat di antara sesama pomparan Raja Sitanggang.

Tak ketinggalan, kegiatan makan bersama menjadi simbol rasa syukur dan kebersamaan di antara seluruh peserta. Sajian khas Batak tersaji di meja-meja, menciptakan suasana yang hangat dan penuh keakraban.

Selain itu, prosesi mamotong horbo (pemotongan kerbau) juga dilakukan sebagai bagian dari tradisi adat yang diwariskan turun-temurun. Tradisi ini melambangkan penghormatan kepada leluhur serta doa untuk keberkahan dan kesejahteraan bersama.

Ucapan syukur dan kebanggaan juga membanjiri media sosial dari para peserta yang mengabadikan momen-momen berharga selama acara berlangsung. Video dan foto dari berbagai sudut acara pun tersebar luas, menunjukkan betapa antusiasnya para keturunan Raja Sitanggang dalam menyambut peresmian ini.

Acara peresmian ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan di antara pomparan Raja Sitanggang, baik yang berada di tanah leluhur maupun yang merantau ke berbagai penjuru dunia. Keakraban yang terjalin diharapkan tetap terjaga dalam kehidupan sehari-hari.

Panitia peresmian pun mengucapkan permohonan maaf jika terdapat kekurangan selama pelaksanaan acara. Mereka berjanji untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang.

Sebagai penutup, seluruh peserta bersama-sama mengucapkan harapan agar nilai-nilai kebersamaan dan semangat persaudaraan tetap terpelihara. Peresmian Tugu Raja Sitanggang bukan hanya tentang sebuah monumen, tetapi juga tentang menjaga dan meneruskan warisan budaya yang kaya makna.

Dengan keberhasilan peresmian ini, pomparan Raja Sitanggang semakin solid dalam satu tekad: menjaga warisan leluhur dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus. Horas!

Post a Comment

0 Comments