Pembaruan Pengelolaan Kinerja ASN 2025


Pada bulan Desember ini, perhatian komunitas pendidikan di Batam tertuju pada beberapa hal penting yang sedang berjalan. Salah satunya adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan merujuk pada penghormatan terhadap profesi guru di Jepang. Kamaliah, seorang anggota Lingkungan IKM Batam, berharap agar guru-guru Indonesia dapat merasakan penghormatan serupa dengan yang diterima oleh guru-guru di Jepang. Ini menjadi semangat bersama untuk mendukung kesejahteraan dan prestasi para guru.

Di sisi lain, beberapa berita menggembirakan datang dari dunia administrasi dan keuangan. Setelah menunggu beberapa waktu, kabar baik datang dengan cairnya gaji bagi para pengawas. "Alhamdulillah gaji sudah cair," ujar salah seorang anggota, disusul dengan kabar lain yang lebih ringan tentang arisan yang akan berlangsung pada keesokan harinya. Hal ini menjadi pengingat bagi semua bahwa meski pekerjaan yang dilakukan sangat berat, tetap ada momen kebersamaan yang membuat semua semakin semangat.

Sebuah undangan penting juga datang dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikdasmen. Undangan ini mengajak semua pihak terkait untuk mengikuti rilis pembaruan pengelolaan kinerja ASN pada tahun 2025. Acara ini dijadwalkan pada tanggal 9 Desember dan dapat diakses melalui tautan yang telah disediakan. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu lebih banyak pengawas dan pendidik dalam memahami langkah-langkah baru yang diambil oleh pemerintah untuk meningkatkan kinerja ASN.

Tak hanya itu, informasi mengenai pengawasan juga semakin marak di grup WhatsApp. Sejumlah pengawas mendapatkan informasi tentang daftar pengawas yang harus dibina di kecamatan Sagulung, termasuk di antaranya Bahrum, Kamalia, Heni, Darsudi, dan lainnya. Kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pengawas dan guru dalam membina sekolah-sekolah untuk menciptakan suasana belajar yang lebih baik bagi siswa.

Sebagai tambahan, pada awal Desember ini, pengawas juga tengah mempersiapkan pembagian baju PGRI. Daftar ukuran baju PGRI pun mulai disebarkan agar semua pengawas bisa mendapatkan baju tersebut tepat waktu. Beberapa pengawas bahkan sudah memberikan ukuran mereka, dengan harapan agar kaos tersebut dapat digunakan pada kegiatan seperti jalan sehat yang direncanakan oleh PGRI.

Tak hanya soal baju, masalah teknis lainnya terkait dengan pengelolaan dan distribusi alat serta sarana pendukung juga turut dibahas. Salah satu pengawas, Djumadi, menanyakan kapan kaos PGRI akan sampai karena mereka berencana menggunakannya pada kegiatan jalan sehat yang akan diadakan oleh PGRI. Semangat bersama ini menjadi semakin menguat, dengan para pengawas bekerja keras untuk memastikan semua kebutuhan tersampaikan dengan baik.

Meski banyaknya percakapan teknis, semangat kolaborasi dan kebersamaan tetap terasa. Ditemani dengan semangat berbagi, anggota grup WhatsApp ini terus mendukung satu sama lain, mulai dari informasi administratif hingga dukungan moral. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun setiap orang memiliki peran masing-masing, namun tujuan bersama untuk memajukan pendidikan tetap menjadi yang utama.

Tak ketinggalan, ada juga beberapa kegiatan yang berkaitan dengan perpustakaan dan literasi. Para guru SMP di Batam membahas tentang referensi yang bisa diakses oleh mahasiswa melalui perpustakaan Maitreyawira. Beberapa pengawas bahkan mendorong agar kolega mereka menggunakan sumber daya tersebut untuk mendalami lebih dalam topik yang berkaitan dengan tugas mereka. Keberadaan perpustakaan ini menjadi sumber pengetahuan yang berharga, bukan hanya untuk para mahasiswa, tetapi juga untuk para pendidik dan pengawas.

Sementara itu, kegiatan lainnya yang juga mendapat perhatian adalah terkait dengan rapat koordinasi yang dilakukan oleh para kepala dinas dan pengawas. Pembahasan tentang hasil rapat koordinasi antara pengawas dan kepala dinas pun menjadi topik pembicaraan. Para pengawas berharap agar hasil rapat tersebut bisa diterjemahkan menjadi kebijakan yang lebih efektif dalam peningkatan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah.

Bahkan, pada beberapa kesempatan, para pengawas juga berbagi cerita ringan, seperti saat mereka merayakan ulang tahun dan berbagi kebahagiaan. Meski sibuk dengan tugas, mereka tetap menjaga semangat positif dan saling mendukung. Tidak lupa, mereka juga mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama pengawas dan guru agar bisa bekerja lebih harmonis dalam mencapai tujuan bersama.

Selain itu, percakapan yang lebih santai juga muncul dalam grup, seperti saat beberapa anggota saling berbagi cerita lucu dan pesan ringan. Hal ini semakin mempererat ikatan antar anggota, dan memastikan bahwa setiap pertemuan atau kegiatan diadakan dengan suasana yang menyenangkan dan penuh kebersamaan.

Akhirnya, meskipun pekerjaan sebagai pengawas dan guru sering kali penuh dengan tantangan, kebersamaan dan kolaborasi tetap menjadi kunci kesuksesan. Dengan berbagai kegiatan yang saling melengkapi, mereka terus berupaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik, serta memastikan semua pihak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Post a Comment

0 Comments