Pada 28 Mei 2024, obrolan produktif berlangsung dalam grup WhatsApp yang melibatkan beberapa tokoh penting di Kepri, termasuk Marthin Sihombing dan Agus dari DPP Unimed. Diskusi ini berkisar pada rencana besar yang melibatkan dua kegiatan utama untuk mendukung gerakan penguatan profil pelajar Pancasila di Kota Batam. Salah satu topik yang mencuri perhatian adalah mengenai pengaturan dana untuk acara tersebut. Agus dari DPP Unimed mengusulkan penggunaan dana BOS untuk mendukung keberlangsungan kegiatan workshop dan festival yang direncanakan, sebuah langkah yang memungkinkan acara ini berlangsung dengan lancar tanpa mengganggu anggaran sekolah.
Namun, Marthin Sihombing menunjukkan bahwa meskipun dana BOS bisa digunakan, ia masih menunggu arahan lebih lanjut dari pihak terkait. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terkait penyelenggaraan acara yang tidak sepenuhnya jelas, terutama terkait pendanaan dan dukungan dari pemerintah setempat. Hal ini membuka peluang bagi koordinasi yang lebih intens dengan Dinas Pendidikan Batam, yang diharapkan dapat memberikan jawaban pasti mengenai pendanaan dan logistik acara.
Dalam percakapan tersebut, Agus mengingatkan bahwa untuk memastikan kelancaran acara, perintah dari Wali Kota Batam sangat penting. Menurutnya, apabila Wali Kota sudah memberikan izin dan dukungan, maka Dinas Pendidikan akan segera mengatur semua hal terkait pelaksanaan kegiatan. Hal ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak pendidikan untuk mewujudkan acara yang sukses dan berkesinambungan.
Marthin Sihombing kemudian mengusulkan agar IKA Unimed Kepri dapat berperan sebagai Event Organizer (EO) dalam kegiatan tersebut. Namun, Agus memberi penegasan bahwa hal tersebut bukanlah langkah yang bijak, karena melibatkan pihak luar dalam pengelolaan dana BOS bisa berisiko dan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Agus menyarankan untuk tetap fokus pada konsep kegiatan yang sudah disusun, sementara IKA Unimed Kepri bisa berperan dalam mendukung acara secara langsung.
Sementara itu, diskusi berlanjut dengan pembahasan mengenai pentingnya peran BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) dalam memberikan dana dan dukungan lebih lanjut. Marthin mengusulkan agar Agus dapat melobi BPIP untuk mendapatkan dana yang lebih besar guna mendukung acara tersebut. Agus menanggapi dengan optimisme, menyarankan agar konsep acara segera ditawarkan kepada BPIP, dengan harapan mendapatkan dukungan finansial yang lebih konkret untuk kelangsungan kegiatan.
Pentingnya peran BPIP juga dibahas dalam konteks penguatan karakter pelajar melalui Pancasila. Dengan adanya dana dari BPIP, acara seperti Workshop Pancamain Indonesia dan Festival Pancamain Indonesia akan lebih maksimal dalam pelaksanaannya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperdalam nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, sekaligus memberikan ruang bagi mereka untuk menunjukkan kreativitas melalui budaya dan olahraga tradisional.
Dalam kesempatan ini, Agus juga memberikan perspektif mengenai struktur organisasi yang terlibat, yang meliputi wartawan, pengawas, serta ketua IKA Unimed dan Kadispora. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya koordinasi antara berbagai pihak untuk memastikan bahwa setiap elemen yang terlibat dapat berfungsi dengan baik, memberikan kontribusi positif, dan memperlancar jalannya kegiatan yang direncanakan.
Marthin Sihombing mengajak rekan-rekannya untuk segera mendapatkan masukan dari anggota IKA Unimed lainnya, yang diharapkan dapat memberikan pandangan tambahan terkait pelaksanaan acara. Ia berharap bahwa dengan masukan yang konstruktif, kegiatan ini dapat segera dimulai. Ini juga mencerminkan semangat kebersamaan dan kolaborasi yang terjalin di antara anggota IKA Unimed dalam mendukung kemajuan pendidikan di Kepri.
Dengan semakin dekatnya pelaksanaan kegiatan ini, Marthin juga berharap bahwa rencana acara ini dapat segera dilaksanakan setelah semua persyaratan administrasi dan logistik terpenuhi. Melalui kegiatan ini, ia berharap bahwa Kota Batam dapat menjadi contoh dalam mengimplementasikan penguatan profil pelajar Pancasila dan mengedepankan pendidikan karakter di tingkat sekolah dasar.
Di sisi lain, Agus juga menyarankan agar acara ini dapat melibatkan berbagai pihak lainnya, termasuk komunitas dan organisasi masyarakat, untuk mendukung kesuksesan kegiatan. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga berkarakter dan memiliki kecintaan terhadap budaya dan nilai-nilai Pancasila.
Meskipun terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mempersiapkan acara ini, optimisme dari para pengelola pendidikan dan akademisi tetap tinggi. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dan mencari solusi terbaik agar acara ini dapat terlaksana dengan sukses. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman pelajar di Kota Batam tetapi juga memberikan dampak positif bagi pembangunan karakter bangsa secara keseluruhan.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat antara IKA Unimed, pemerintah, dan pihak-pihak terkait, serta dukungan dari berbagai lembaga pendidikan, kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun generasi penerus yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik tetapi juga memiliki integritas dan karakter yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
0 Comments
Terimakasih