Semangat Bersama


Percakapan di grup pengawas pendidikan yang berlangsung pada 12 Desember 2024 mencerminkan kekompakan dan semangat kerja tim yang tinggi di tengah berbagai aktivitas yang dijalani. Pada awal percakapan, Pak Heri, seorang pengawas SMP, berkomentar dengan candaan mengenai sebuah tugas yang dihadapi Pak Hendri, yang langsung direspon oleh Sofi Napitupulu, seorang guru SMP, dengan humor yang membuat suasana semakin ceria. Sofi mengungkapkan perasaan yang mungkin dirasakan Pak Hendri, dan itu menjadi pembuka tawa di grup.

Henri, pengawas lain, ikut serta dalam candaan itu dengan menyebutkan bahwa Pak Hendri beruntung tidak dilempar bantal. Hal ini mengundang tawa dari anggota lainnya, yang sepertinya sudah terbiasa dengan humor ringan yang hadir dalam percakapan mereka. Sofi, yang rupanya sangat gemar berfoto, kemudian membagikan foto sebagai bukti kejadian serupa yang pernah ia alami, menambahkan bukti fisik dalam ceritanya, serta menunjukkan sisi pribadinya yang selalu siap berbagi tawa.

Selanjutnya, Pak Heri dengan santai berbicara tentang sekolah yang sudah lama tidak ia kunjungi, seperti "Rihatul Jannah" dan "Widya," memberikan kesan bahwa meskipun pengawas sibuk dengan tugas, mereka tetap menjaga keakraban satu sama lain. Subandiah dari Dinas Pendidikan kemudian memberikan apresiasi terhadap semangat pengawas yang sudah berangkat lebih pagi untuk melaksanakan tugas mereka, dan berencana untuk mengajukan penghargaan dari Pak Prab.

Namun, tidak semua diskusi berjalan serius. Dalam percakapan ini, beberapa anggota grup malah meminta agar penghargaan yang diajukan tidak perlu terlalu jauh, dengan menyarankan agar Pak TIGA yang lebih dekat diprioritaskan. Meskipun begitu, Henri memberikan klarifikasi bahwa foto yang dikirimkan sebelumnya bukanlah foto pagi ini, melainkan foto kemarin. Dengan penuh candaan, ia menyebutkan bahwa pagi ini ia bisa menjadi pengawas berdedikasi yang bekerja dengan sepenuh hati.

Sofi melanjutkan percakapan dengan menyebutkan bahwa ia baru bangun tidur dan merasa agak marah-marah, menambahkan unsur humor yang menunjukkan bahwa meskipun mereka memiliki pekerjaan serius, mereka juga bisa santai dan terbuka satu sama lain. Henri kembali bercanda tentang foto-foto yang ada, memperlihatkan bahwa mereka mampu mengatasi kesulitan dengan senyum dan tawa.

Di sisi lain, Wiwit, seorang pengawas Batam, membagikan foto terbaru terkait aktivitas mereka, yang dilanjutkan dengan Pak Darsudi yang mengungkapkan pengalaman dirinya dalam berkomunikasi dengan "stipak." Bahkan, ia menyebutkan bahwa terkadang perlu melihat hari yang baik untuk melaksanakan tugas tersebut. Pak Darsudi pun membagikan gambarnya bersama dengan komentar ringan yang mengundang tawa.

Drs. Mashuri, seorang asesor BAN KEPRI, menimpali percakapan dengan menyebutkan bahwa pengawas seperti mereka sangat dirindukan oleh STIPAK, dan mungkin dapat menjadi pendamping mereka pada bulan Januari mendatang. Pujian ini direspon dengan senyuman dari Subandiah yang tampaknya menyetujui pendapat tersebut.

Sementara itu, Pak Darsudi dengan bijak mengingatkan bahwa semua pengawas berada dalam posisi yang setara di mata Allah dan juga dalam kinerja mereka di mata kepala dinas. Hal ini mencerminkan sikap profesional dan saling menghargai antara mereka. Diskusi ini kembali dilanjutkan dengan lebih banyak humor dan cerita ringan, yang semakin menunjukkan kekompakan dan persahabatan antar anggota grup.

Setelah beberapa waktu, Pak Darsudi kembali membagikan gambar terbaru yang menunjukkan komunikasi dengan STIPAK. Ia mengusulkan agar besok mereka bersama-sama menuju lokasi tersebut, tentunya jika Henri memiliki waktu. Henri pun membalas dengan senang hati dan mengucapkan terima kasih, menandakan sikap positif dalam kolaborasi mereka.

Tak lama kemudian, Amri, pengawas lain, membagikan gambar yang melengkapi percakapan mereka, serta mengundang tawa dari anggota grup. Sementara itu, Pardomuan Sitanggang berbagi artikel mengenai pendidikan berkarakter yang mengundang renungan lebih dalam. Ia menulis dengan sentuhan puisi, yang sepertinya ingin menggugah semangat dan cinta terhadap pendidikan.

Di penghujung percakapan, Pak Heri kembali membagikan link untuk menonton pertandingan sepak bola Indonesia vs Laos, yang berlangsung pada malam hari. Hal ini disambut positif oleh anggota grup, yang dengan senang hati mengikuti informasi tersebut. Tak ketinggalan, Henri memberikan saran teknis mengenai cara menonton yang lebih lancar dengan menggunakan antena dan set top box, sementara Pak Darsudi menyarankan menggunakan multivision plus untuk kemudahan.

Post a Comment

0 Comments