RAPOR PENDIDIKAN

 


Rapor Pendidikan tingkat satuan pendidikan adalah laporan yang berisi gambaran kondisi mutu pendidikan di suatu sekolah, yang mencakup berbagai indikator dan hasil capaian. Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang kinerja satuan pendidikan, yang dapat digunakan untuk evaluasi diri, perencanaan, dan perbaikan kualitas pendidikan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai Rapor Pendidikan tingkat satuan pendidikan: 

1. Apa itu Rapor Pendidikan? Rapor Pendidikan adalah platform digital yang menyediakan data dan informasi tentang kondisi pendidikan di suatu satuan pendidikan (sekolah). Data ini bersumber dari berbagai survei dan asesmen, seperti Asesmen Nasional (AN), Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan lainnya. Rapor Pendidikan berfungsi sebagai alat bantu bagi satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan publik untuk memahami kondisi pendidikan di suatu sekolah dan melakukan perbaikan. 

 2. Tujuan Rapor Pendidikan Evaluasi Diri: Memberikan gambaran kondisi satuan pendidikan secara objektif, sehingga sekolah dapat melakukan evaluasi diri dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Perencanaan Berbasis Data: Menjadi dasar dalam menyusun rencana strategis dan anggaran yang lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan. Perbaikan Kualitas: Memfasilitasi proses perbaikan kualitas pendidikan melalui identifikasi akar masalah dan implementasi solusi yang relevan. Transparansi dan Akuntabilitas: Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan dengan menyediakan data yang mudah diakses oleh berbagai pihak. 

 3. Isi Rapor Pendidikan Rapor Pendidikan memuat berbagai indikator yang mencerminkan mutu pendidikan, seperti: Aspek Input: Kualitas guru dan tenaga kependidikan, pengelolaan sekolah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel. Aspek Proses: Mutu dan relevansi pembelajaran di kelas. Aspek Output: Mutu dan relevansi hasil belajar peserta didik, pemerataan pendidikan yang bermutu. Indikator Prioritas: Beberapa indikator prioritas yang sering menjadi fokus dalam Rapor Pendidikan antara lain: Kemampuan Literasi dan Numerasi siswa Indeks Karakter siswa Iklim keamanan sekolah Iklim Kebhinekaan Kualitas Pembelajaran 

 4. Siapa yang Dapat Mengakses Rapor Pendidikan? Rapor Pendidikan dapat diakses oleh berbagai pihak, antara lain: Satuan Pendidikan: Kepala sekolah, operator sekolah, dan guru yang memiliki akun belajar.id. Pemerintah Daerah: Dinas Pendidikan dan pihak terkait di daerah. Publik: Masyarakat umum dapat mengakses data Rapor Pendidikan untuk memantau dan mendukung perbaikan pendidikan. 

 5. Perbedaan Rapor Pendidikan dengan Rapor Murid Rapor Pendidikan dan Rapor Murid memiliki perbedaan mendasar. Rapor Pendidikan adalah gambaran kondisi satuan pendidikan secara keseluruhan, sedangkan Rapor Murid adalah hasil evaluasi pembelajaran individu seorang siswa. 

 6. Pemanfaatan Rapor Pendidikan Rapor Pendidikan dapat dimanfaatkan untuk: 

Refleksi Diri: Membantu satuan pendidikan melakukan refleksi terhadap kinerja mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. 

 Perencanaan: Memberikan informasi yang dibutuhkan dalam menyusun perencanaan berbasis data, termasuk penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). 

 Evaluasi: Menjadi dasar dalam melakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dilaksanakan dan dampaknya terhadap peningkatan mutu pendidikan. 

 Akses Informasi: Menyediakan informasi yang transparan dan mudah diakses oleh publik tentang kondisi pendidikan di suatu sekolah. 

 Dengan memanfaatkan Rapor Pendidikan secara optimal, satuan pendidikan diharapkan dapat melakukan perbaikan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi seluruh peserta didik.

