Batam, 4 April 2024 - Sejumlah pengawas pendidikan di wilayah Kepri tengah menghadapi berbagai kendala administratif terkait status jabatan dan sistem kepegawaian. Dalam percakapan di grup WhatsApp Pengawas 2024, beberapa pengawas berbagi informasi mengenai proses pencairan gaji, pengunggahan dokumen kepegawaian, hingga sistem absensi terbaru yang diterapkan oleh dinas.
Diskusi bermula dengan pembahasan terkait proses pencairan tunjangan dan gaji pengawas yang dijadwalkan akan cair pada bulan April. Beberapa pengawas menyampaikan harapan agar gaji dan tunjangan mereka dapat segera diterima, mengingat adanya perubahan sistem kepegawaian yang membuat sebagian besar dokumen harus diperbarui.
Selain itu, beberapa pengawas mengeluhkan kendala dalam mengunggah dokumen ke dalam sistem informasi pegawai (Simpeg). Dokumen yang perlu diunggah meliputi SK pengangkatan sebagai pengawas serta SK pembagian tugas. Kendala utama yang dihadapi adalah belum semua pengawas menerima SK masing-masing, sehingga proses unggah data mengalami hambatan.
Salah satu pengawas, Parange Humisar, menyampaikan bahwa sebelumnya ia mengalami masalah dengan status jabatannya dalam sistem. Namun, setelah menghubungi pihak terkait di dinas pendidikan, statusnya langsung diperbarui dan kendala tersebut terselesaikan.
Selain permasalahan administratif, sistem absensi baru juga menjadi perbincangan. Beberapa pengawas menyebutkan bahwa absensi menggunakan sistem finger print yang diperbarui mengharuskan mereka untuk melakukan perekaman ulang di dinas. Ada juga pertanyaan mengenai apakah absensi dapat dilakukan melalui ponsel, mengingat beberapa pegawai masih dapat melakukan absensi dengan cara tersebut.
Diskusi berlanjut dengan informasi mengenai jadwal pertemuan di dinas yang telah ditetapkan. Salah seorang pengawas menyampaikan bahwa mereka diminta hadir di kantor dinas untuk mendapatkan arahan lebih lanjut mengenai kebijakan terbaru terkait sistem kepegawaian.
Tak hanya membahas absensi dan pencairan gaji, para pengawas juga berbagi pengalaman mengenai cara memperbarui status kepegawaian mereka. Henri Pengawas, salah satu anggota grup, menyampaikan bahwa ia berhasil mengunggah SK kolektif ke dalam sistem sehingga statusnya tidak lagi berwarna merah dalam Simpeg. Ia juga memberikan saran kepada rekan-rekan lain agar mencoba langkah yang sama.
Beberapa pengawas juga membahas mengenai perhitungan angka kredit, yang menjadi faktor penting dalam proses kenaikan jabatan. Ada kekhawatiran bahwa pengisian angka kredit yang tidak sesuai dapat menghambat penerbitan SK pengawas. Oleh karena itu, mereka sepakat untuk menunggu instruksi lebih lanjut dari dinas sebelum mengisi angka kredit.
Pada tanggal 5 April, informasi baru muncul mengenai pengambilan dokumen penting seperti surat pernyataan pelantikan dan SPMT (Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas). Fitri Agusrini menyampaikan bahwa ia telah mengambil dokumen tersebut di ruang Kabid GTK dan menginformasikan kepada rekan-rekan yang belum mengambil agar segera ke dinas.
Kabar baik pun muncul mengenai pencairan tunjangan dan gaji pengawas. Seorang pengawas mengonfirmasi bahwa THR telah masuk ke rekening, sementara gaji bulan April masih menunggu proses pencairan. Hal ini memberikan sedikit kelegaan bagi para pengawas yang selama beberapa waktu menunggu kepastian mengenai hak keuangan mereka.
Pada tanggal 10 April, beberapa pengawas juga menyampaikan ucapan selamat Idulfitri dalam grup sebagai bentuk kebersamaan dan solidaritas di antara mereka. Meskipun berbagai kendala administratif masih dihadapi, komunikasi yang solid dalam grup WhatsApp ini membantu mempercepat penyelesaian masalah dan memberikan solusi bagi rekan-rekan pengawas di Kepri.
0 Comments
Terimakasih