Dana Spontanitas Pembangunan Tugu Raja Sitanggang Mengalir dari Berbagai Wilayah

Medan, 10 September 2024 - Dukungan dari berbagai keluarga dan komunitas terus mengalir untuk pembangunan Tugu Raja Sitanggang. Melalui grup WhatsApp "Punguan Raja Sitanggang," berbagai anggota keluarga dari dalam dan luar negeri menunjukkan kepedulian mereka dengan memberikan sumbangan spontan dalam bentuk dana.

Dalam laporan yang dibagikan oleh panitia pembangunan, tercatat bahwa berbagai keluarga dari Medan, Bandung, Surabaya, Palembang, dan daerah lainnya telah berpartisipasi aktif dalam penggalangan dana ini. Sumbangan yang diberikan bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Hal ini menunjukkan solidaritas yang kuat dari keturunan Raja Sitanggang dalam mendukung pembangunan tugu yang menjadi simbol kebanggaan bersama.



Salah satu penyumbang, Pastor Nelson Sitanggang dari Nagahuta, memberikan donasi sebesar Rp 500.000. Selain itu, Punguan Pomparan ni Raja Sitanggang Surabaya Raya juga turut serta dengan kontribusi mencapai Rp 5.000.000. Dukungan dari berbagai sektor, termasuk dari keluarga besar di Dolok Sanggul, Palembang, dan Jakarta, turut mempercepat progres pembangunan.

Ketua panitia pembangunan, Ir. Jonni Sitanggang dari Medan, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas dukungan yang terus mengalir. Ia berharap agar semakin banyak anggota keluarga yang turut serta dalam pembangunan ini, baik melalui donasi langsung maupun dengan membeli merchandise seperti kaos dan ulos yang dijual sebagai bentuk dukungan.

Selain melalui transfer langsung ke rekening panitia, beberapa anggota juga menyampaikan donasi mereka melalui jalur pribadi kepada pengurus yang bertanggung jawab dalam pengumpulan dana. Transparansi dalam pengelolaan dana ini terus dijaga dengan laporan berkala yang dibagikan dalam grup WhatsApp komunitas.

Di antara mereka yang telah berpartisipasi, terdapat pula Bapak Arga Sitanggang dari Palembang yang baru saja menyampaikan transfer sejumlah Rp 4.000.000 untuk mendukung kelancaran pembangunan. Tak hanya individu, beberapa komunitas dan punguan dari berbagai daerah juga menyatakan komitmen mereka untuk mendukung proyek ini hingga tuntas.

Selain penggalangan dana, panitia juga terus berupaya mengurus izin pembangunan tugu agar prosesnya berjalan lancar. Saat ini, izin dari BWS Sumatera Utara telah diteruskan ke pusat, namun masih dalam proses evaluasi lebih lanjut. Diharapkan dalam waktu dekat, izin tersebut dapat segera diterbitkan agar proyek dapat dimulai tanpa hambatan.

Partisipasi aktif dari anggota komunitas tidak hanya dalam bentuk dana, tetapi juga dalam bentuk doa dan dukungan moral. Berbagai pesan motivasi dan ucapan syukur terus mengalir di dalam grup WhatsApp, menunjukkan betapa pentingnya kebersamaan dalam mewujudkan pembangunan ini.

Panitia juga menekankan bahwa setiap donasi yang masuk akan dikelola dengan transparan dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan pembangunan tugu. Para donatur diberikan laporan berkala mengenai penggunaan dana agar tetap percaya pada proses yang sedang berlangsung.

Sebagai bentuk apresiasi, setiap nama penyumbang dicatat dalam laporan yang dipublikasikan di grup WhatsApp, sehingga menjadi bukti kontribusi mereka dalam pembangunan warisan leluhur. Hal ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak lagi anggota keluarga untuk ikut berpartisipasi.

Selain itu, panitia juga menawarkan berbagai cara untuk berkontribusi, termasuk melalui pembelian kaos, ulos, dan bahan jas yang keuntungannya akan dialokasikan untuk pembangunan tugu. Dengan berbagai opsi yang tersedia, diharapkan semakin banyak anggota keluarga yang bisa ikut serta sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.

Dengan semakin bertambahnya dana yang terkumpul, panitia optimis bahwa pembangunan tugu dapat segera dimulai. Semua pihak diharapkan dapat terus berkolaborasi dan menjaga semangat gotong royong demi terwujudnya tugu yang menjadi simbol kebanggaan bagi keturunan Raja Sitanggang.

Dukungan dan partisipasi yang terus mengalir dari berbagai daerah merupakan bukti nyata bahwa semangat persatuan dan gotong royong tetap hidup di antara keturunan Raja Sitanggang. Ke depannya, panitia berharap agar pembangunan ini dapat berjalan lancar dan menjadi monumen yang tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga menjadi tempat bersejarah yang diwariskan kepada generasi berikutnya.

Semoga Tuhan senantiasa memberkati seluruh keluarga yang telah berkontribusi, baik dalam bentuk materi maupun doa, demi terwujudnya cita-cita bersama ini. Horas!

Post a Comment

0 Comments