Contoh Rapor Pendidikan

NoIndikator
CapaianSkor Rapor
2025
Definisi CapaianPerubahan Skor dari Tahun LaluSkor Rapor 2024Peringkat di Kab/KotaPeringkat secara NasionalSumber Data
A.1Kemampuan literasi
Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks informasional dan teks fiksi).
Baik (93,75% peserta didik sudah mencapai kompetensi minimum)93,75%Sebagian besar peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca.Turun 1,7095,45%Peringkat menengah (41-60%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di atas kompetensi minimumDi atas75,00%Peserta didik mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks, mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks.Naik 2,27%72,73%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi mencapai kompetensi minimumMencapai18,75%Peserta didik mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks, mampu membuat simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks.Turun 3,98%22,73%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi di bawah kompetensi minimumDi bawah0,00%Peserta didik mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat interpretasi sederhana.Tidak berubah0,00%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi jauh di bawah kompetensi minimumJauh di bawah6,25%Peserta didik belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam ataupun membuat interpretasi sederhana.Naik 1,70%4,55%
A.1.skorKemampuan literasi
Nilai rerata peserta didik berdasarkan kemampuan dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi beragam jenis teks (teks informasional dan teks fiksi).
89,08Tidak Tersedia (Satdik tidak menjawab pertanyaan untuk indikator ini tahun lalu)Tidak Tersedia (Satdik tidak menjawab pertanyaan untuk indikator ini tahun lalu)Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.1.1Kompetensi membaca teks informasi
Nilai rerata peserta didik dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks informasional (non-fiksi).
87,49Naik 1,8285,67Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.1.2Kompetensi membaca teks sastra
Nilai rerata peserta didik dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks fiksi.
89,98Naik 5,1584,83Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.1.3Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks (L1)
Nilai rerata peserta didik pada kemampuan menemukan, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan suatu ide atau informasi eksplisit dalam teks informasional (non-fiksi) dan sastra.
86,02Turun 1,7587,77Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.1.4Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks (L2)
Nilai rerata peserta didik pada kemampuan membandingkan dan mengontraskan ide atau informasi dalam atau antarteks, membuat kesimpulan, mengelompokkan, serta mengombinasikan ide dan informasi dalam teks atau antarteks informasional (non-fiksi) dan sastra.
89,84Naik 6,0183,83Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.1.5Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi teks (L3)
Nilai rerata peserta didik pada kemampuan menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks informasional (non-fiksi) dan sastra.
85,83Naik 6,0179,82Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.2Kemampuan numerasi
Persentase peserta didik berdasarkan kemampuan dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan.
Baik (93,75% peserta didik sudah mencapai kompetensi minimum)93,75%Sebagian besar peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk numerasiTurun 1,4995,24%Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di atas kompetensi minimumDi atas87,50%Peserta didik mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta non-rutin berdasarkan konsep matematika yang dimilikinya.Naik 6,55%80,95%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi mencapai kompetensi minimumMencapai6,25%Peserta didik mampu mengaplikasikan konsep matematik yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.Turun 8,04%14,29%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi di bawah kompetensi minimumDi bawah0,00%Peserta didik memiliki kemampuan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.Turun 4,76%4,76%
Proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi jauh di bawah kompetensi minimumJauh di bawah6,25%Peserta didik hanya memiliki kemampuan dasar matematika yang terbatas: penguasaan konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas.Naik 6,25%0,00%
A.2.skorKemampuan numerasi
Nilai rerata peserta didik berdasarkan kemampuan dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan.
80,69Tidak Tersedia (Satdik tidak menjawab pertanyaan untuk indikator ini tahun lalu)Tidak Tersedia (Satdik tidak menjawab pertanyaan untuk indikator ini tahun lalu)Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.2.1Kompetensi pada domain Bilangan
Nilai rerata peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten bilangan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
82,2Naik 1,5880,62Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.2.2Kompetensi pada domain Aljabar
Nilai rerata peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten aljabar untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
79,44Naik 6,0873,36Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.2.3Kompetensi pada domain Geometri
Nilai rerata peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten geometri untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
77,59Turun 0,8978,48Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.2.4Kompetensi pada domain Data dan Ketidakpastian
