Kolaborasi Membangun Pendidikan melalui Komunikasi Efektif di WhatsApp Group Pengawas

Pada tanggal 22 April 2024, pukul 09.38, Pardomuan Sitanggang, yang juga dikenal sebagai Pak Stanford, membuat sebuah grup WhatsApp yang diberi nama "Pengawas Pardomuan Sitanggang, S.Pd., M.Pd.". Grup ini berfungsi sebagai wadah untuk memfasilitasi komunikasi antara pengawas pendidikan dan kepala sekolah serta guru di berbagai sekolah di wilayah tersebut. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembinaan yang lebih terorganisir.

Setelah pembentukan grup tersebut, beberapa kepala sekolah dan anggota lain mulai bergabung. Pada 24 April 2024, Ibu Rohotma Situmorang, Kepala Sekolah Eppata II, mengucapkan terima kasih atas undangan bergabung dalam grup ini. Sebagai langkah awal, Pak Stanford mulai menyampaikan informasi penting terkait perkembangan pendidikan, termasuk sekolah-sekolah yang telah bergabung dalam grup tersebut.

Pada tanggal 24 April 2024, Pak Stanford juga mengumumkan sejumlah sekolah yang sudah berpartisipasi, seperti SMP IT Al-Haqqi, SMP IT Fajar Ilahi, dan SMP Negeri 18 Batam. Melalui grup tersebut, Pak Stanford berharap bisa memperlancar koordinasi antar sekolah dalam menyusun program pendidikan dan perencanaan anggaran untuk tahun 2025. Sebagai bentuk dukungan, Pak Stanford juga menawarkan diri untuk berdiskusi lebih lanjut dengan kepala sekolah atau guru jika dibutuhkan.

Selanjutnya, pada 25 April 2024, Pak Stanford memberikan informasi mengenai penerapan Kurikulum Merdeka sesuai dengan peraturan terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Ia menyarankan agar setiap sekolah merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 12 Tahun 2024 terkait kurikulum untuk pendidikan anak usia dini hingga jenjang pendidikan menengah.

Pada 25 April 2024, Pak Stanford juga mengingatkan kepala sekolah dan guru terkait pentingnya penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Anggaran Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) yang mencakup skala prioritas, sedang, dan ringan. Ia menekankan bahwa penyusunan tersebut harus diselesaikan dengan mengutamakan data dan rekomendasi yang ada pada Rapor Pendidikan masing-masing sekolah.

Salah satu pembahasan yang hangat dalam grup ini adalah tentang pendaftaran Kurikulum Merdeka 2024. Pada 7 Mei 2024, Pak Stanford mengingatkan bahwa hari itu adalah batas akhir untuk pendaftaran tersebut. Ia mengajak para kepala sekolah untuk segera mengirimkan data yang diperlukan agar proses pendaftaran bisa berjalan lancar. Melalui pesan tersebut, Pak Stanford juga mengingatkan untuk mengakomodir indikator prioritas yang ada dalam Rapor Pendidikan sekolah masing-masing.

Pada 8 Mei 2024, Pak Stanford memberikan informasi tentang pengesahan ARKAS yang perlu diselesaikan sebelum 15 Mei 2024. Ia kembali mengingatkan agar penyusunan ARKAS dilakukan dengan melibatkan komite sekolah dan pengawas, serta memastikan bahwa indikator prioritas dari Rapor Pendidikan telah tercantum dengan baik.

Selama beberapa minggu berikutnya, diskusi dalam grup ini semakin intensif, dengan berbagai informasi yang terus disampaikan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program pendidikan di masing-masing sekolah. Pada 15 Mei 2024, Pak Stanford menyambut baik kehadiran Ibu Ica, Kepala Sekolah Al Haqqi, yang akhirnya bergabung dalam grup tersebut. Pak Stanford menyampaikan selamat datang dan berharap Ibu Ica dapat terus bersemangat dalam memajukan sekolahnya.

Selain itu, komunikasi dalam grup juga menyentuh berbagai pertemuan penting antara kepala sekolah dan pengawas untuk membahas lebih lanjut tentang ARKAS dan pengembangan program pendidikan. Pada 17 Mei 2024, Ibu Rohotma Situmorang memberikan informasi terkait tempat pertemuan yang akan dilaksanakan di SMP Eppata, dan hal ini menunjukkan keterbukaan komunikasi yang sangat baik antara kepala sekolah dan pengawas.

Pada 20 Mei 2024, Pak Stanford memberikan update tentang acara pembukaan MTQ yang sedang berlangsung, dan ia sempat menyarankan kepada beberapa kepala sekolah yang membutuhkan tanda tangan untuk melakukan koordinasi lebih lanjut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama, khususnya dalam dunia pendidikan.

Dengan adanya grup WhatsApp ini, komunikasi antar kepala sekolah dan pengawas semakin lancar dan terorganisir. Semua pihak terlibat dalam diskusi konstruktif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Tidak hanya itu, grup ini juga menjadi sarana untuk berbagi informasi terkait berbagai kebijakan terbaru dan program-program yang tengah dilaksanakan.

Pada 6 Juni 2024, Pak Stanford kembali mengingatkan tentang pentingnya kelengkapan ujian dan monitoring di masing-masing sekolah, serta memberikan tautan penting sebagai referensi dalam penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP). Ini menunjukkan bahwa pengawasan pendidikan yang dilakukan tidak hanya terbatas pada aspek administratif, tetapi juga pada kualitas proses pembelajaran di lapangan.

Hingga bulan Juni, grup ini terus berfungsi dengan baik sebagai alat komunikasi yang efektif bagi kepala sekolah dan pengawas. Setiap pembahasan dan informasi yang dibagikan di dalamnya, selalu diarahkan untuk memajukan kualitas pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Dalam keseluruhan komunikasi yang terjalin, terlihat jelas bahwa semangat untuk terus berkarya dan berinovasi demi kemajuan pendidikan tetap menjadi fokus utama bagi seluruh anggota grup. Dengan adanya dukungan dan koordinasi yang solid antara pengawas dan kepala sekolah, program pendidikan yang lebih baik di masa depan semakin mudah dicapai.

Post a Comment

0 Comments