Persiapan peresmian Tugu Raja Sitanggang terus berlangsung dengan semangat yang tinggi. Dalam beberapa hari terakhir, komunikasi intensif dilakukan melalui grup WhatsApp Punguan Raja Sitanggang Nasional, melibatkan panitia, pomparan, dan seluruh anggota marga Sitanggang. Momentum bersejarah ini menjadi ajang kebersamaan dan persatuan di antara seluruh keturunan Raja Sitanggang di berbagai wilayah.
Diskusi dimulai dengan pembahasan tentang pentingnya koordinasi, seperti yang disampaikan oleh beberapa anggota grup. Ada saran agar informasi terkait keputusan atau hasil diskusi dapat langsung disampaikan kepada seluruh anggota untuk menjaga keterbukaan dan rasa persatuan. Langkah ini mendapat apresiasi sebagai upaya mempererat kebersamaan dalam mempersiapkan peresmian.
Ungkapan rasa syukur juga disampaikan kepada keluarga yang telah memberikan kontribusi besar terhadap acara ini. Sebuah pesan terima kasih secara khusus ditujukan kepada keluarga Sibagariang/Sitanggang yang turut menyokong kegiatan ini melalui sumbangan dan dukungan moral. Doa-doa untuk kesehatan dan keberkahan keluarga pun mengalir dari anggota grup.
Selain itu, terdapat permintaan dari panitia untuk melibatkan perwakilan dari berbagai sektor dalam kegiatan peresmian. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua unsur pomparan Raja Sitanggang dapat turut ambil bagian dan merasa memiliki acara ini. Beberapa anggota bahkan mengusulkan agar undangan resmi segera dikirimkan ke sektor-sektor terkait.
Rapat melalui Zoom Meeting menjadi salah satu agenda penting dalam rangka finalisasi persiapan. Panitia menginformasikan bahwa rapat akan dilaksanakan pada Jumat malam, 24 Januari 2025, pukul 20.00. Ajakan untuk menghadiri rapat ini disampaikan dengan antusias oleh para pengurus, mengingat rapat tersebut menjadi momen untuk memastikan kelancaran acara.
Dalam percakapan grup, berbagai pesan motivasi terus dikirimkan oleh para anggota. Seorang anggota mengingatkan agar marga Sitanggang tetap menjaga semangat kebersamaan dan saling mendukung untuk kesuksesan acara. Ungkapan seperti "Sitanggang Bersatu" dan "Sitanggang Maju" menjadi seruan semangat yang menggema di grup.
Beberapa anggota juga menekankan pentingnya memberikan keterangan yang jelas terkait foto-foto persiapan tugu yang diunggah ke media sosial. Hal ini bertujuan untuk menghindari kebingungan dan memastikan bahwa publik memahami makna dan tujuan dari pembangunan tugu ini.
Dalam salah satu pesan, seorang anggota panitia menyampaikan bahwa peresmian tugu bukan hanya acara simbolis, melainkan juga bentuk penghormatan kepada leluhur Raja Sitanggang. Tugu ini diharapkan menjadi pengingat akan sejarah dan kebanggaan marga Sitanggang, sekaligus tempat untuk mempererat silaturahmi di masa mendatang.
Di tengah diskusi, ada juga pembahasan tentang regenerasi kepemimpinan dalam organisasi. Seorang anggota menyarankan agar para pemimpin yang sudah purna tugas tetap mendukung dan membimbing generasi penerus. Pesan ini mendapat tanggapan positif dari para anggota, yang sepakat bahwa regenerasi adalah kunci keberlanjutan.
Panitia juga menyampaikan rasa syukur atas kerja sama yang terjalin selama ini. Dalam sebuah pesan, mereka berharap seluruh anggota tetap menjaga kesehatan dan semangat untuk menghadapi hari besar peresmian. Mereka menegaskan bahwa kebersamaan adalah kunci utama kesuksesan acara ini.
Di akhir percakapan, semangat dan harapan untuk keberhasilan acara semakin menguat. Salah satu anggota grup menyampaikan pesan penyemangat agar seluruh panitia dan anggota marga Sitanggang terus bersatu dan bekerja sama. "Sitanggang Pasti Bisa!" menjadi penutup yang menggugah semangat semua anggota.
Momentum ini menunjukkan bahwa tugu bukan hanya simbol fisik, melainkan juga simbol persatuan dan identitas yang kuat bagi marga Sitanggang. Dukungan dari seluruh anggota, mulai dari panitia hingga keluarga besar, menjadi landasan kokoh untuk memastikan acara peresmian berjalan lancar dan penuh makna.
Keberhasilan acara ini akan menjadi bukti nyata bahwa persatuan dan gotong royong masih menjadi nilai utama dalam adat Batak. Peresmian tugu diharapkan tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga awal dari perjalanan baru dalam memperkuat solidaritas di antara pomparan Raja Sitanggang.
Tugu Raja Sitanggang akan berdiri sebagai monumen yang tidak hanya memperingati leluhur, tetapi juga menginspirasi generasi mendatang untuk terus menjaga warisan budaya, adat, dan nilai-nilai kekeluargaan. Dengan semangat "Purasitabor", acara ini akan menjadi momen yang membanggakan bagi seluruh marga Sitanggang.
Semangat panitia, pesan motivasi, dan kerja keras seluruh pihak yang terlibat mencerminkan tekad yang kuat untuk menjadikan peresmian tugu sebagai peristiwa yang akan dikenang selamanya. "Horas" menjadi seruan kebanggaan yang menggema dari hati setiap anggota pomparan Raja Sitanggang.
0 Comments
Terimakasih