Nilai rerata peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten data dan ketidakpastian untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.
75,46Naik 1,1474,32Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.2.5Kompetensi mengetahui (L1)
Nilai rerata peserta didik pada kemampuan memahami fakta, proses, konsep, dan prosedur.
84,89Naik 8,9375,96Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.2.6Kompetensi menerapkan (L2)
Nilai rerata peserta didik pada kemampuan menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan metode pada konten bilangan dengan konteks situasi nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan.
76,88Turun 0,4377,31Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.2.7Kompetensi menalar (L3)
Nilai rerata peserta didik pada kemampuan menganalisis data dan informasi, membuat kesimpulan, dan memperluas pemahaman dalam situasi baru, meliputi situasi yang tidak diketahui sebelumnya atau konteks yang lebih kompleks.
72,89Turun 4,1977,08Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.3Karakter
Nilai rerata karakter peserta didik berdasarkan nilai akhlak pada manusia, akhlak pada alam, akhlak bernegara, gotong royong, kreativitias, nalar kritis, kebinekaan global dan kemandirian pada survei karakter.
Baik56,5Peserta didik terbiasa menerapkan nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta berkebinekaan global dalam kehidupan sehari hari.Naik 3,6652,84Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
A.3.1Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Komposit nilai karakter peserta didik yang berkaitan akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara di survei karakter.
58,58Naik 4,9553,63Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
A.3.2Gotong Royong
Komposit nilai karakter peserta didik berdasarkan kesediaan dan pengalaman berkontribusi dalam kegiatan yang bertujuan memperbaiki kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
57,99Naik 1,4456,55Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.3.3Kreativitas
Komposit nilai karakter peserta didik berdasarkan nilai senang berpikir berbeda, menerapkan ide baru dalam memecahkan masalah, dan membuat karya-karya baru.
50,78Naik 4,1946,59Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
A.3.4Nalar Kritis
Komposit nilai karakter peserta didik berdasarkan nilai penelusuran informasi, analisis dan evaluasi informasi, serta refleksi etis dalam pengambilan keputusan.
59,61Naik 6,0553,56Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.3.5Kebinekaan global
Komposit nilai karakter peserta didik berdasarkan sikap terhadap kesetaraan agama, budaya, dan gender; nilai minat terhadap budaya dari berbagai negara; dan kepedulian pada isu-isu global.
55,23Naik 0,1055,13Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
A.3.6Kemandirian
Komposit nilai karakter peserta didik berdasarkan nilai melakukan perencanaan secara reflektif, dan pengelolaan emosi dan pengendalian diri.
52,93Naik 2,9350Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
C.3Pengalaman Pelatihan PTK
Proporsi guru dan kepala sekolah yang pernah mengikuti pelatihan melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan non-PMM pada pelatihan kurikulum dan/atau bidang pengetahuan bidang studi, pedagogi, manajerial, atau pelatihan lain dikali bobot masing-masing pelatihan
Sedang32,9Propinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Pendidikan berkembang dalam keikutsertaan guru dalam pelatihanTidak Tersedia (instrumen penilaian tahun ini dan tahun lalu berbeda)67,85Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat bawah (81-100%)Platform Merdeka Mengajar, Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
C.3.1Partisipasi dalam Platform Merdeka Mengajar (proporsi)
Proporsi guru dan kepala sekolah yang memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar
Kurang23Propinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Pendidikan sedang merintis dalam keikutsertaan guru dalam pelatihan pengetahuan bidang studiTidak Tersedia (instrumen penilaian tahun ini dan tahun lalu berbeda)35,71Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Platform Merdeka Mengajar
C.3.2Pelatihan lainnya (menggabungkan pelatihan bid. Studi, pedagogi, manajerial, dll)
Proporsi guru dan kepala sekolah yang mengikuti pelatihan lainnya (menggabungkan pelatihan bidang studi, pedagogi, manajerial, dll tidak melalui Platform Merdeka Mengajar)
Sedang42,8Propinsi/Kabupaten/Kota/Satuan Pendidikan berkembang dalam keikutsertaan guru dalam pelatihan pengetahuan pedagogikTidak Tersedia (instrumen penilaian tahun ini dan tahun lalu berbeda)100Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat bawah (81-100%)Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
D.1Kualitas pembelajaran
Nilai rerata untuk kualitas pembelajaran meliputi manajemen kelas, dukungan psikologi, dan metode pembelajaran di survei lingkungan belajar.
Sedang61Pembelajaran mengarah pada peningkatan kualitas yang ditunjukkan dengan suasana kelas yang mulai kondusif dan adanya dukungan afektif serta aktivasi kognitif dari guru.Turun 0,5361,53Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
D.1.1Manajemen kelas
Nilai rerata untuk keteraturan suasana kelas dan disiplin positif di survei lingkungan belajar.
65,67Naik 2,2763,4Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
D.1.2Dukungan psikologis
Nilai rerata untuk dukungan afektif, perhatian dan kepedulian guru, dan umpan balik konstruktif di survei lingkungan belajar.
