Pada 4 Desember 2024, anggota komunitas Pomparan Raja Sitempang yang tersebar di seluruh dunia, khususnya yang tinggal di Bonapasogit, Samosir, berkumpul untuk merayakan kebersamaan dan memperbaharui rasa syukur mereka. Mereka menyatakan rasa syukur karena hingga detik itu, seluruh anggota komunitas dalam keadaan sehat walafiat dan penuh berkat. Salah satu anggota komunitas, yang lebih dikenal dengan sebutan "Amang," menyampaikan kabar gembira ini lewat pesan singkat yang disebarkan melalui grup media sosial.
Komunitas Pomparan Raja Sitempang, yang sebagian besar berasal dari wilayah Samosir, mendorong setiap anggotanya untuk tetap menjaga kekompakan. Dalam pesan yang dibagikan, mereka mengingatkan pentingnya saling memberi dukungan, baik dalam kondisi suka maupun duka. Seorang anggota dari Parapat, Pastor Nelson Sitanggang, turut mengucapkan selamat pagi dan menyampaikan salam sehat untuk semua anggota komunitas Pomparan Raja Sitempang di manapun mereka berada, seraya mendoakan agar Tuhan selalu memberkati mereka.
Pada 5 Desember 2024, berbagai diskusi muncul dalam grup tersebut terkait rencana-rencana acara besar yang akan datang, terutama untuk perayaan Natal dan koordinasi kepengurusan. Salah satu anggota, Jefri Sitanggang, menyarankan untuk mempersiapkan acara Natal dengan baik dan melibatkan semua anggota dalam perencanaan. Ia mengusulkan agar perayaan Natal dilaksanakan di Bonapasogit, diikuti dengan rapat koordinasi (Rakerda) yang juga membahas kepengurusan Samosir.
Anggota komunitas yang lain, seperti Maruli Tua Sitanggang, memberikan saran untuk merayakan Natal dengan penuh sukacita dan berharap agar acara tersebut dapat diadakan bersamaan dengan kegiatan lainnya, seperti rapat kerja dan pertemuan keluarga besar. Ia mengusulkan agar acara tersebut menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga besar Raja Sitempang sekaligus merayakan kemenangan bersama.
Sementara itu, Dongan P. Sitanggang, yang juga berasal dari Samosir, memberi tambahan bahwa waktu pelaksanaan perayaan Natal perlu mempertimbangkan kesibukan masing-masing anggota. Ia menyarankan agar acara tersebut diselenggarakan dengan mengundang pengurus serta tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam pembangunan komunitas.
Berbagai pendapat muncul dalam grup terkait lokasi acara, biaya yang dibutuhkan, dan waktu pelaksanaan. Namun, sebagian besar anggota sepakat untuk melakukan pertemuan terbuka guna menyelesaikan segala permasalahan terkait perencanaan acara tersebut. Salah satu ide yang menarik adalah untuk mengadakan acara bersama, yang tidak hanya menyambut Natal, tetapi juga menjadi momen refleksi untuk mempererat persaudaraan di antara anggota komunitas Pomparan Raja Sitempang.
Komunitas ini sangat memperhatikan setiap peran anggota, baik yang masih tinggal di Samosir maupun yang berada di luar daerah. Mereka sepakat bahwa kebersamaan adalah kunci utama dalam menjaga hubungan baik. Pada saat yang sama, mereka juga saling mengingatkan untuk menjaga kerendahan hati, sebagaimana yang disampaikan oleh Pastor Walden Sitanggang dalam renungannya. Menurutnya, kebijaksanaan dan ketaatan pada kehendak Tuhan sangat penting dalam menjalani hidup bersama.
Selain itu, pendapat dari beberapa anggota juga menunjukkan semangat untuk melibatkan keluarga dalam setiap kegiatan. Misalnya, ada yang mengusulkan agar acara perayaan Natal kali ini melibatkan anak-anak muda agar mereka dapat merasakan dan menghargai warisan budaya serta tradisi keluarga yang telah lama ada. Ini menjadi kesempatan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah kelahiran dan menjaga kekuatan komunitas.
Pada hari yang sama, beberapa anggota juga memberikan informasi mengenai kegiatan sosial dan bantuan yang telah dilakukan oleh beberapa kelompok di dalam komunitas, seperti pemetaan lahan hibah yang rencananya akan dijadikan jalan poros tengah di Pulau Samosir. Kegiatan ini menunjukkan semangat gotong royong dan perhatian terhadap perkembangan daerah setempat.
Ketua umum komunitas, yang dikenal dengan sebutan "Ketum," meminta agar semua anggota bekerja sama dalam memperlancar rencana Natal dan kegiatan lainnya. Ada juga diskusi mengenai pemilihan ketua baru untuk kepengurusan Samosir yang akan dilaksanakan pada tahun depan. Semua anggota diminta untuk memberikan suara dan pendapat mereka secara demokratis.
Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak anggota yang berbagi informasi dan memberikan dukungan moral, termasuk menyebarkan ajakan untuk bergabung dalam grup atau mengikuti acara yang akan dilaksanakan. Kebersamaan dalam komunitas ini sangat terasa, apalagi di tengah persiapan perayaan Natal yang semakin dekat.
Tak hanya soal perayaan keagamaan, diskusi ini juga menyentuh tentang pentingnya kesadaran sosial, di mana beberapa anggota mengajak yang lainnya untuk tetap memperhatikan dan membantu sesama. Seperti yang diingatkan oleh Pdt. Timbul Sitanggang, pelayanan dan pengabdian kepada sesama adalah bagian dari panggilan hidup seorang Kristen yang tidak boleh dilupakan.
Semangat kebersamaan dan perayaan Natal ini juga didorong oleh adanya tokoh-tokoh yang memberikan dorongan spiritual kepada seluruh anggota komunitas. Mereka mengajak setiap orang untuk merenung dan bersyukur atas berkat yang telah diberikan, sembari mempersiapkan diri menyambut datangnya Mesias dalam kehidupan mereka.
Pada akhirnya, acara ini menjadi lebih dari sekadar perayaan Natal, tetapi juga momen yang mempererat silaturahmi dan memperkuat fondasi komunitas Pomparan Raja Sitempang yang penuh dengan berkat dan kasih sayang. Ke depannya, diharapkan kegiatan semacam ini dapat terus berlangsung dan menjadi wadah bagi setiap anggota untuk saling mendukung dan berbagi.
0 Comments
Terimakasih