Kabar Duka, Stafsus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo Meninggal Dunia

 


Kabar Duka, Stafsus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo Meninggal Dunia, PARDOMUANSITANGGANG.COM -  Romo Benny Susetyo, yang dikenal sebagai Romo Benny, adalah seorang pastor Katolik yang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial, politik, dan keagamaan di Indonesia. Ia lahir dengan nama lengkap Benny Susetyo pada 9 Agustus 1968 di Malang, Jawa Timur. Dari awal kehidupannya, Benny menunjukkan minat besar terhadap isu-isu keagamaan, sosial, dan politik yang pada akhirnya mengarahkan hidupnya untuk menjadi tokoh agama yang dikenal luas di Indonesia.

Masa Muda dan Pendidikan

Sejak kecil, Benny dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang religius, yang memberi pengaruh besar terhadap pandangan hidupnya. Pendidikan awalnya dimulai di sekolah-sekolah Katolik di kota kelahirannya, Malang. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, Benny melanjutkan pendidikannya di Seminari Tinggi di Yogyakarta, di mana ia belajar teologi dan filsafat untuk menjadi seorang imam Katolik.

Keinginannya untuk memahami lebih dalam tentang hubungan antara agama, negara, dan masyarakat mendorongnya untuk menekuni studi yang lebih lanjut. Setelah lulus dari seminari, Benny Susetyo menerima tahbisan sebagai pastor, yang merupakan langkah formalnya memasuki pelayanan gereja Katolik. Selama masa-masa awal pelayanannya, ia mulai terlibat dalam kegiatan-kegiatan pastoral, baik di dalam gereja maupun di luar gereja, terutama dalam isu-isu sosial dan politik.

Karier dan Keterlibatan Sosial

Sebagai seorang imam, Romo Benny tidak hanya menjalankan tugas keagamaan di paroki-paroki, tetapi juga sangat aktif dalam peran sosial yang lebih luas. Salah satu aspek yang membuat Romo Benny dikenal adalah dedikasinya dalam membangun dialog antaragama. Dia melihat pentingnya menjaga persatuan dalam keragaman yang ada di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, namun juga memiliki berbagai agama lain.

Selain berfokus pada aspek teologis, Romo Benny memiliki perhatian khusus pada isu-isu hak asasi manusia, keadilan sosial, dan toleransi beragama. Pada tahun-tahun awal kariernya, dia sudah terlibat dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan keharmonisan di tengah masyarakat multikultural Indonesia.

Romo Benny juga menjabat sebagai anggota Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), di mana ia berperan penting dalam merumuskan sikap gereja terhadap berbagai isu sosial dan agama. Di posisi ini, ia menjadi salah satu tokoh yang paling vokal di Indonesia dalam menyerukan pentingnya pluralisme dan toleransi.

Keterlibatan dalam Politik dan Media

Selain perannya sebagai pastor dan aktivis sosial, Romo Benny juga sering terlibat dalam diskusi politik di Indonesia. Dia sering dimintai pendapat oleh berbagai media massa tentang isu-isu nasional seperti radikalisme, intoleransi, dan peran agama dalam politik. Dengan gaya bicaranya yang lugas dan pandangannya yang moderat, ia sering muncul dalam forum-forum nasional sebagai tokoh yang memberikan perspektif tentang bagaimana nilai-nilai keagamaan seharusnya diterapkan dalam konteks negara Pancasila.

Romo Benny juga terlibat dalam berbagai organisasi non-pemerintah yang berfokus pada pembangunan nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan. Salah satu pandangannya yang terkenal adalah bahwa agama tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan, tetapi justru sebagai jembatan untuk meraih keadilan sosial dan perdamaian.

Dedikasi Terhadap Dialog Antaragama

Salah satu warisan terbesar Romo Benny adalah kontribusinya dalam memperkuat dialog antaragama. Dalam posisinya di KWI, dia bekerja untuk mempromosikan kerjasama antara berbagai agama di Indonesia, terutama dalam menghadapi isu-isu radikalisme dan ketidakadilan sosial. Dia meyakini bahwa dengan komunikasi yang baik antara pemimpin-pemimpin agama, banyak masalah sosial dapat diselesaikan dengan lebih baik, sehingga masyarakat Indonesia bisa hidup dengan damai dan saling menghargai perbedaan.

Romo Benny juga kerap mengadakan seminar dan diskusi publik, di mana ia mengajak tokoh-tokoh dari berbagai agama untuk berbicara tentang pentingnya harmoni dan kebersamaan di tengah perbedaan keyakinan. Ia memandang bahwa konflik-konflik yang berbau agama sering kali bukan berasal dari ajaran agama itu sendiri, melainkan dari salah tafsir atau kepentingan politik yang menggunakan agama sebagai alat.

Kesehatan dan Wafatnya

Meski banyak memberikan kontribusi dalam bidang keagamaan dan sosial, kesehatan Romo Benny semakin menurun dalam beberapa tahun terakhir hidupnya. Meskipun tidak banyak informasi yang dipublikasikan secara rinci mengenai kesehatannya, beberapa rekan dan pengikutnya menyadari bahwa ia berjuang melawan penyakit serius.

Romo Benny Susetyo meninggal dunia pada 05 OKTOBER 2024, di usianya yang ke-54 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, terutama bagi mereka yang mengenalnya sebagai sosok yang gigih memperjuangkan keadilan sosial, dialog antaragama, dan perdamaian. Warisan pemikirannya tetap hidup, terutama melalui karya-karyanya dalam memperjuangkan toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat Indonesia.

Warisan dan Pengaruh

Setelah kematiannya, banyak tokoh agama, politikus, dan aktivis sosial yang memberikan penghormatan kepada Romo Benny. Dia dianggap sebagai salah satu tokoh agama yang mampu menjembatani perbedaan antara berbagai kelompok di Indonesia. Dalam setiap diskusi yang ia ikuti, pesan perdamaian dan kebersamaan selalu menjadi tema utamanya.

Warisan Romo Benny terus hidup dalam gerakan sosial yang mendukung pluralisme dan perdamaian di Indonesia. Sebagai seorang pastor, pemikir, dan aktivis, Romo Benny Susetyo meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah sosial dan agama Indonesia, menginspirasi banyak orang untuk terus memperjuangkan keadilan, dialog, dan perdamaian.


Post a Comment

0 Comments