Kelompok besar marga Sitanggang, yang dikenal sebagai pomparan Raja Sitanggang, kembali menunjukkan solidaritas dan semangat kebersamaan yang kuat dalam berbagai kegiatan sosial, keagamaan, dan pembangunan budaya. Melalui berbagai diskusi dan aksi nyata, mereka bersatu dalam tujuan bersama untuk memperkuat tali silaturahmi dan melestarikan warisan budaya leluhur mereka.
Dalam berbagai grup komunikasi, seperti WAG Punguan Raja Sitanggang Nasional, anggota pomparan dari berbagai daerah berbagi inspirasi, renungan keagamaan, dan informasi penting. Pesan-pesan tersebut mencerminkan nilai-nilai kasih, persaudaraan, dan tanggung jawab yang dijunjung tinggi oleh komunitas ini.
Salah satu pesan yang menyentuh datang dari Pdt. Timbul Sitanggang, yang mengingatkan pentingnya kasih setia Tuhan yang melampaui akal manusia. Ia mengajak komunitas untuk menghindari kemarahan, dusta, dan pelanggaran firman Tuhan, sekaligus mengingatkan bahwa setiap anggota adalah bagian dari umat pilihan-Nya.
Selain pesan rohani, semangat gotong royong juga ditunjukkan melalui aksi nyata pengumpulan dana untuk pembangunan Tugu Raja Sitanggang, simbol kebanggaan bagi seluruh pomparan. Dana yang terkumpul berasal dari kontribusi spontan berbagai individu dan keluarga dari berbagai wilayah.
Laporan keuangan yang disampaikan oleh Ir. Jonni Sitanggang mencatat donasi dari berbagai pihak, termasuk penjualan kalender dan kaos yang dikhususkan untuk mendukung pembangunan tugu. Kontribusi terbesar datang dari anggota yang tinggal di kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, dan Riau.
Di antara donasi tersebut, beberapa mencatatkan nominal besar seperti dari DPW Purasitabor Riau, yang memberikan kontribusi tambahan melalui pembelian bahan jas dan kalender. Total donasi yang diterima hingga Januari 2025 menunjukkan komitmen kuat komunitas dalam menyukseskan proyek ini.
Tidak hanya dalam hal keuangan, partisipasi aktif anggota juga terlihat dalam rapat-rapat yang diselenggarakan secara daring. Salah satu agenda terdekat adalah Zoom Meeting yang akan diadakan pada Jumat, 24 Januari 2025, untuk membahas progres proyek dan langkah-langkah ke depan.
Selain itu, berbagai renungan dan motivasi juga dibagikan oleh tokoh-tokoh keagamaan seperti Pdt. Kamiden Sitanggang. Renungan yang berdasarkan Efesus 1:9-10 mengingatkan komunitas untuk hidup kudus dan sesuai dengan kehendak Allah. Pesan ini sejalan dengan nilai-nilai kekeluargaan yang selalu ditanamkan dalam komunitas Sitanggang.
Semangat persaudaraan juga tampak dalam pesan dari Pastor Nelson Sitanggang, yang mengajak seluruh anggota untuk saling menyemangati dan mendoakan satu sama lain. Pesan ini direspons positif oleh para anggota grup dengan ucapan syukur dan doa bersama.
Kegiatan sosial lainnya termasuk penjualan kalender dan kaos yang dirancang khusus untuk mendukung pembangunan tugu dan kegiatan budaya lainnya. Kegiatan ini tidak hanya membantu pendanaan tetapi juga mempererat hubungan antaranggota.
Proyek pembangunan Tugu Raja Sitanggang menjadi salah satu fokus utama komunitas pada awal tahun 2025. Tugu ini diharapkan menjadi simbol kebanggaan dan warisan budaya yang dapat menginspirasi generasi mendatang.
Keberhasilan penggalangan dana ini tidak lepas dari peran aktif para panitia dan pemimpin komunitas yang selalu memberikan laporan transparan terkait penggunaan dana dan progres pembangunan.
Solidaritas ini menjadi cerminan betapa kuatnya nilai kekeluargaan di antara pomparan Raja Sitanggang. Anggota dari berbagai lapisan usia, pekerjaan, dan lokasi bersatu dalam semangat yang sama untuk melestarikan tradisi dan memperkuat identitas budaya mereka.
Melalui berbagai kegiatan ini, komunitas juga menunjukkan bahwa mereka tidak hanya fokus pada aspek budaya, tetapi juga pada nilai-nilai spiritual dan sosial yang mempererat hubungan antaranggota.
Dengan semangat yang terus berkobar, pomparan Raja Sitanggang berharap semua inisiatif yang dilakukan akan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi komunitas mereka, tetapi juga bagi masyarakat luas. Horas!
0 Comments
Terimakasih