Diskusi Strategis untuk Pembangunan Samosir: Kolaborasi, Tantangan, dan Potensi SDM
January 13, 2025
Dalam sebuah diskusi yang melibatkan berbagai tokoh masyarakat, perhatian utama diarahkan pada pentingnya kolaborasi dalam perencanaan pembangunan wilayah di Samosir. Diskusi tersebut membahas perlunya berbagi pengalaman untuk mendukung pengembangan daerah secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah keterbatasan dana pembebasan lahan. Hal ini dianggap sebagai tantangan besar karena pendanaan dari pusat (APBN) hanya dapat dikucurkan jika lokasi pembangunan memiliki perencanaan yang jelas dan sesuai peruntukan.
Sejumlah peserta diskusi menekankan perlunya membangun wilayah dengan pendekatan yang terencana. Salah satunya adalah menyusun sebuah blueprint pembangunan yang terintegrasi demi keberlanjutan berbagai program di masa mendatang.
Pidato kemenangan Bupati Samosir yang menekankan pembangunan bersama diapresiasi. Namun, peserta diskusi juga menggarisbawahi pentingnya kontribusi aktif dari masyarakat untuk memberikan masukan positif dalam proses perencanaan pembangunan.
Dalam diskusi tersebut, muncul usulan untuk melibatkan ahli-ahli perencanaan wilayah yang mumpuni, termasuk bekerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka seperti ITB, IPB, dan UNPAD. Hal ini diharapkan dapat memberikan sentuhan profesional pada perencanaan pembangunan ekonomi Samosir.
Selain aspek perencanaan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi isu penting lainnya. Salah satu peserta diskusi menyatakan perlunya fokus pada pendidikan holistik, dimulai dari tingkat TK hingga SMA, untuk menciptakan masyarakat yang kritis dan mandiri.
Dibandingkan dengan wilayah Toba, atensi Pemerintah Daerah Samosir terhadap pendidikan masih dianggap rendah. Hal ini tercermin dari sedikitnya lulusan Samosir yang berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri papan atas seperti ITB, UI, dan UGM.
Diskusi juga menyinggung pentingnya mengintegrasikan peningkatan ekonomi berbasis pertanian dan pariwisata. Kedua sektor ini dinilai sebagai tulang punggung utama yang dapat mendorong perekonomian Samosir ke arah yang lebih baik.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah banyaknya lulusan SMA dari Samosir yang akhirnya harus mencari pekerjaan di luar daerah seperti Batam, Aceh, dan Riau, sebagian besar melalui koperasi kredit.
Peran masyarakat dalam mendukung pembangunan juga menjadi sorotan. Masyarakat yang menghibahkan lahannya untuk pembangunan, seperti untuk lokasi GOR (Gedung Olahraga), dianggap berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi lokal.
Menurut para peserta, keterlibatan ahli yang benar-benar profesional di bidang ekonomi lingkungan, seperti lulusan IPB dengan pengalaman internasional, dapat memberikan solusi signifikan dalam perencanaan pembangunan ekonomi.
Selain itu, usulan agar penyusunan Detail Engineering Design (DED) dilakukan oleh institusi atau pakar yang berpengalaman di bidangnya disampaikan. Hal ini diharapkan dapat memberikan landasan teknis yang lebih kokoh bagi proyek-proyek pembangunan.
Diskusi juga memunculkan gagasan tentang perlunya melibatkan tenaga ahli dari luar daerah untuk memberikan perspektif baru dan inovatif. Para ahli ini dapat membantu mengidentifikasi potensi dan tantangan pembangunan secara lebih mendalam.
Keberhasilan pembangunan di Samosir juga dianggap sangat bergantung pada peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan masukan yang konstruktif, serta keterlibatan tenaga ahli yang berkompeten.
Pada akhirnya, diskusi ini menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah, masyarakat, dan para ahli dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Samosir. Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat setempat.
0 Comments
Terimakasih