Tak lama setelah itu, percakapan beralih ke refleksi tentang beberapa perubahan dalam dunia pendidikan, terutama menjelang masa pensiun beberapa pejabat. Pak Darsudi, seorang pengawas, berbagi harapan dan pandangannya tentang kehidupan setelah pensiun. Pada waktu yang bersamaan, Sofi Napitupulu, seorang guru SMP, membagikan informasi mengenai kegiatan proyek P5 di sekolahnya yang melibatkan pembuatan paving block dari daur ulang sampah, menunjukkan kreativitas dalam kurikulum yang bertujuan menumbuhkan kesadaran lingkungan.
Di tengah diskusi tersebut, Subandiah dari Dinas Pendidikan menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap inovasi yang berkembang, sembari menanggapi pembicaraan tentang proyek ramah lingkungan di sekolah. Pembicaraan berlanjut dengan semangat, ketika Bu Mila, seorang pengawas, berbicara mengenai seragam baru yang dikenakan oleh tenaga pendidik di lingkungan Dinas Pendidikan, sebuah simbol semangat baru di awal tahun ajaran.
Namun, percakapan menjadi sedikit lebih santai dan bercanda saat beberapa anggota mengomentari perbedaan antara pengawas yang sudah pensiun dan yang akan pensiun. Dalam satu obrolan ringan, Bu Zurnelis dan Bahrun, koordinator pengawas, berpendapat bahwa mereka yang sudah pensiun tampak lebih segar dan rileks dibandingkan dengan mereka yang masih aktif, yang mulai merasakan stres menjelang masa pensiun.
Pada tanggal 28 Agustus, diskusi beralih ke acara dan persiapan yang melibatkan banyak pihak. Ada undangan untuk mengikuti kegiatan aktif di berbagai sekolah, seperti workshop dan pembukaan acara penting lainnya. Salah satu agenda yang disampaikan adalah tentang pentingnya kehadiran dalam berbagai kegiatan, mulai dari briefing kompetisi hingga acara olahraga yang melibatkan pengawas dan staf pendidikan lainnya.
Tidak hanya itu, percakapan juga menyentuh topik tentang teknologi dan inovasi dalam administrasi pendidikan, seperti aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD), yang diwajibkan bagi para pengawas untuk memudahkan pelaksanaan administrasi di Dinas Pendidikan. Para anggota grup turut berbagi pengalaman mereka dalam mengaktivasi IKD, dengan beberapa mengingatkan agar proses ini dilakukan secepatnya untuk kelancaran tugas kedinasan.
Sepanjang bulan September, perhatian kembali tertuju pada kegiatan olahraga yang melibatkan pengawas. Pada 13 September, undangan untuk menghadiri pembukaan Turnamen Disdik Cup 2024 disebarkan di grup. Para pengawas diingatkan untuk mengenakan pakaian olahraga Disdik dengan tulisan "Merdeka Belajar" di belakangnya, menyatukan semangat kolektif dalam mendukung kegiatan ini.
Beberapa diskusi juga berfokus pada perencanaan kegiatan yang mendalam, termasuk tentang gaya belajar dan rencana pembelajaran yang lebih efektif. Bu Mila dan Pardomuan Sitanggang berbagi pemikiran mengenai pentingnya penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tantangan yang ada. Mereka berbicara tentang penerapan "backward design" dalam merancang pembelajaran yang lebih terstruktur dan efektif.
Tanggal 16 September menjadi titik fokus bagi acara lokakarya yang diselenggarakan di SMA N 20 Batam. Lokakarya ini bertujuan untuk melatih guru dan pengawas dalam menerapkan konsep Sekolah Penggerak. Meskipun ini merupakan waktu libur, para peserta tetap mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh semangat. Berbagai materi mengenai transformasi pendidikan, penguatan akhlak bagi pengawas, dan pelatihan profesionalisme menjadi bahan utama diskusi.
Diskusi mengenai pengawas berakhlak semakin mendalam, dengan banyak anggota grup berbagi pandangan mereka tentang bagaimana menciptakan pengawas yang lebih profesional, bertanggung jawab, dan beretika. Sebuah visi untuk mencapai pendidikan yang lebih baik melalui pengawasan yang baik dan akhlak yang mulia menjadi topik hangat yang dibahas di antara mereka.
Pada 17 September, undangan untuk menghadiri acara yang melibatkan eselon III dan IV serta pengawas kembali dibagikan. Para pengawas diminta untuk terus mendukung inisiatif ini, dengan berbagai program yang terus digulirkan oleh Dinas Pendidikan. Acara ini bertujuan untuk mempererat kerjasama antar lembaga dan memperkuat komitmen bersama dalam mendukung pendidikan yang lebih baik di Batam.
Beberapa saat setelahnya, di grup muncul lagi informasi terkait acara yang lebih bersifat administratif, seperti pembukaan kegiatan akreditasi dan workshop yang melibatkan berbagai pihak. Ini menunjukkan bahwa meskipun kegiatan sosial dan olahraga penting, aspek administratif dalam dunia pendidikan tetap menjadi perhatian utama, dan pengawas memainkan peran krusial dalam memastikan kelancaran proses tersebut.
Diskusi berlanjut dengan semangat positif yang terus muncul dalam setiap pesan yang dibagikan. Beberapa anggota grup, seperti Wiwit dan Fitri Agusrini, menunjukkan rasa terima kasih mereka atas informasi yang dibagikan, mengapresiasi langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Batam.
Pada akhirnya, meskipun banyak tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan, terutama dalam menghadapi perubahan dan pensiun, percakapan ini menunjukkan semangat kebersamaan dan komitmen yang tak pernah padam dari para pengawas dan pendidik di Batam. Mereka terus berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi generasi penerus, baik dalam bidang akademik maupun karakter, sembari menjaga hubungan yang harmonis dan mendukung satu sama lain dalam setiap langkah yang mereka ambil.
0 Comments
Terimakasih