60,53Turun 1,7662,29Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
D.1.3Metode pembelajaran
Nilai rerata untuk instruksi yang adaptif, panduan guru, aktivitas interaktif, pembelajaran literasi, pembelajaran numerasi, skor iklim pembelajaran terbuka di survei lingkungan belajar
58Turun 0,9158,91Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah (41-60%)Asesmen Nasional 2024
D.2Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
Nilai rerata terkait tingkat aktivitas refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru berdasarkan survei lingkungan belajar.
Baik60,51Guru aktif meningkatkan kualitas pembelajaran setelah melakukan refleksi pembelajaran yang telah lewat, mengeksplorasi referensi pengajaran baru, dan berinovasi menghadirkan pembelajaran yang memantik keterlibatan peserta didik.Naik 2,0158,5Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat menengah (41-60%)Asesmen Nasional 2024
D.2.1Belajar tentang pembelajaran
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan dan pendidik terkait aktivitas belajar yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajar.
14,48Turun 49,8664,34Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.2.2Refleksi atas praktik mengajar
Nilai komposit kepala satuan pendidikan dan pendidik terkait tingkat refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru atas praktik mengajar.
79,11Naik 18,1660,95Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
D.2.3Penerapan praktik inovatif
Nilai komposit kepala satuan pendidikan dan pendidik terkait praktik pengajaran guru yang inovatif untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
59,55Naik 6,1553,4Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
D.3Kepemimpinan instruksional
Nilai rerata terkait tingkat kepemimpinan instruksional satuan pendidikan yang mendukung perbaikan kualitas pembelajaran berdasarkan survei lingkungan belajar.
Baik41,8Kepemimpinan instruksional yang visioner dengan mengacu pada visi-misi satuan pendidikan secara konsisten termasuk mengkomunikasikan visi-misi kepada warga satuan pendidikan sehingga perencanaan, praktik dan asesmen pembelajaran berorientasi peningkatan hasil belajar peserta didik melalui dukungan program, sistem insentif atau sumber daya yang memadai yang berdampak pada membudayanya guru melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran.Turun 17,4859,28Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.3.1Visi-misi satuan pendidikan
Nilai komposit kepala satuan pendidikan dan pendidik terkait penyampaian dan penerapan visi-misi satuan pendidikan yang berpusat pada perbaikan pembelajaran.
10,25Turun 32,0442,29Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.3.2Pengelolaan kurikulum satuan pendidikan
Nilai komposit kepala satuan pendidikan dan pendidik terkait pengelolaan pengembangan kurikulum satuan pendidikan dengan berorientasi pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
57,77Turun 16,2874,05Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
D.3.3Dukungan untuk refleksi guru
Nilai komposit kepala satuan pendidikan dan pendidik terkait program, sistem insentif, dan sumber daya yang mendukung refleksi guru dan perbaikan pembelajaran.
57,38Turun 4,1261,5Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
D.4Iklim keamanan satuan pendidikan
Nilai komposit nilai indeks rasa aman, perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, rokok, minuman keras, dan narkoba berdasarkan survei lingkungan belajar.
Baik69Satuan pendidikan memiliki lingkungan satuan pendidikan yang aman, terlihat dari kesejahteraan psikologis yang baik dan rendahnya kasus perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, dan penyalahgunaan narkoba. Satuan pendidikan dapat mempertahankan kualitas warga satuan pendidikan dalam mencegah dan menangani kasus untuk menciptakan iklim keamanan di lingkungan satuan pendidikan.Turun 1,8470,84Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat menengah (41-60%)Asesmen Nasional 2024
D.4.1Kesejahteraan psikologis (wellbeing) peserta didik
Nilai rerata terkait peserta didik terhadap kesejahteraan psikologis dan perasaan aman yang dirasakan di satuan pendidikan.
73,54Naik 16,2357,31Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
D.4.2Kesejahteraan psikologis (wellbeing) guru
Nilai rerata terkait kesejahteraan psikologis guru yang melingkupi perasaan terhubung dan perasaan senang mengajar di satuan pendidikan.
58Turun 22,1680,16Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.4.3Pemahaman dan sikap terhadap perundungan
Nilai rerata terkait pemahaman dan sikap guru terhadap segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh satu/sekelompok orang yang lebih "kuat" di satuan pendidikan.
40Turun 23,0263,02Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.4.4Pengalaman perundungan peserta didik
Persentase peserta didik yang aman terhadap perundungan/bullying dari guru atau sesama peserta didik di satuan pendidikan.
87,5%Naik 16,5470,96%Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
D.4.5Pemahaman dan sikap terhadap hukuman fisik
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik terkait pengetahuan dan sikap guru untuk menghindari hukuman fisik di satuan pendidikan.
59Turun 14,3473,34Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
D.4.6Pengalaman hukuman fisik peserta didik
Persentase peserta didik yang aman terhadap kejadian hukuman fisik yang diterima oleh peserta didik di satuan pendidikan.
