Peristiwa di Batam: Tambahan Anggota Grup, Bantuan Sosial, dan Partisipasi Warga dalam Acara 17 Agustus

PARDOMUANSITANGGANG.COM -  Peristiwa di Batam: Tambahan Anggota Grup, Bantuan Sosial, dan Partisipasi Warga dalam Acara 17 Agustus

1. Penambahan Anggota dan Informasi Anak Hilang

Pada tanggal 25 Juli 2024, grup komunitas BATAM 3007 menambahkan anggota baru, termasuk Eva Yulita dan Qiqi Rumah Jahit. Sementara itu, pada 26 Juli, anggota grup melaporkan informasi terkait seorang anak yang ditemukan di SPBU depan Kapital Raya. Warga diminta memberikan bantuan untuk mencari keluarga anak tersebut jika ada yang mengenalnya.

2. Diskusi Ramah Lingkungan dalam Konstruksi

Pada 27 Juli 2024, APPEKNAS bersama PT. Pentosa Sinergi Chemindo mengadakan diskusi virtual bertema “Environmentally Friendly Chemical Soil Stabilization Solutions For The Construction Industry.” Diskusi ini mengupas teknologi inovatif untuk pengerasan tanah tanpa beton, semen, atau aspal, yang diklaim dapat diterapkan di berbagai sektor seperti perkebunan, pabrik, dan pariwisata.

3. Peristiwa Tenggelamnya Kapal

Pada hari yang sama, anggota grup melaporkan peristiwa tenggelamnya sebuah kapal trempa. Meskipun tidak disertai detail informasi dalam pesan yang diterima, insiden ini menarik perhatian warga dan menjadi topik pembicaraan di grup.

4. Persiapan Lomba 17 Agustus

Panitia perayaan Hari Kemerdekaan RI di kawasan Perumahan di Batam, mulai mempersiapkan kegiatan lomba untuk memeriahkan momen tahunan tersebut. Panitia mengajak partisipasi warga melalui sumbangsih dana. Hingga saat ini, beberapa warga telah berkontribusi, termasuk Zulhardi baju panitia, Tafsirrudin , dan Pak Zulhairi.

5. Inovasi Infrastruktur Jalan Hemat Biaya

Pada akhir Juli, sebuah terobosan dalam pengerasan jalan tanah tanpa beton mulai diperkenalkan kepada publik melalui grup komunitas ini. Teknologi tersebut diklaim dapat menghemat biaya dan memberikan keuntungan besar bagi kontraktor maupun pengguna.

Kolaborasi dan Keaktifan Warga

Berbagai aktivitas ini menunjukkan tingginya tingkat kolaborasi dan keaktifan warga dalam memanfaatkan teknologi, membantu sesama, serta mempersiapkan acara kebersamaan di lingkungan mereka. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong-royong masih hidup di tengah masyarakat Batam.

Post a Comment

0 Comments