Batam – Sebuah diskusi hangat berlangsung di grup pendidikan pada awal Desember 2024. Percakapan ini diawali dengan upaya penelusuran data seorang guru pendamping (GP) bernama Nurlaeliyah, yang terdata di SMK 9, namun tidak tercatat di sekolah terkait. Pihak sekolah berusaha memverifikasi informasi ini guna memastikan akurasi data.
Dalam percakapan tersebut, beberapa peserta memberikan klarifikasi bahwa Nurlaeliyah terdaftar di SMA 9, bukan SMK 9. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga integritas data pendidikan di berbagai institusi di wilayah Nongsa. Masalah terkait data ganda juga diangkat, seperti adanya nama yang tercatat dua kali di SMAN 5.
Selain isu pendataan, diskusi ini juga menjadi wadah untuk membagikan informasi penting mengenai kegiatan numerasi yang diinisiasi oleh Komunitas Penggerak Numerasi Indonesia (KPNI). Sebuah acara bertajuk Kolaborasi Aksi Pemahaman dan Implementasi Numerasi Episode #9 diumumkan, mengusung tema “Kreasi Konten Edukatif untuk Peningkatan Kompetensi Numerasi.”
Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 3 Desember 2024, mulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB, melalui Zoom Meeting dan YouTube livestream. Fasilitas yang disediakan termasuk e-sertifikat, materi edukasi, dan akses ke komunitas belajar. Informasi pendaftaran dan grup diskusi Telegram turut disampaikan untuk mempermudah peserta bergabung.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi numerasi melalui pendekatan inovatif, khususnya melalui pembuatan konten edukatif yang menarik. Narahubung seperti Supriyadi dan Fu’ad juga disiapkan untuk memberikan panduan kepada peserta.
Sejumlah guru dan trainer yang tergabung dalam komunitas ini juga antusias mengikuti program tersebut. Mereka melihat kegiatan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan numerasi di lingkungan pendidikan mereka masing-masing.
Percakapan kemudian berlanjut dengan berbagai diskusi terkait koordinasi data, terutama untuk memastikan tidak adanya kesalahan dalam pelaporan dan pencatatan. Proses verifikasi menjadi hal yang penting untuk menjaga transparansi dan keakuratan data.
Di sisi lain, acara numerasi ini diharapkan dapat menjadi solusi atas tantangan dalam pembelajaran numerasi di era digital. Pendekatan berbasis konten kreatif dianggap mampu menarik minat siswa untuk lebih memahami konsep-konsep numerasi secara mendalam.
Komunitas Penggerak Numerasi Indonesia (KPNI) telah menjadi salah satu wadah inovatif untuk mendukung guru dan tenaga pendidik dalam menghadapi tantangan kurikulum dan kebutuhan pembelajaran modern. Keberadaan KPNI memberikan harapan baru dalam peningkatan mutu pendidikan numerasi di Indonesia.
Lebih jauh, agenda ini juga menggambarkan semangat kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari sekolah, komunitas, hingga institusi pendidikan formal. Peran narahubung dan trainer menjadi sangat penting dalam memastikan pelaksanaan acara berjalan lancar.
Acara yang berfokus pada peningkatan kompetensi numerasi ini tidak hanya berdampak pada guru, tetapi juga memiliki efek positif pada siswa. Dengan pendekatan yang lebih kreatif, siswa diharapkan mampu menguasai numerasi secara lebih praktis dan aplikatif.
Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung secara berkesinambungan. Kolaborasi antara komunitas dan sekolah menjadi contoh bagaimana dunia pendidikan dapat berkembang melalui sinergi yang baik.
Pada akhirnya, baik isu pendataan maupun kegiatan numerasi ini menunjukkan bahwa koordinasi yang efektif dan program edukasi yang inovatif merupakan kunci untuk menghadirkan kualitas pendidikan yang lebih baik di Indonesia.
0 Comments
Terimakasih