87,5%Naik 12,8974,61%Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat menengah (41-60%)Asesmen Nasional 2024
D.4.7Pemahaman dan sikap guru tentang kekerasan seksual
Nilai rerata terkait pengetahuan dan keyakinan guru untuk mengatasi kekerasan seksual di satuan pendidikan.
38Turun 29,6067,6Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.4.8Pengalaman kekerasan seksual peserta didik
Persentase peserta didik yang aman terhadap kejadian kekerasan seksual yang dialami oleh diri sendiri ataupun orang lain di lingkungan satuan pendidikan.
100%Naik 22,0677,94%Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
D.4.9Pemahaman dan sikap guru tentang rokok, minuman keras, dan narkoba
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan dan pendidik terkait pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba, rokok, dan minuman keras di lingkungan satuan pendidikan.
72Naik 1,9170,09Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
D.4.10Pengalaman peserta didik terkait rokok, minuman keras, dan narkoba
Persentase peserta didik yang aman terhadap rokok, minuman keras, dan narkoba di satuan pendidikan, misalnya dibujuk untuk mencoba, menggunakan, membeli atau mengedarkan.
88,89%Naik 22,7666,13%Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
D.6Iklim Kesetaraan Gender
Nilai rerata iklim kesetaran gender yang mengukur dukungan atas kesetaraan gender guru dan pimpinan satuan pendidikan berdasarkan survei lingkungan belajar.
Sedang65Satuan pendidikan mendukung kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok gender. Dukungan tersebut seringkali didasari oleh alasan pragmatis dan cenderung bersifat pasif.Naik 0,8064,2Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat menengah bawah (61-80%)Asesmen Nasional 2024
D.6.1Pemahaman dan sikap warga satuan pendidikan terhadap kesetaraan gender
Nilai rerata terkait pemahaman dan dukungan terhadap kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, misalnya dalam hal kemampuan, kesempatan, pemenuhan hak, dan kewajiban.
36Turun 17,9953,99Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.6.2Perilaku warga satuan pendidikan terhadap kesetaraan gender
Nilai rerata terkait tindakan yang mendukung kesetaraan kemampuan, pemenuhan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan.
81Turun 3,7584,75Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
D.8Iklim Kebinekaan
Nilai rerata iklim kebhinekaan di satuan pendidikan berdasarkan survei lingkungan belajar
Baik46Satuan pendidikan sudah mampu menghadirkan suasana proses pembelajaran yang menjunjung tinggi toleransi agama/kepercayaan dan budaya; mendapatkan pengalaman belajar yang berkualitas; mendukung kesetaraan agama/kepercayaan, dan budaya; serta memperkuat nasionalisme.Turun 29,7575,75Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.8.1Toleransi agama dan budaya
Nilai rerata terkait toleransi agama dan budaya di satuan pendidikan.
51Turun 19,3670,36Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.8.2Komitmen kebangsaan
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan dan pendidik terkait komitmen kebangsaan pimpinan satuan pendidikan dan guru.
15Turun 80,9895,98Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.8.3Toleransi dan kesetaraan peserta didik
Nilai rerata terkait sikap menerima dan menghargai keragaman agama dan budaya di satuan pendidikan.
72,8Naik 11,8860,92Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
D.10Iklim Inklusivitas
Nilai rerata terkait layanan disabilitas, CBI, sikap terhadap disabilitas, dan fasilitas satuan pendidikan disabilitas di satuan pendidikan berdasarkan survei lingkungan belajar.
Baik64Satuan pendidikan sudah mampu menghadirkan suasana proses pembelajaran yang menyediakan layanan yang ramah bagi peserta didik dengan disabilitas dan cerdas berbakat istimewa.Naik 7,0756,93Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
D.10.1Layanan disabilitas
Nilai rerata terkait layanan satuan pendidikan yang melingkupi pengetahuan dan sikap tentang peserta didik dengan disabilitas.
47Turun 20,3767,37Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.10.2Layanan satuan pendidikan untuk peserta didik cerdas dan bakat istimewa
Nilai rerata terkait layanan satuan pendidikan yang melingkupi pengetahuan dan sikap tentang peserta didik cerdas dan berbakat istimewa.
33Turun 21,2254,22Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
D.10.3Sikap terhadap disabilitas
Nilai rerata terkait sikap guru terhadap disabilitas berdasarkan aspek afektif, kognitif, dan perilaku.
67,69Naik 11,1856,51Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
E.1Partisipasi warga satuan pendidikan
Nilai rerata terkait partisipasi orang tua dan partisipasi peserta didik dalam pengelolaan satuan pendidikan berdasarkan survei lingkungan belajar.
Sedang49,58Satuan pendidikan melibatkan orang tua dan peserta didik dalam beberapa kegiatan di satuan pendidikan khususnya berupa kegiatan akademik dan atau non-akademik.Turun 32,3781,95Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
E.1.1Partisipasi orang tua
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik terkait tingkat keterlibatan orang tua dalam proses perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan aktivitas di satuan pendidikan.
85,24Naik 4,7480,5Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
E.1.2Partisipasi peserta didik
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik terkait tingkat keterlibatan peserta didik dalam proses perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan aktivitas di satuan pendidikan.
