PARDOMUANSITANGGANG.COM - Pada tanggal 21 Oktober 2024, grup WhatsApp yang terdiri dari para pendidik di Batam kembali diwarnai dengan percakapan yang penuh semangat dan empati. Meskipun sebagian besar berisi informasi dan pengumuman terkait dunia pendidikan, kali ini mereka juga saling berbagi dukungan dan doa. Semua dimulai dengan kabar tentang teman mereka, Buk Dini, yang tengah mengalami masalah kesehatan. Banyak yang langsung mengirimkan doa agar Buk Dini segera diberikan kesembuhan.
Pesan pertama yang muncul dalam grup berbunyi, “Semoga dimudahkan segala urusannya, Aamiin YRA.” Pesan ini langsung disambut dengan banyak doa dari anggota grup lainnya. "Aamiin, yarabbalalamiin," tulis seorang anggota grup dengan penuh pengharapan. Kebaikan hati para anggota grup tampak jelas dari sikap saling mendoakan tersebut, yang mengingatkan akan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi kesulitan.
Seiring berjalannya waktu, lebih banyak lagi doa yang bermunculan. Salah satu anggota grup, Sukarmiyanto, turut mengirimkan doa dengan penuh keyakinan, "Amin 🤲🤲🤲." Tidak lama setelah itu, Afridayanti, seorang guru dari Batam Kota, juga menambahkan doa, "Aamiin, 🤲🤲," menyambut dengan harapan yang sama untuk kesembuhan Buk Dini. Ketulusan mereka menyebar ke seluruh anggota grup, membangun rasa solidaritas yang kuat di antara para pendidik.
Di tengah doa-doa yang mengalir, percakapan berlanjut dengan harapan agar semua urusan yang sedang dihadapi oleh Buk Dini dapat berjalan lancar. Afridawati menulis, “Semoga dimudahkan segala urusan, dan Buk Dini segera sembuh,” diikuti oleh doa-doa lainnya. Semua berharap agar Tuhan memberikan yang terbaik bagi mereka yang membutuhkan, termasuk Buk Dini.
Tidak lama kemudian, Nofi, seorang guru dari SMPN 22 Batam, menuliskan doa dengan singkat namun penuh makna, “Amiinn.” Dengan pesan yang sederhana itu, ia turut berbagi harapan kepada Buk Dini. Keterlibatan aktif setiap anggota grup dalam memberikan doa menunjukkan bahwa mereka lebih dari sekadar kolega, tetapi sudah menjadi satu keluarga yang saling mendukung dalam situasi apapun.
Seiring dengan pesan-pesan doa yang terus mengalir, beberapa orang juga mengirimkan ucapan yang penuh semangat. "Amin 🤲🤲," tulis Delvi Aulia dengan harapan besar agar semuanya berjalan lancar. Meskipun hanya melalui pesan teks, kehangatan dan kekuatan doa itu terasa nyata, menunjukkan betapa besar kepedulian yang ada di antara mereka.
Keesokan harinya, Putri Pahlawani mengirimkan doa kembali, “Aamiin Ya Allah 🤲,” berharap agar segala yang terbaik diberikan kepada Buk Dini. Doa tersebut diikuti oleh Amir Mahmud Zein yang menambahkan, “Aamiin..” yang menandakan kekuatan kolektif dalam mendukung seseorang yang sedang dalam kesulitan.
Di tengah percakapan tersebut, grup WhatsApp tersebut juga tidak berhenti berbagi informasi penting. Salah satunya adalah pengumuman mengenai Diklat Nasional yang akan dimulai dalam waktu tujuh hari. Diklat yang bertemakan "Generasi Berintegritas: Mengoptimalkan Pembelajaran Berbasis Nilai untuk Penguatan Karakter Siswa" ini menjadi sorotan penting bagi para pendidik yang ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mendidik siswa dengan lebih baik.
Pengumuman tersebut juga diiringi dengan tautan pendaftaran untuk Diklat Nasional yang akan berlangsung pada 29-31 Oktober 2024. Dengan adanya kesempatan ini, banyak anggota grup yang merasa antusias dan terinspirasi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Pesan-pesan seperti ini turut mengingatkan akan pentingnya beradaptasi dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin dinamis.
Grup ini, meskipun sederhana, telah menjadi ruang yang sangat berarti bagi para anggotanya. Di sana, tidak hanya berbagi informasi tentang dunia pendidikan, tetapi juga berbagi harapan, doa, dan dukungan di setiap langkah kehidupan. Sebuah komunitas yang kuat, penuh semangat, dan saling mendukung, siap menghadapi segala tantangan bersama-sama.
0 Comments
Terimakasih