Depdiknas, 2006 (dalam Trianto, 2010: 78-79) tentang pembelajaran Tematik disampaikan bahwa pembelajaran Tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis daripada model pembelajaran-model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Penjelasan Trianto selanjutnya tentang hakekat model pembelajaran Tematik menyatakan bahwa pembelajaran Tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya, tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “air” dapat ditinjau dari mata pelajaran Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, Bahasa, dan Seni. Pembelajaran Tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Unit yang Tematik adalah opitome dari seluruh bahasa pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk secara produktif menjawab pertanyaan yang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secara alamiah tentang dunia disekitar mereka.
Menurut Prabowo, 2000 (dalam Trianto, 2010: 95) sintaks pembelajaran terpadu secara khusus dapat dibuat tersendiri berupa langkah-langkah baru dengan ada sedikit perbedaan yakni sebagai berikut: Pertama, tahap perencanaan. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan antara lain: 1) menentukan kompetensi dasar dan 2) menentukan indikator dan hasil belajar. Kedua, tahap pelaksanaan yang meliputi sub-tahap: I) Proses pembelajaran oleh guru. Adapun langkah yang ditempuh guru, antara lain: 1) menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa; 2) menyampaikan konsep-konsep pokok yang akan dikuasai oleh siswa; 3) menyampaikan keterampilan, proses yang akan dikembangkan; 4) menyampaikan alat dan bahan yang dibutuhkan dan 5) menyampaikan pertanyaan kunci. II) Tahap manajemen, yang meliputi langkah-langkah: 1) pengelolaan kelas, dimana kelas dibagi dalam beberapa kelompok; 2) kegiatan proses; 3) kegiatan pencatatan data; dan 4) diskusi. Ketiga, evaluasi yang meliputi: 1) Evaluasi proses. Adapun hal-hal yang menjadi perhatian dalam evaluasi proses terdiri dari: (a) ketepatan hasil pengamatan, (b) ketepatan penyusunan alat dan bahan dan (c) ketepatan menganalisa data. 2) Evaluasi hasil yaitu penguasaan konsep-konsep sesuai indikator yang telah ditetapkan. 3) Evaluasi psikomotorik, yaitu penguasaan penggunaan alat ukur. Sedangkan Hadisubroto, 2000 (dalam Trianto, 2010: 95) menyatakan bahwa dalam merancang pembelajaran terpadu sedikitnya ada empat hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: (1) menentukan tujuan, (2) menentukan materi/media, (3) menyusun skenario KBM, (4) menentukan evaluasi.
Social Plugin