13,91Turun 69,4983,4Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024
E.2Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu
Persentase dari pembelanjaan sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan dan kualitas guru dan tenaga kependidikan dibagi total belanja sekolah dalam satu tahun anggaran BOS
Kurang10,62Satuan pendidikan memiliki proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu yang rendahNaik 10,320,3Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Sumber Daya Sekolah (SIPLah dan ARKAS)
E.2.1Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan
Persentase dari pembelanjaan sekolah untuk peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan dibagi total belanja sekolah dalam satu tahun anggaran BOS
Kurang0Satuan pendidikan memiliki proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan yang rendahTidak berubah0Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat bawah (81-100%)Sumber Daya Sekolah (SIPLah dan ARKAS)
E.2.2Proporsi pembelanjaan non personil mutu pembelajaran
Persentase dari pembelanjaan sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan dibagi total belanja sekolah dalam satu tahun anggaran BOS
Kurang10,62Satuan pendidikan memiliki proporsi pembelanjaan non-personil mutu pembelajaran yang rendahNaik 10,320,3Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat menengah bawah (61-80%)Sumber Daya Sekolah (SIPLah dan ARKAS)
E.3Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
Rata-rata dari proporsi pembelanjaan sekolah melalui platform SIPLah dan indeks ketepatan waktu dan kelengkapan pelaporan dana BOS pada setiap tahapan melalui platform SDS
Baik72,54Satuan pendidikan memiliki proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring yang tinggiTurun 9,9382,47Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat atas (1-20%)Sumber Daya Sekolah (SIPLah dan ARKAS)
E.3.1Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring
Persentase dari pembelanjaan sekolah melalui platform SIPLah dibagi total belanja sekolah dalam satu tahun anggaran BOS
Baik45,07Satuan pendidikan memiliki proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring yang tinggiTurun 19,8864,95Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat atas (1-20%)Sumber Daya Sekolah (SIPLah dan ARKAS)
E.3.2Indeks penggunaan platform SDS sumberdaya sekolah - ketepatan waktu dan kelengkapan pelaporan
Persentase dari ketepatan waktu dan kelengkapan pelaporan dana BOS pada setiap tahapan melalui platform SDS
Baik100Jumlah satuan pendidikan yang membuat laporan tepat waktu di platform SDS tinggiTidak berubah100Peringkat atas (1-20%)Peringkat menengah atas (21-40%)Sumber Daya Sekolah (SIPLah dan ARKAS)
E.5Program dan kebijakan satuan pendidikan
Nilai rerata terkait seluruh program dan kebijakan satuan pendidikan untuk mencegah dan menanggulangi perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, penyalahgunaan narkoba, kesetaraan gender, dan intoleransi berdasarkan survei lingkungan belajar.
Baik61Satuan pendidikan sudah memiliki program dan kebijakan yang dilaksanakan secara konsisten tentang pencegahan dan penanganan perundungan; hukuman fisik; kekerasan seksual; penyalahgunaan rokok, minuman keras, dan narkoba; kesetaraan gender; dan intoleransi.Turun 19,1280,12Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat menengah bawah (61-80%)Asesmen Nasional 2024
E.5.1Program dan kebijakan satuan pendidikan tentang perundungan
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik terkait program dan kebijakan satuan pendidikan untuk mencegah dan menangani perundungan di satuan pendidikan.
63,47Turun 7,9671,43Peringkat menengah bawah (61-80%)Peringkat menengah (41-60%)Asesmen Nasional 2024
E.5.2Program dan kebijakan satuan pendidikan tentang hukuman fisik
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik terkait program dan kebijakan satuan pendidikan untuk mencegah dan menangani hukuman fisik di satuan pendidikan.
86,24Naik 6,9279,32Peringkat atas (1-20%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
E.5.3Program dan kebijakan satuan pendidikan tentang kekerasan seksual
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik terkait Program dan kebijakan satuan pendidikan untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan.
69,91Turun 9,1579,06Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat menengah atas (21-40%)Asesmen Nasional 2024
E.5.4Program dan kebijakan satuan pendidikan tentang rokok, minuman keras, dan narkoba
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik terkait program dan kebijakan satuan pendidikan untuk mencegah dan menangani aktivitas atau kasus rokok, minuman keras, dan narkoba di satuan pendidikan.
73,81Turun 14,8688,67Peringkat menengah atas (21-40%)Peringkat atas (1-20%)Asesmen Nasional 2024
E.5.5Program dan Kebijakan mengenai kesetaraan gender
Nilai rerata terkait program dan kebijakan satuan pendidikan yang mendukung kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, misalnya dalam hal kemampuan, kesempatan, pemenuhan hak, dan kewajiban.
63Turun 13,6376,63Peringkat menengah (41-60%)Peringkat menengah (41-60%)Asesmen Nasional 2024
E.5.6Program dan kebijakan mengenai penanggulangan dan pencegahan intoleransi di satuan pendidikan
Nilai komposit dari kepala satuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik terkait program dan kebijakan satuan pendidikan yang bertujuan mencegah dan menangani kasus-kasus intoleransi di satuan pendidikan.
12,19Turun 73,4285,61Peringkat bawah (81-100%)Peringkat bawah (81-100%)Asesmen Nasional 2024

