Dalam sebuah momen bersejarah bagi keturunan Raja Sitanggang, tugu peringatan yang didedikasikan untuk leluhur mereka telah resmi diresmikan. Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan dihadiri oleh berbagai tokoh serta masyarakat yang berasal dari berbagai daerah.
Persiapan acara ini telah dilakukan jauh-jauh hari dengan semangat kebersamaan dari berbagai sektor Punguan Raja Sitanggang Nasional. Berbagai sumbangan dan dukungan dari anggota komunitas telah dikumpulkan untuk mewujudkan acara ini, mencerminkan kuatnya persatuan di antara keturunan Sitanggang.
Puncak acara peresmian ini ditandai dengan pemasangan tagading (musik tradisional Batak) yang menambah khidmat suasana. Beberapa tokoh yang hadir memberikan sambutan, termasuk dari unsur kepolisian, akademisi, serta tokoh masyarakat Batak.
Prof. Dr. Ir. Nathanael Sitanggang, salah satu tokoh yang hadir, menyampaikan bahwa peresmian tugu ini bukan hanya sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga sebagai pengingat bagi generasi mendatang untuk terus menjaga nilai-nilai kekompakan dan solidaritas.
Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan adat seperti ulaon paborhathon boru Sihabolonan Malau yang turut serta dalam ritual pemotongan horbo Sitikko Tanduk sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur.
Sejumlah tokoh penting yang mendukung acara ini antara lain Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, Kasat Reskrim AKP Edward Manihuruk, Kasat Intelkam IPTU Aswan Ginting, serta para pimpinan dan anggota Punguan Raja Sitanggang dari berbagai daerah seperti Medan, Jakarta, Riau, Yogyakarta, dan kota lainnya.
Dukungan finansial untuk acara ini berasal dari berbagai individu dan kelompok komunitas yang dengan sukarela memberikan kontribusi. Berdasarkan data panitia, sumbangan datang dari berbagai sektor komunitas Purasitabor di seluruh Indonesia, mencerminkan kebersamaan yang kuat di antara para keturunan Sitanggang.
Toktok ripe atau donasi yang dikumpulkan telah mencapai angka yang cukup besar, menunjukkan besarnya dukungan dan kepedulian dari anggota komunitas. Beberapa donatur utama di antaranya adalah keluarga dari berbagai sektor Purasitabor, akademisi, pengusaha, serta masyarakat yang peduli dengan pelestarian nilai-nilai adat.
Ketua Panitia Peresmian Tugu Raja Sitanggang menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap semua pihak yang telah berkontribusi, baik secara finansial, tenaga, maupun doa. Ia menegaskan bahwa tanpa dukungan kolektif ini, acara sebesar ini tidak mungkin dapat terlaksana dengan sukses.
Selain itu, dalam acara ini juga disampaikan harapan agar komunitas keturunan Sitanggang dapat terus berkembang dan semakin memperkuat solidaritas antaranggota. "Kita harus tetap satu hati, satu rasa, dan satu perbuatan agar keturunan Raja Sitanggang tetap maju dan kompak," ujar salah satu panitia dalam sambutannya.
Acara peresmian ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi keluarga besar Sitanggang yang datang dari berbagai daerah. Beberapa di antaranya bahkan datang dari luar negeri untuk menyaksikan langsung peristiwa bersejarah ini.
Tidak hanya sekadar peresmian tugu, acara ini juga menegaskan bahwa komunitas Batak, khususnya keturunan Raja Sitanggang, tetap memiliki ikatan persaudaraan yang erat meskipun terpisah oleh jarak geografis.
Dengan adanya tugu ini, diharapkan generasi muda keturunan Raja Sitanggang dapat terus menjaga warisan budaya dan nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan oleh para leluhur.
Sebagai penutup, panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Dengan semangat persatuan yang kuat, Sitanggang terus maju, berkembang, dan tetap menjadi contoh bagi komunitas adat lainnya.
0 Comments
Terimakasih