Wednesday, September 9, 2015

Saturday, September 5, 2015

Cara Hidup Jemaat

Kisah Para Rasul 4:32-37
Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Tafsiran dari berbagai sumber

Cara Hidup Jemaat

Kebangkitan Kristus membawa dampak yang besar terhadap para rasul, sehingga mereka disebut sebagai saksi kebangkitan Kristus (Kisah Rasul 1:22). Setelah bersama-sama dengan para murid-Nya selama 40 hari, Kristus terangkat ke sorga dan 10 hari kemudian, pada hari Pentakosta, turunlah Roh Kudus sesuai dengan janji Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya (Kisah Rasul 1:8).
Pada hari turunnya Roh Kudus itulah lahir Gereja Tuhan, murid-murid dipenuhi Roh Kudus dengan berani menyaksikan Kristus yang telah mati dan bangkit, dan pada hari itu mereka yang bertobat dan menerima Kristus sebagai juruslamat bertambah 3 ribu orang (Kisah Rasul 2:41) tiap hati Tuhan menambahkan jumlah orang yang diselamatkan (Kisah Rasul 2:47), bahkan berapa minggu kemudian bertambah pula 5 ribu orang laki-laki, belum termasuk wanita dan anak-anak (Kisah Rasul 4:4).
Dalam waktu singkat gereja telah menjadi “Keluarga Besar Allah” maka sebagai Keluarga Allah dalam Kisah Rasul 4:32-37 ditekankan 3 pelajaran rohani yang dapat menjadi cermin bagi gereja kita pada masa ini:
1 . Unity (kesatuan) : Sehati dan sejiwa (Kisah Rasul 4:32)
Aniaya yang pertama terhadap gereja Tuhan membawa dampak jemaat sehati dan sejiwa untuk terus menggalang kesatuan dalam keluarga Allah. Pepatah mengatakan : Union without unity is useless
2 . Charity (kasih) : Kepunyaan bersama (Kisah Rasul 4:32)
Sebagai Keluarga Allah, di dalam kita semua mengalir satu kasih, satu hidup, satu darah yang sama yakni kasih, hidup dan darah Kristus.
3 . The power of Christianity : menyaksikan kebangkitan Kristus (Kisah Rasul 4:33)
Sebagai Keluarga Allah kita mempunyai tanggung jawab yang besar dan mulia yang kita warisi dari para rasul yakni menjadi saksi kebangkitan Kristus Dengan melalui ke 3 cara hidup di atas, pasti Tuhan akan berkati gereja kita sebagai Keluarga Besar Allah, amin