Indikator Rapor Pendidikan: Menakar Mutu dan Arah Perbaikan Sekolah

Rapor Pendidikan merupakan instrumen penting yang memberikan gambaran utuh mengenai kualitas dan kondisi pembelajaran di satuan pendidikan. Berbasis data dari Asesmen Nasional, Survei Lingkungan Belajar, dan sumber lainnya, Rapor Pendidikan menyajikan beragam indikator yang dapat dijadikan dasar refleksi, perencanaan, dan intervensi perbaikan mutu pendidikan.

Berikut penjelasan lengkap tentang indikator yang diukur dalam Rapor Pendidikan, dikelompokkan berdasarkan aspek utama:


1. Kemampuan Literasi

Indikator ini menilai kemampuan peserta didik dalam memahami dan mengevaluasi teks informasional dan fiksi. Literasi tidak hanya tentang membaca, tetapi juga berpikir kritis dan merefleksikan isi bacaan.

Indikator yang dinilai:

  • Proporsi peserta didik dalam 4 kategori kompetensi:

    Jauh di bawah, di bawah, mencapai, dan di atas kompetensi minimum.

  • Nilai rerata kemampuan literasi peserta didik.

  • Kompetensi membaca teks informasi (non-fiksi).

  • Kompetensi membaca teks sastra (fiksi).

  • Kompetensi spesifik:

    • L1: Mengakses dan menemukan isi teks.

    • L2: Menginterpretasi dan memahami isi teks.

    • L3: Mengevaluasi dan merefleksikan isi teks.


2. Kemampuan Numerasi

Numerasi adalah kemampuan peserta didik untuk menggunakan konsep dan alat matematika dalam menyelesaikan masalah kontekstual sehari-hari.

Indikator yang dinilai:

  • Proporsi peserta didik dalam 4 kategori kompetensi numerasi.

  • Nilai rerata kemampuan numerasi.

  • Kompetensi spesifik berdasarkan domain:

    • Bilangan

    • Aljabar

    • Geometri

    • Data dan Ketidakpastian

  • Tingkatan proses berpikir:

    • L1: Mengetahui

    • L2: Menerapkan

    • L3: Menalar


3. Karakter Peserta Didik

Karakter diukur melalui Survei Karakter yang menggambarkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila.

Indikator yang dinilai:

  • Rata-rata skor karakter secara keseluruhan.

  • Nilai berdasarkan komponen:

    • Beriman dan berakhlak mulia

    • Gotong royong

    • Kreativitas

    • Nalar kritis

    • Kebinekaan global

    • Kemandirian


4. Pelatihan Guru dan Kepala Sekolah

Indikator ini mengukur upaya peningkatan kompetensi PTK melalui pelatihan formal maupun mandiri.

Indikator yang dinilai:

  • Proporsi guru dan kepala sekolah mengikuti pelatihan (PMM dan non-PMM).

  • Partisipasi dalam Platform Merdeka Mengajar.

  • Jenis pelatihan lain di bidang pedagogik, studi, atau manajerial.


5. Kualitas Pembelajaran

Menggambarkan proses belajar mengajar di kelas berdasarkan persepsi peserta didik dan pendidik.

Indikator yang dinilai:

  • Kualitas pembelajaran secara umum.

  • Aspek khusus:

    • Manajemen kelas

    • Dukungan psikologis dari guru

    • Metode pembelajaran adaptif

    • Refleksi guru atas pembelajaran

    • Belajar tentang pembelajaran

    • Praktik inovatif mengajar

    • Kepemimpinan instruksional

    • Visi-misi dan kurikulum sekolah

    • Dukungan terhadap refleksi guru


6. Iklim Keamanan Sekolah

Lingkungan yang aman secara fisik dan psikologis menjadi prasyarat belajar yang efektif.

Indikator yang dinilai:

  • Kesejahteraan psikologis peserta didik dan guru.

  • Pengalaman dan sikap terhadap:

    • Perundungan (bullying)

    • Hukuman fisik

    • Kekerasan seksual

    • Rokok, miras, dan narkoba


7. Iklim Kesetaraan Gender dan Kebinekaan

Mengukur sejauh mana satuan pendidikan menjunjung inklusi, kesetaraan, dan toleransi.

Indikator yang dinilai:

  • Iklim kesetaraan gender: pemahaman, sikap, dan perilaku warga sekolah.

  • Iklim kebinekaan: toleransi antaragama dan budaya, komitmen kebangsaan.

  • Inklusivitas: layanan untuk disabilitas dan anak berbakat.


8. Partisipasi Warga Sekolah dan Pengelolaan Anggaran

Kolaborasi dan akuntabilitas dalam perencanaan menjadi fondasi tata kelola yang baik.

Indikator yang dinilai:

  • Partisipasi orang tua dan siswa dalam pengelolaan sekolah.

  • Proporsi anggaran untuk peningkatan mutu:

    • Mutu guru dan tenaga kependidikan

    • Pembelajaran

  • Pemanfaatan TIK (SIPLaH dan SDS)


9. Program dan Kebijakan Sekolah

Menilai komitmen satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kebijakan pencegahan risiko sosial dan membangun lingkungan sehat.

Indikator yang dinilai:

  • Kebijakan terhadap:

    • Perundungan

    • Hukuman fisik

    • Kekerasan seksual

    • Rokok, miras, narkoba

    • Kesetaraan gender

    • Pencegahan intoleransi


Contoh soal survey

🔹 1–6. Literasi

  1. Saya memahami isi bacaan pelajaran tanpa bantuan guru.

  2. Saya suka membaca buku di luar pelajaran sekolah.

  3. Saya bisa menjelaskan kembali isi bacaan dengan kata-kata saya sendiri.

  4. Guru sering mengajak kami berdiskusi tentang bacaan.

  5. Saya merasa percaya diri saat ujian membaca.

  6. Saya bisa menemukan informasi penting dalam bacaan.


🔹 7–12. Numerasi

  1. Saya bisa menyelesaikan soal matematika sehari-hari.

  2. Guru menjelaskan pelajaran matematika dengan jelas.

  3. Saya senang belajar matematika.

  4. Saya bisa menggunakan matematika untuk memecahkan masalah nyata.

  5. Saya memahami cara menggunakan rumus matematika dasar.

  6. Saya tidak takut menghadapi soal matematika.


🔹 13–18. Karakter

  1. Saya menghargai teman yang berbeda agama dan budaya.

  2. Saya selalu berkata jujur.

  3. Saya bersedia membantu teman yang kesulitan.

  4. Saya bertanggung jawab atas tugas yang diberikan guru.

  5. Saya mau mendengarkan pendapat orang lain.

  6. Saya berusaha menyelesaikan konflik dengan baik.


🔹 19–24. Iklim Keamanan Sekolah

  1. Saya merasa aman dari perundungan di sekolah.

  2. Guru atau staf sekolah membantu jika saya merasa tidak aman.

  3. Saya tidak takut saat berada di lingkungan sekolah.

  4. Sekolah memiliki aturan yang melindungi siswa.

  5. Saya tidak pernah melihat kekerasan fisik di sekolah.

  6. Saya merasa nyaman saat bermain atau beristirahat di sekolah.


🔹 25–30. Iklim Kebinekaan

  1. Di sekolah saya, semua agama dihargai.

  2. Guru mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan.

  3. Saya memiliki teman dari latar belakang yang berbeda.

  4. Saya merasa diterima walaupun saya berbeda.

  5. Sekolah mengadakan kegiatan yang mendukung kebinekaan.

  6. Saya tidak pernah diejek karena latar belakang saya.


🔹 31–36. Kualitas Pembelajaran

  1. Guru menggunakan berbagai cara mengajar agar saya paham.

  2. Saya aktif bertanya atau menjawab di kelas.

  3. Guru memberi contoh yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari.

  4. Guru memberi umpan balik atas tugas saya.

  5. Saya bisa memahami pelajaran dengan baik di kelas.

  6. Saya merasa waktu belajar di kelas digunakan dengan efektif.


🔹 37–41. Kepemimpinan Kepala Sekolah

  1. Kepala sekolah mendengarkan aspirasi siswa.

  2. Kepala sekolah sering hadir di kegiatan siswa.

  3. Kepala sekolah mendukung guru untuk terus belajar.

  4. Kepala sekolah membuat sekolah menjadi tempat yang aman.

  5. Kepala sekolah memberi semangat untuk belajar lebih baik.


🔹 42–46. Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat

  1. Orang tua saya diundang untuk terlibat dalam kegiatan sekolah.

  2. Guru berkomunikasi dengan orang tua saya tentang pembelajaran.

  3. Orang tua saya mendukung saya untuk rajin belajar.

  4. Sekolah bekerja sama dengan masyarakat sekitar.

  5. Komite sekolah aktif dalam kegiatan pendidikan.


🔹 47–50. Inklusi dan Kesetaraan Gender

  1. Di sekolah saya, siswa laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama.

  2. Semua siswa diterima walaupun memiliki keterbatasan fisik.

  3. Guru memperlakukan semua siswa dengan adil.

  4. Sekolah memberi ruang untuk semua siswa berkembang, tanpa diskriminasi.


Semua pertanyaan dapat dijawab dengan skala:

  • A = Sangat Tidak Setuju

  • B = Tidak Setuju

  • C = Setuju

  • D = Sangat Setuju

Post a Comment

0 Comments